24. Mabuk

4K 191 1
                                    

Happy Reading

Ariel dan Jevan kini berada di rumah Reza. Mereka sampai disana saat sudah jam delapan malam.

"Za, Samudra mana? Kata Jevan dia ada disini," tanya Ariel, menolehkan kepalanya kanan dan ke kiri guna mencari pacarnya itu.

"Dikamar gue lagi istirahat, samperin aja." Reza mengelus pelan kepala Jevan yang berada disampingnya.

"Dimana kamarnya?"

"Dilantai atas, habis lo naik tangga lo belok kanan aja, ada kamar gue disana."

"Oke." Ariel pun berjalan menuju kamar yang di maksud Reza.

Ia melihat kamar itu terbuka sedikit, kakinya melangkah perlahan membuka pintu kamar itu. Ia disuguhkan dengan Samudra yang tengah berbaring dengan bertelanjang dada sambil tiduran terlentang dengan mata tertutup.

Ariel meneguk ludahnya kasar melihat tubuh Samudra yang maskulin, ini pertama kalinya ia melihat tubuh Samudra yang bertelanjang dada, dan ini tepat di depan matanya.

Kaki jenjangnya melangkah masuk dan mendudukkan dirinya di tempat tidur yang ditempati Samudra.

"Cepet banget tidurnya." Ariel bergumam, dan tanpa sadar tangannya bergerak mengelus perut Samudra yang terpampang jelas di depannya.

Saat akan menjauhkan tangannya, tiba-tiba saja tangan Samudra sudah memegang tangannya.

"Kemana?" suara dominan Samudra membuat Ariel merinding. Mata Samudra masih tertutup rapat, tapi bagaimana ia tau kalo ada seseorang disampingnya, pikir Ariel.

"Keluar, kamu tidur aja." Sekali lagi, tangan Samudra kembali menghentikannya.

"Stay here, please." Ariel mengangguk saja. Ia kemudian mendudukkan dirinya ditepi tempat tidur sambil mengusap pelan kepala Samudra.

Sepersekian detik, Ariel sadar akan sesuatu. Bau tubuh Samudra tidak seperti biasanya, bau yang ia cium lebih ke ... alhokol. Ya, Ariel yakin ini bau alhokol.

Dengan cepat, Ariel langsung bangkit dari duduknya dan menatap tajam kearah Samudra yang matanya masih setia tertutup.

"Kamu mau mabuk, Sam?" Tidak ada jawaban. Samudra masih saja menutup matanya.

Karena merasa kesal, Ariel menaiki tubuh Samudra yang masih terlentang itu, lalu memukul-mukul dada Samudra, berharap ia terbangun.

"Samudra, bangun. Kalo nggak bangun aku cium!"

Samudra yang mendengar itu langsung mengukir senyum tipis diwajahnya, hanya ia yang tau jika ia sedang tersenyum. Karena Ariel sibuk memukulnya jadi ia tidak fokus.

"Samudra, aku beneran cium kamu kalo nggak bangun," seru Ariel. "Nggak mau bangun?"

Ariel mendekatkan wajahnya dengan wajah Samudra, menutup matanya perlahan-lahan, hingga bibir mereka bersentuhan.

Merasa cukup, Ariel menarik tubuhnya dari hadapan Samudra, namun naas, Samudra kembali menarik tengkuk leher Ariel dan langsung melumat bibirnya.

Ariel hanya mematung ditempatnya, masih dengan posisi yang sama, diatas Samudra yang masih terlentang.

"Hmphh ... S-amphh."

ELSAMDRA [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang