30. Bahagia Di Hari Esok

4K 229 4
                                    

happy reading!

"Gimana, Dok?"

Dokter yang baru saja keluar dari ruang rawat melepaskan kacamatanya terlebih dahulu sebelum menjawab. "Dengan keluarga pasien?"

Qiyra dan Vincent menggangguk. "Kami orangtuanya."

"Baik, mari keruangan saya sebentar."

Didalam ruangan, Qiyra dan Vincent mendudukkan dirinya berhadapan dengan dokter. Dokter tersebut terlihat melihat-lihat kertas yang sedang ia pegang.

"Ada apa, Dok?" tanya Qiyra.

"Maaf, jika ucapan saya akan menyinggung kalian. Tapi ... saudara Ariel sedang mengandung, usia kandungan sudah berjalan tiga minggu. Saya tidak tau apa yang terjadi, saya sudah mengeceknya dua kali dan hasilnya tetap sama. Mungkin jika kalian ragu dengan ini, kalian bisa memeriksakan keadaannya ke dokter kandungan," jelas dokter itu.

Qiyra dan Vincent saling menatap, kemudian tersenyum. "Baik, Dok. Terimakasih, kalo begitu kami permisi."

Setelah keluar dari ruangan, mereka melanjutkan untuk masuk kedalam ruangan Ariel.

Ariel membuka mata perlahan saat merasa ada seseorang yang berjalan mendekat ke arahnya.

"Tan?"

"Gimana perasaan kamu? Baik-baik aja, kan?" tanya Qiyra. Sementara Vincent memilih duduk di sofa yang berada di ruangan itu.

"Baik, Tan. Maaf ya ngerepotin kalian, seharusnya hari ini kalian ada rapat ke kantor, tapi gara Ariel jadi-"

"Sttt ... nggak, sayang. Justru kalo keadaan kamu begini pasti kita juga nggak bakalan ninggalin kamu sendiri."

Qiyra mengusap-usap kepala Ariel. Andai saja ia tadi terlambat ia tak tau apa yang akan terjadi. Tadi pagi saat akan berangkat kekantor bersama Vincent dan ingin menemui Ariel, ia malah menemukan Ariel tergeletak di samping tempat tidur. Maka dari itu ia membawanya ke rumah sakit, takut jika terjadi apa-apa.

"Tadi kamu kenapa? Tante hampir pingsan loh, pas lihat kamu tergeletak gitu aja pas tante buka pintu."

Ariel menggeleng. "Nggak tau, Tan. Pas Ariel bangun tiba-tiba aja kepala Ariel pusing. Tau-tau malah pingsan."

"Yaudah, kamu mulai sekarang jaga pola makan kamu, ya? Takutnya anak kamu kenapa-kenapa."

Ariel mengerutkan keningnya. "Tunggu? Maksud Tante-"

"Kamu nggak usah takut, tante justru senang dengan hadirnya malaikat kecil ini." Qiyra menyetuh perut Ariel dan mengelusnya pelan.

"Halo, malaikat kecil. Baik-baik didalam, ya. Jangan ngerepotin."

Ariel tersenyum menatap Qiyra. Ia kira, jika Qiyra dan Vincent tau keadaannya mereka akan mengusir atau membencinya, ternyata tidak. Justru sebaliknya, mereka terlihat senang dengan kehadiran sosok kecil didalam perutnya.

Ariel beralih menatap Vincent yang ternyata juga tengah menatapnya. Ariel tersenyum dan di balas senyuman juga oleh Vincent.

Ariel senang, sangat. Ia merasa keluarganya kembali lengkap. Sudah satu minggu ia tinggal bersama Qiyra dan Vincent di Inggris, membuat Ariel merasakan kembali kasih sayang sosok orangtua.

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang