Happy Reading
Saat mereka berdua sudah sampai didepan kelas, ternyata guru yang mengajar di kelasnya sudah datang. Jevan malah panik karena takut mereka akan di marahi, sementara Ariel mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
Mereka berdua melangkah masuk kedalam kelas, tak lupa mengetuk pintu kelas terlebih dahulu.
Semua siswa langsung mengalihkan pandangan menatap mereka, juga guru yang mengajar disana.
"Maaf Bu, kami habis ke toilet," jujur Ariel, Jevan hanya manggut-manggut saja mendengarkan ungkapan Ariel.
"Baik, silahkan duduk." Mereka kemudian berjalan menuju tempat duduk masing-masing.
"Kenapa lama?" Ariel menatap Samudra yang tatapannya masih lurus ke depan.
Kenapa Samudra dari tadi tak pernah menoleh kearahnya? Pikir Ariel.
"Tadi ada sedikit insiden," jawab Ariel.
Hening. Tak ada lagi yang membuka suara atau berani berbicara, hanya suara guru di kelas mereka yang terdengar.
Entahlah, Ariel merasa ada yang aneh dengan sikap Samudra.
Ia juga sebenernya ingin sekali bertanya kepada Samudra tentang perasaan yang ia sempat ungkapkan kepadanya beberapa waktu lalu. Tapi sepertinya, ia tak berani untuk menanyakannya sekarang.
Lebih baik lain kali saja, mood Samudra sedang tidak baik. Pikir Ariel.
Di kantin, mereka berempat tengah duduk menikmati makanan mereka. Jevan yang membawa bekal serta yang lainnya memesan makanan dari kantin.
Suasana kantin sangat ramai, pasalnya ini adalah istirahat pertama.
"Tumben bawa bekal, Je?"
Mendengar pertanyaan Ariel, tatapan Jevan beralih menatap Reza.
Reza tampak acuh dengan tatapan itu.
"Ini semua gara-gara Reza."
"Eh? Kenapa sama Reza?" tanya Ariel penasaran, ia juga ingin tau kenapa mereka berdua terlihat berbeda, biasanya juga Jevan akan terus menempel kepada Reza.
Tapi apa sekarang? Jevan malah memilih duduk di samping Ariel dan Samudra disamping Reza.
"Ini karena-mphhh."
Reza langsung membekap mulut Jevan. Membuat sang empu langsung mengigit tangan Reza yang membekapnya.
"Asin tangan lo," sarkas Jevan menatap sinis Reza.
Ariel malah terkekeh pelan melihat tingkah kedua sahabat nya itu. Ia jadi mengingat pertemuan mereka berempat saat SMP dulu.
Saat itu adalah MPLS, mereka semua di berikan sebuah tugas untuk membentuk suatu kelompok dalam satu gugus. Dan mereka berempat salah satunya. Mereka satu gugus, sebenarnya ada satu lagi, seorang cewek, tapi ia lupa namanya siapa.
Cewek itu sepertinya juga tidak bersekolah disini, sejak kelulusan SMP mereka tak pernah melihatnya lagi.
Dan di saat itu juga lah Ariel mengenal sosok Samudra, walau mereka satu gugus, Samudra jarang sekali berbicara dengannya, yang lainnya juga jarang ia ajak bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELSAMDRA [ Completed ]
Romans"Samudra, ayo janji. Samudra nggak bakalan ninggalin Ariel, kan?" "Janji." - "Pada akhirnya, dia yang pernah ku anggap bisa membuatku berteduh dari hujan, kini membuatku tenggelam di dasar kolam penuh kesedihan. Selamat datang luka dan selamat tin...