16. Kecerobohan

4.5K 211 3
                                    

Happy Reading

Ariel, Samudra dan Bastian sekarang berada di kamar Ariel, di temani oleh seorang dokter yang menangani Ariel.

Ariel tengah berbaring di tempat tidur miliknya sembari kakinya di periksa oleh dokter.

Samudra dan Bastian duduk di kanan kiri tempat tidur, dengan posisi Samudra di kanan dan Bastian di kiri. Sementara dokter yang menangani Ariel berada di samping Samudra.

"Kakinya tidak kenapa-kenapa, hanya sedikit melepuh karena terkena air panas. Saya sarankan untuk tidak membasahi kaki anda terlebih dahulu karena masih proses penyembuhan," ucap dokter itu, berdiri dari duduknya. Ia memasukkan peralatan yang sempat ia gunakan untuk mengobati Ariel kedalam tasnya.

Ariel mengangguk, "kira-kira sembuhnya berapa lama, dok?"

"Mungkin sekitaran dua minggu, tapi jika perawatannya di lakukan dengan baik lukanya akan sembuh kurang dari dua minggu."

"Baik, semuanya sudah selesai. Saya permisi."

"Saya antar kedepan, dok." Bastian dan dokter itupun berjalan keluar dari kamar, meninggalkan Ariel dan Samudra.

Ariel menatap Samudra yang raut wajahnya menatap tajam kearahnya, "Sam."

"Kenapa nggak hati-hati? Lihat akibatnya sekarang, kaki lo luka karena kecerobohan lo sendiri. Lagian lo ngapain sih pake masak air panas segala."

"Maaf, tadi aku cuman pengen buat coklat panas, terus aku nggak sengaja nyenggol panci airnya," jawab Ariel lirih.

Samudra hanya diam.

"Kamu kok nggak pake 'aku-kamu' tadi nyuruhnya pake itu, sekarang nggak." Ariel memajukan bibirnya cemberut.

"Terserah gue, gue marah sama lo," ujar Samudra datar dan tanpa ekspresi.

Ariel menghela napas pelan, "apasih, gini doang. Lagian yang luka kaki aku, bukan kaki kamu, kenapa harus kamu yang marah."

"Lo sakit, gue juga sakit. Gue nggak mau lo kenapa-kenapa, emang lo bisa jalan dengan kaki yang di perban gini?" Samudra melirik kearah kaki kiri Ariel yang di lapisi perban itu.

Ariel menggeleng, "bentar lagi sembuh kok."

"Hm."

Ceklek

Pintu kamar terbuka, terlihat Bastian yang berjalan masuk kedalam.

"Gimana keadaan kaki lo?"

"Nggak kenapa-kenapa, udah mendingan."

"Oh."

"Iya."

Beberapa saat hanya ada keheningan, hingga Bastian angkat bicara.

"El," panggil Bastian. Tetapi pandangannya mengarah menatap Samudra.

"Kenapa, Ian?"

"Cowok di samping lo siapa?" Ariel lalu mengalihkan pandangannya menatap Samudra, dan Samudra tersenyum tipis kearahnya.

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang