15. Bastian Pengganggu Suasana

4.8K 230 3
                                    

Happy Reading

Tring

Tring

Tring

Bel sekolah berbunyi, menandakan sudah waktunya untuk pulang. Sudah banyak siswa yang berhamburan keluar kelas sambil berlarian.

Samudra dkk terlihat berjalan menuju parkiran.

Samudra sudah bersiap untuk melajukan motornya, mobil Reza pun sama.

Reza yang menunggu Luna untuk masuk langsung keluar kembali dari mobil saat cewek itu hanya diam saja.

"Ayo, Lun. Ngapain berdiri disitu?"

Luna menggeleng pelan sambil tersenyum, "nggak usah, Za. Aku di jemput papa, jadi kalian pulang duluan aja."

"Yakin? Nggak papa kita tinggalin?" tanya Reza memastikan.

"Nggak papa, Za. Duluan aja."

Motor Samudra dan mobil Reza pun melaju meninggalkan parkiran sekolah, menyisakan Luna yang menunduk sambil melihat notifikasi di layar handphonenya.

"Aku harus gimana...," gumam Luna dengan raut wajah yang terlihat ketakutan.

*****

Samudra dan Ariel kini telah sampai di rumah Ariel. Sedangkan Reza dan Jevan katanya ada urusan jadi mereka tidak mampir dan memilih untuk pulang.

Samudra duduk di sofa seperti biasa, menunggu Ariel selesai mengganti pakaiannya.

Tak berselang lama, Ariel muncul dengan kaos putih lengan pendek dipadukan dengan celana hitam selutut.

Samudra yang melihat itu menelan saliva nya kasar, kenapa tidak, kaos putih yang di kenakan Ariel terlihat kebesaran, sampai-sampai hampir menutupi celananya. Itu membuat Samudra ingin menerkam Ariel sekarang juga.

Namun dengan cepat Samudra menepis pikirannya dan tersenyum kearah Ariel.

"Lagi apa?" tanya Ariel saat sudah duduk di sebelah Samudra.

"Nggak ada, aku nungguin kamu aja."

Ariel tertawa mendengar kata 'kamu' dari mulut Samudra, baginya itu mengemaskan.

"Apasih, pake aku-kamu. Itu nggak cocok di pake sama lo."

Samudra membuat lekukan pada keningnya, "lo? aku kan pake aku-kamu, berarti kamu juga harus pake, masa aku doang," kesal Samudra memajukan bibirnya.

"Dih, apasih. Mana cowok yang katanya cuek dan mukanya datar itu, kok sekarang nggak," ucap Ariel mencubit pipi Samudra gemas.

"Ya, kan aku kayak gini sama kamu aja."

Ariel terkekeh geli, "yaudah, sekarang maunya apa?"

Samudra tersenyum smrik, "beneran kamu nanya aku maunya apa?"

Ariel menganggukkan kepalanya lucu, "iya, mau apa?" tanya Ariel dengan wajah polosnya.

Samudra mengangkat jari telunjuknya dan meletakkannya di bibir Ariel, "ini."

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang