Nenek?

728 130 34
                                    

Happy Reading~

Tringg tringg

Ricuhan para murid terdengar jelas, bukan tanpa sebab namun dikarenakan ini adalah jam pulang mereka dimana para murid dengan lega lepas dari jeratan pembelajaran yang membuat mereka frustasi sendiri.

"Delynn-" seorang pria menyapa Delynn, rupanya ia adalah pria yang baru saja mengungkapkan perasaan nya itu, ungkapan yang membuat Lily kesal sendiri mendengarnya

"Ah... iya, erm aku mau jawab tentang ungkapanmu tadi" ujar Delynn yang seketika mengubah ekspresi pria itu menjadi sedikit lebih tegang dan serius

"Sebelumnya aku mau berterimakasih karena keberanian mu mengungkapkan perasaanmu itu, namun maaf... aku meminta maaf sebesar besarnya aku tidak bisa membalas perasaanmu itu, ada beberapa faktor yang berani membuatku mengambil keputusan ini salah satu nya yaitu aku merasa kita masih belum sedekat itu...? maafkan aku tolong masih ada banyak perempuan lain yang lebih baik dari aku" ujar Delynn panjang lebar

Seketika laki - laki itu terdiam, ia baru saja mendapatkan penolakan dari seorang Delynn namun tak lama kemudian laki - laki itu menunjukan senyum tipisnya

"Iya makasih ya Del udah ngejawab perasaanku..." Ucap laki - laki tersebut terdiam seketika karena kehabisan kata kata yang akan diungkapkannya
"yah walau jawabanmu jauh dari apa yang aku harapin, kita tetep temenan ya del?"

"Tentu" Jawab Delynn seraya tersenyum tipis menyanggupi permintaan laki - laki tersebut

...

"Ah sial! aku ingin mengajaknya berbicara..." ungkapnya sambil sedikit bergerutu "aku benar benar merindukan suaranya! ugh ini sama saja seperti menyiksaku"

Lily pun memutuskan untuk membuka ponselnya dan mulai mengetikan sesuatu, ia nampak bimbang dan kebingungan namun pada akhir nya ia mengumpulkan myali dan keberaniannya untuk mengirim pesan tersebut

Tingg

Pesan pun terkirim sepertinya ia mulai menyesal dan merutuki dirinya karna ia salah mengambil keputusan

Delynn

halo delynn, lily merindukanmu... apakah delynn keberatan jika lily mengantarmu pulang? terimakasih

Bodoh, itulah satu satunya kalimat yang terlintas dipikiran Lily

"Ahh! payah sekali sih" Lily kembali merutuki dirinya

Lily menunggu balasan dari delynn cukup lama, namun nyatanya tak ada notif satupun yang muncul pada layar ponselnya

Ctingg

Delynn

makasi tawaran nya ya li? tapi maaf entah kenapa aku lagi pengen pulang sendiri aja jalan kaki

"Apasih Lily! berharap sekali"

Lily pun langsung beranjak dan meninggalkan tempat itu

...

Suara tapak kaki menyentuh daun daun kering yang berguguran ditanah terdengar sangat jelas, nampak wanita itu hanya melamun dan terus melangkahkah kakinya entah apa yang dipikirannya

"perasaanku kenapa ga enak gini..." ungkapnya mengenai firasat tak enaknya

semakin lama ia memikirkan hal tersebut kini pikirannya benar benar tak bisa positif kembali dan ia mulai mempercepat langkahnya

kecepatan langkahnya kian lama kian bertambah ia benar benar dihantui oleh rasa penasarannya, membutuhkan keyakinan akan pikirannya

langkah yang dimulai dari langkah biasa sekarang menjadi berlari dengan cepat, pikirannya semakin kacau rasa cemas dan panik benar benar tercetak diwajahnya

hingga pada akhirnya ia pun memasuki kawasan rumahnya, ia menurunkan kecepatan langkahnya namun dengan gesit ia langsung membuka pintu itu

Gelap, itulah salah satu kata suasana rumah itu setelah ia membuka pintu rumahnya, ia kebingungan dan ketakutan akan pikiran buruknya yang menjadi kenyataan tersebut

"N-nenek?" Gadis itu melihat kesana kemari hendak menyalakan lampu yang menggelapi ruangan tersebut

lampu pun menyala, tampak semua barang tertata rapih... sangat rapih hanya saja delynn masih bisa melihat nampan piring yang ada dimejanya untuk sarapannya tadi pagi

Ia benar benar kebingungan sekarang sehingga gadis itu memutuskan untuk mengecheck kamar neneknya yang terlihat pintu itu tertutup sangat rapat

CKLEK

Gadis itu pun membuka gagang pintu itu secara perlahan, betapa terkejutnya ia matanya nampak terbelalak kaget dan hendak secara tiba tiba matanya terasa sangat perih

"N-NENEK?"

...

"Anda cucu dari nenek itu?" Tanya salah satu orang berjubah putih itu adalah dokter. "Saya mohon maaf sebesar - besarnya namun memang pasien sudah tenang dialam sana... pasien pergi karena faktor umurnya, saya ikut berduka atas kepergian nenek anda..."

Rintihan tangis secara hebat terdengar dengan jelas, sepertinya suasana duka telah menyelimuti perasaan gadis itu "Nenek..." gadis itu terus terusan merintih berharap semuanya tidak terjadi

"Bukankah nenek berjanji untuk selalu bersamaku... bahkan aku masih ingat apa yang nenek katakan 'Nenek akan menemanimu selalu' dimana semua ucapan itu?" tukas gadis itu. "Pembohong..."

Lily POV

"ARGHH AKU MERINDUKAN DELYNN" ungkapnya dengan frustasi

"Aku harus berani mengirimkan pesan!" seru Lily mencoba meyakinkan dirinya sendiri

"Apakah dia tidak tau? aku mati - matian menahan cemburu ku karena dia, sialan" umpatnya 

Ctingg

Sebuah notif pun masuk namun bukan notif kontak delynn melainkan notif grub kelasnya, Lily pun memutar arah bola matanya dengan malas ia pun terpaksa membaca notif pengumuman tersebut

Mata Lily pun langsung terbuka lebar saat mengetahui isi pengumuman tersebut dengan panik ia langsung memberi pesan kepada Delynn

Delynn

halo, Delynn kamu gapapa? aku abis baca dari pengumuman grub kelas

aku boleh ga nemenin kamu...?

maaf ya Delynn

Li... jangan dulu ya? makasih udah ada niat baik, tapi aku lagi pengen sendiri dulu

aku kangen kamu

tolong kamu ngertiin aku, aku cuma mau sendiri dulu

maaf...

"CK APA - APAAN SIH" decak Lily dengan kesal "Aku kan cuma mau ketemu doang"

Lily pun merebahkan dirinya dikasur seraya menatap langit - langit kamar "Apa aku terlalu egois ya? apa Delynn udah bener bener ga suka aku, besok aku akan minta maaf saja..."

"Hahah! seorang Lily mengapa bisa jadi seperti ini? aku bahkan benar benar tidak bisa apa - apa jika ada sangkut pautnya dengan Delynn"  

"AH AKU TAU"

Bersambung.

GUYS AKU MAU NANYA PENTING NI, KIRA - KIRA LILY DIBUAT FUTA ATAU CEWE NORMAL? jujur galau berat soalnya next bab ada... yah pikir sendiri aja lah ya

Jangan lupa vote sama follow author biar nambah semangat up

See you di bab berikutnyaa

Obsessed Stalker.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang