Happy Reading~
20:19
"Lily makanlah dulu masakan mama, kamu kenapa? apakah masakan mama tidak enak?" Tanya Kathrina yang kebingungan akan sikap anaknya sendiri
"Ah tidak, masakan mama sangat enak kok" Jawab Lily sambil tersenyum tipjs
"Sedari tadi papa perhatikan kamu hanya memainkan makanan mu," Ujar kathrina sembari menyeduh kopinya, "apakah Lily memiliki sedikit masalah? "
"Ya kurasa seperti itu" Jawab Lily penuh keraguan
"Baiklah, habiskan makanan mu dulu setelah itu kamu boleh menceritakan ke papa" Ucap Gita seraya mengelus punggung anaknya bermaksud untuk menenangkan nya
Lily pun menganggukan kepalanya, ia mulai memakan masakan mamanya perlahan demi perlahan hingga makanan itu sudah tak tersisa dipiring nya
"Sudah selesai?" Tanya gita yang dibalas anggukan oleh Lily sebagai jawaban
Gita pun menyingkir kan piring itu, ia juga memindah kursinya untuk mendekatkan dirinya dengan anaknya
"Kenapa? ada masalah apa?"
"Lily... habis putus dengan Delynn"
"Kenapa bisa putus? apakah kalian putus secara baik baik?" Tanya gita kembali
"Entah, Delynn mengatakan ia akan fokus ke ujiannya namun nyata nya ia masih bercanda ria dengan teman teman barunya, Lily tidak bisa menerima sepenuhnya keinginan Delynn untuk tidak melanjutkan hubungan kita" Jawab Lily dengan lesu
"Memang sebelumnya apakah Lily ada salah kepada Delynn?" Tanya Kathrina
"Tidak, entahlah sikap Delynn sangat berubah akhir akhir ini dia berkata bahwa dia sudah bosan dengan Lily namun tenang saja Lily akan mendapatkan nya kembali kok" Lily pun tersenyum pahit diakhir kalimat yang ia ucapkan
"Sebegitu nya kah nak kamu mencintainya? mama rasa ia bukanlah orang yang tepat untukmu karna ia tidak mencintaimu seperti caramu mencintainya"
"Dia adalah orang yang baik, jikalau ia orang yang buruk tidak mungkin Lily mengejarnya sampai seperti ini kan hanya saja mungkin memang sifatnya yang gampang bosan... namun tak apa Lily akan tetap mencintainya"
"Ah! papa ada ide" ucap Gita secara tiba - tiba
...
Delynn pov
Aku menjalani aktivitasku seperti biasanya, fokus ku saat ini benar hanya untuk ujian sekolah namun akhir akhir ini aku merasa berbeda.
Lily entah mengapa seperti menjauhiku, ia adalah satu satunya orang yang mengganjal di pikiranku. Ah, namun bukankah itu lebih baik? Mengapa aku mencari dan menunggu kehadiran nya kembali
Aku merasa ia menjauh dan terus menjauh, bahkan beberapa kali saat istirahat ia seakan tak ingin menemuiku sama sekali juga pesanku sama sekali tidak dibaca olehnya.
"Ah sudahlah delynn!" Kesalku sendiri merutuki pikiranku jujur saja entah mengapa sesuatu mengganjal dipikiranku, firasatku sepertinya tak enak...
Lily Pov
Beberapa hari ini aku mulai menjauhi delynn, bukan tanpa sebab namun karena jujur saja aku tidak tau apa yang harus ku lakukan jadi satu satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah mengabaikannya dan membuka lembaran baru...? Mungkin
Oh ayolah kalian percaya dengan itu? Seorang Lily melepaskan Delynn dan membuka lembaran baru katanya? Astaga lelucon darimana itu, pada nyata nya sekarang aku hanya menguji Delynn kembali... Yah untuk mengetahui rasa empati Delynn terhadap diriku yang malang ini seperti apa, mungkin kah Delynn masih mencintaiku? Atau sebaliknya.
Namun mau tidak mau, aku akan memaksa Delynn untuk mencintaiku! Ah sialan apakah dia tidak tau betapa frustasi dan jenuhnya aku memikirkan cara agar Delynn itu dapat bersamaku selamanya, Aku tidak peduli aku ingin memilikinya lagi secepatnya
Rasanya aku ingin merengek saja seperti anak kecil jika cara itu benar benar ampuh mendapatkan rasa belas kasihan dari Delynn lagi.
...
Tringg tringg
Lamunan Lily lagi dan lagi kembali dibuyarkan oleh suara lonceng bel yang cukup keras, ia berdecak "Ck mengganggu saja" Ujarnya
Seperti yang kalian ketahui sendiri, pikiran Lily dipenuhi nama 'Adeline Wijaya' tak henti hentinya nama itu terus berputar di pikirannya
"Apakah aku harus melakukan hal nekat itu lagi! " Ungkap Lily dengan frustasi mengeluarkan imajinasi - imajinasi liarnya agar bisa mendapatkan sang pujaan hati kembali "Oh Tuhann tolonglah, kapan ia akan kembali" Pinta Lily dengan kesal
Demikian juga ia teringat akan ucapan ayahnya semalam, ide yang hampir sama dan cukup liar namun ia menganggap hal itu tak membantu sama sekali karena ide yang diberikan sangat tidak masuk akal untuk ia lakukan
Akhirnya ia pun memutuskan untuk beranjak dari duduknya dan menuju kantin, hanya sekedar jalan jalan dan melihat makanan lezat saja niatnya tak lebih
DEG!
Detak jantung Lily berhenti seketika, Sesak, Itulah hal yang dirasakannya sekarang setelah melihat pemandangan didepannya
"Delynn... beberapa hari ini kamu telah mengajarkanku rasa untuk mencintai, aku tidak pernah merasakan rasa cintaku sehebat ini pada seseorang. Kamu tau betul bagaimana cara membuatku jatuh cinta kepadamu maksud ku kamu cantik, kamu manis, sangat sempurna... itulah hal yang bisa menggambarkan elokmu, maukah kamu menjadi kekasihku?" Laki - laki itu dengan malu mengungkapkan perasaan nya bukan karena sebab, namun karena aksinya itu disaksikan banyak murid sepertinya mereka telah menjadi pusat perhatian
"Sialan! apa apaan itu, ucapan itu adalah ucapan yang paling menjijikan yang pernah aku dengar! berani beraninya orang itu mengungkapkan perasaannya kepada Delynn menggunakan mulut kotor itu" Lily bergumam kesal, ia benar benar merasa seperti dipojok kan sekarang karna tak tau lagi harus berbuat apa
Ia mengepalkan tangannya erat - erat berusaha tidak menghancurkan suasana, wajahnya pun kian memerah menahan semua amarah yang hendak akan dikeluarkan nya
"Terima! terima! terima!" semua murid dengan kompak menyerukan kalimat tersebut membuat Lily semakin tak terima akan hal itu
"Ah... terimakasih telah mengungkapkan perasaanmu aku menghargai hal itu namun... beri aku sedikit waktu ya? kumohon, maafkan aku tidak bisa membalas perasaanmu sekarang" Delynn akhirnya pun membalas ucapan laki laki itu dengan lembut, kerumunan para murid itu langsung terdiam serentak dan Lily yang mendengar itu hanya menunjukan senyum penuh kemenangan nya
"Dasar memalukan saja!" Ungkap Lily setelah mendengar ucapan Delynn
Lily pun langsung meninggalkan tempat itu dan beranjak kembali ke kelasnya dengan santai
"Pft- Delynn menerima cintaku langsung sementara ia harus menunggu waktu namun sayang... laki - laki yang malang penantian nya itu akan sia - sia karna Delynn akan menolaknya" Ujar Lily dengan sedikit bangga nya
"Ah tentu saja, Delynn kan hanya mencintaiku" Lanjut Lily kembali dengan rasa narsistiknya tersebut
Bersambung.
halo rek, heheheh gimana kabarnya? baik - baik aja? maafkann udah jarang up
jangan lupa vote sama follow akun wp author biar tambah semangat up
see you dibab berikutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Stalker.
FanfictionMengisahkan tentang seorang gadis berparas cantik dan selain parasnya yang ayu ia dikenal sebagai gadis yang berbaik hati. Namun bagaimana jadinya jika perlakuan baiknya itu malah membawanya pada titik awal kehancurannya dan mimpi buruk yang tak hen...