Terror

1.2K 205 11
                                    

Happy Reading~

...

01.36

"Sempurna!" Ucap Lily antusias melihat kamarnya yang sudah dipenuhi oleh foto sang pujaan hatinya.

Lily pun teringat sesuatu, ia dengan cepat merogoh kantong celananya untuk mencari barang yang ia cari.

Akhirnya benda yang ia cari pun berhasil ia temukan, sebuah benda pipih yang tak lain adalah ponselnya

Deyin.

hai delynn selamat malam menjelang pagi, apakah aku boleh menanyakan sesuatu?

Tak lama suara notif pesan balasan pun muncul di ponsel Lily

Deyin.

Eh iya? Nanya apa ya Li?

Loh Delynn belum tidur?

Engga hehe aku pushrank
Btw kamuu mau nanya apa nih?

Emm ini mendadak banget sih tapi aku boleh ga minta alamat Fian?

Hah? Eh buat apa Li

Engga papa sih aku cuma penasaran aja

Emm jujur itu aneh banget sih Li..
Jl. Melati no 99.

Ahh jalan itu ya... Baik makasih Delynn
Jangan lupa tidur sudah jam 1 malam ini.

Ia pun menutup ponselnya, dan menulis sebuah kalimat di notepad berukuran kecil yang hendak akan ia masukan kedalam box sepatu tersebut.

"Kejutan untuk mu di pagi hari, Fian"

Setelah dirasa cukup puas, ia pun berhati hati keluar dari apartemen nya karena tak ingin membangunkan siapa siapa sehingga aksinya akan ketahuan

Ia pun langsung bergegas berangkat ke jalan yang baru saja diberitau oleh Delynn di pesannya, tentu ia mengayuh sepedanya dengan cepat

Setelah sekian lama mengayuh akhirnya ia sampai juga ke titik rumah Fian, Lily pun menengok kearah kanan dan kiri memastikan tak ada seorang pun yang melihat aksinya

"Huft aman untung sepi" gumam Lily merasa lega

Ia pun dengan pelan menghampiri pintu depan rumah Fian dan menaruh kotak itu didepan pintunya.

Ia pun dengan iseng memencet bel yang ada didepan pintu Fian, dengan cepat ia mengambil posisinya untuk bersembunyi

Tak butuh waktu lama seseorang hendak keluar mengecek kesana kemari dan tidak menemukan siapa siapa, orang itu tak lain adalah Fian

"Ah masih bangun ternyata, bagus deh semakin cepat dia membuka itu semakin bagus" benak Lily

"Oke tugas ku udah selesai sekarang waktunya pulang, eh atau nemuin Delynn dulu ya... Kira kira apa dia udah tidur?" Lanjut Lily menanyakan dalam benaknya

Fian nampak kebingungan, namun ia menyadari sebuah kotak yang menarik perhatiannya itu.

Ia bergegas membawa kotak itu masuk kedalam rumahnya, hal pertama yang ia lakukan adalah membaca tulisan di notepad kecil itu

"Apresiasi ku untuk mu yang sudah mendapatkan hati Delynn, namun kau tak perlu repot repot marah marah ke Delynn lagi karena sebentar lagi aku akan memusnahkanmu"

Fian pun lantas terkejut, ia sungguh kebingungan bahkan beberapa kali ia kembali mengecheck keluar pintu rumahnya untuk memastikan orang yang mengiriminya kotak itu

Dengan pelan pelan, Fian mulai membuka kotak itu dan setelah mengetahui isi dari kotak itu...

"ANJING, SIAPA YANG NGIRIMIN GW BANGKAI BURUNG BANGSAT"

Fian pun berteriak sungguh ia sangat terkejut sekaligus ketakutan, apakah seseorang menyimpan dendam padanya?

"KELUAR LU GAUSAH SEMBUNYI"  Lanjut Fian berteriak dengan keras dan teriakan itu menggelegar mampu terdengar searea rumah nya

Lily yang mendengar teriakan Fian dari luar rumahnya pun hanya terkekeh kecil

"Teriakan itu sungguh tidak pantas untuk disebut laki laki" gumamnya

Lily pun kembali mengayuh sepedanya, meninggalkan Fian yang masih shock serta ketakutan itu sendirian.

"Oke sekarang waktunya menemui Delynn" Benak Lily

Ia pun mengayuh sepedanya dengan santai, dikarenakan jarak dari rumah Fian dan Delynn tidak terlalu jauh.

Ia pun meletakkan sepedanya tepat didepan halaman depan milik Delynn, dan dengan santai dan berhati hati ia mencoba membuka pintu itu

"Ck sial dikunci" umpat Lily dengan pelan

Seketika Lily pun teringat akan sesuatu, ia menelusuri sekeliling area rumah Delynn tepatnya ia pergi ke halaman rumah belakang Delynn

Ia menemukan sebuah jendela, ia mengintip sebentar jendela itu rupanya itu terhubung langsung dengan kamar milik Delynn

"Ah ketemu" cicit nya sambil menyeringai

Ia pun dengan pelan membuka jendela itu, disertai oleh alat alat sederhana berupa sebatang kayu kecil namun kokoh misalnya.

Aksi Lily tersebut menimbulkan sedikit suara dan Delynn sedikit terbangun namun masih tidak sepenuhnya sadar dari tidurnya

Lily pun menghela nafasnya dengan lega, untung saja sang empu masih belum sepenuhnya sadar

"Loh sudah tidur ternyata, apakah kamu dapat tidur dengan nyenyak setelah bermain sebuah game di ponselmu?" Tanya Lily dalam benaknya

"Ck membosankan, bukankah lebih seru jika kau masih tersadar dan melihat kekasihmu ini menghampirimu" lanjut Lily bergumam kecil

Ia pun melangkah kan kakinya dengan pelan pelan agar tak membangunkan Delynn dan ia berinisiatif untuk menghampiri Delynn yang tertidur di kasurnya

Lily pun menaiki kasur itu, mengambil posisi berbaring sementara tangannya ia letakkan di perut Delynn dan aksinya itu mampu membuat Delynn mengeluarkan lenguhannya

"Eughh" lenguh Delynn yang belum tersadar penuh dari tidurnya

"Apa aku membangunkan mu, sayang?" Gumam Lily pelan tepat di telinga Delynn yang tertidur

Bau aroma parfum yang Lily kenakan dapat dibilang sangat menyengat maka dari itu Lily dapat membuat Delynn terbangun selain dari sentuhan yang ia berikan pada perut Delynn

"Kau tau, aku sangat merindukan mu bahkan seisi pikiranku hanya dipenuhi oleh namamu"

"Kau nampak begitu menggemaskan saat tertidur selamat tidur dan tidurlah yang nyenyak, sayang



Bersambung.

Double up aja karena aku baik C:

Jangan lupa vote dan follow author biar rajin up

See you di bab berikutnyaa

Obsessed Stalker.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang