13. Teman Segugus

4.8K 247 5
                                    

Happy Reading

"Heh, janwgan sewnyum-sewyum sewndiri lo, entwar keswambwet," ucap Jevan yang tengah berada di atas sofa dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Lo makan aja, Je. Nggak baik ngomong sambil makan," celetuk Reza menatap dingin Jevan.

Mereka kini tengah berada di rumah Samudra, Jevan yang berada di atas sofa sambil mengunyah makanannya, Samudra dan Reza yang duduk berlesehan di lantai.

Jevan dengan cepat menelan makanannya, "Za, bosen tau, dari tadi kita gini-gini aja. Nggak mau ngelakuin sesuatu? Main gitu, kalo nggak kita minum-minum."

Ucapan depan mendapat respon tidak baik dari Reza, lihatlah sekarang, tatapan Reza seakan ingin membunuh. Jevan menelan saliva nya kasar, kemudian menatap Samudra yang asik senyum-senyum sendiri dengan handphonenya.

"Sam, ajak Ariel kesini dong, gue nggak ada teman nih."

Samudra menoleh, "buat apa?"

"Buat mainlah, pake nanya. Ayo dong," pinta Jevan.

"Nggak, ini udah malem, nggak usah."

Jevan memajukan bibirnya cemberut, "apasih, ini masih jam setengah delapan, nggak mungkin Ariel udah tidur."

Namun Samudra tetap mengatakan 'nggak' yang membuat Jevan kesal.

"Siniin hp lo, gue mau nyuruh Ariel kesini." Jevan langsung merebut handphone Samudra yang berada di tangan Samudra.

Belum sempat menelpon Ariel, Samudra sudah lebih dulu merebutnya kembali.

"Nggak sopan," kata Samudra.

"Ihh apasih, siniin hp lo. Gue mau nelpon Ariel, Sam. Siniin nggak, kalo nggak gue cium lo ya." Jevan sudah mengambil ancang-ancang untuk menyium Samudra. Namun dengan cepat Reza menghentikan aksinya.

"Udah Je. Yang di bilang Samudra bener kok, ini udah malem, Ariel mungkin udah tidur. Lo nggak mau kan ganggu Ariel yang lagi istirahat dengan lo suruh dia kesini." Jevan mengangguk mengerti, sedangkan Samudra geleng-geleng kepala melihat kelakuan Jevan.

Giliran dengannya Jevan tak mau mendengarnya, sedangkan Reza? Sekali saja di tanya sudah manggut-manggut saja. Tapi Samudra tak mau memikirkannya, yang ada di pikirannya sekarang hanya Ariel. Ariel Alviano.

Mereka bertiga pun melanjutkan kegiatan mereka masing-masing. Jevan yang kembali memakan makanannya.

Samudra dan Reza?

Mereka memilih bermain ps.

Selang beberapa menit keheningan, Reza berhasil memecahkan keheningan tersebut.

"Lo besok bisa temenin gue nggak, Sam?" tanya Reza tak mengalihkan pandangan menatap Samudra, matanya fokus tertuju kepada game yang sedang ia mainkan.

"Kenapa emang?"

"Besok pagi sebelum kesekolah, kita mampir ke rumah Luna dulu, ya. Dia pindahan dari luar kota dan dia bakal sekolah disekolah kita, sekalian aja kita berangkat bareng."

Samudra mengerutkan keningnya, "Luna? Luna siapa?"

"Lo nggak ingat?"

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang