34. Rumah Sakit

3.8K 221 9
                                    

happy reading!

Ting

Tong

Ariel yang baru saja akan melangkah menuju ke dapur langsung menghentikan langkahnya saat mendengar bel rumah berbunyi.

Ia berjalan menuju pintu utama, membuka pintu, lalu sepersekian detik kemudian tubuhnya mematung di tempat sebelum memekik gembira.

Ia langsung menyambar tubuh orang di depannya.

"Je, gue kangen banget, serius."

Jevan membalas pelukan Ariel sambil tersenyum. "Apalagi gue, gimana keadaan lo?" Tanya Jevan saat melepaskan pelukannya.

"Gue baik."

Ariel pun menoleh kesamping, menatap Reza yang tersenyum kearahnya. Ia juga melihat seorang balita laki-laki yang berada di gandengan Reza.

Ariel tersenyum menatapnya, tapi balita laki-laki itu malah menyembunyikan wajahnya di sela-sela kaki Reza yang membuat Ariel terkekeh.

"Ariel, ada siapa?" teriak Qiyra dari arah dapur.

"Temen-temen Ariel, Ma," jawab Ariel sedikit berteriak.

"Nggak diajak masuk, nih?" tanya Jevan.

"Maaf, ayo masuk."

Ariel mempersilahkan mereka duduk disofa, ia juga ikut duduk di sofa single di depannya.

"Jadi sekarang lo tinggal disini?"

Ariel mengangguk. "Gue kira kalian nggak bakal datang pas gue nelpon waktu itu."

"Nggak mungkin lah, El. Gue seneng tau pas lo nelpon gue seminggu yang lalu, maaf baru datang sekarang, gue sama Reza sibuk banget akhir-akhir ini," ujar Jevan.

Masih ingat kejadian dimana Ariel meninggalkan Azgarial sendirian di sofa saat berada dirumahnya? Sebenarnya waktu itu Ariel pergi menelpon Jevan untuk memberikan kabar jika ia pulang ke sini, dan disinilah sekarang. Jevan dan Reza benar-benar datang. Untung saja nomor Jevan masih disimpan dan tidak di ganti olehnya.

"Oh iya. Itu anak siapa?" tunjuk Ariel kearah balita laki-laki yang duduk di pangkuan Reza.

"Oh, astaga. Gue lupa. Dia anak adaposi gue sama Reza. Gue nggak bisa kayak lo, El. Jadi gue sama Reza mutusin buat adopsi anak aja."

Ariel mengangguk pelan, ia mendekat kearah Reza lalu tanpa aba-aba mengendong tubuh balita itu.

"Halo, anak manis. Namanya siapa?"

Balita itu menjawab dengan terbata-bata. "Z-ziel."

"Wah, lucunya."

"Ini minuman sama camilannya." Qiyra datang dari arah dapur dengan membawa nampan berisi dua gelas minuman dan juga cemilan.

"Nggak usah repot-repot, Tan." Kini Reza yang tadinya diam saja angkat bicara.

"Nggak kok, nggak ngerepotin. Yaudah, tante balik kedapur dulu, ya." Qiyra menuju kembali kedapur.

"Itu orang yang lo panggil mama tadi, El?" Pertanyaan yang dari tadi Jevan tahan untuk tidak di ucapkan langsung terlontar begitu saja dari mulutnya.

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang