Happy reading~
Bel pun berbunyi menunjukan waktu untuk mereka bersiap siap pulang.
Lily meringkasi barang barang nya, dan ia memakai tas itu kembali ke pundak nya berniat untuk bergegas pulang.
Saat tepat ia melangkahkan kakinya didepan gerbang sekolah, langkahnya terhenti karena tiba tiba seseorang merangkulnya dari belakang.
"Hai Lilyy" Sapa orang itu
"Eh... Delynn hehe, iyaa kenapa ya?" Tanya Lily dengan sedikit malu dan canggung
Secara tiba tiba Fian datang dan ia pun menarik kasar Delynn dari hadapan Lily
"Oh jadi Delynn sapa aku buat ini" benak Lily
Fian pun menariknya kasar, dan Delynn berusaha tidak teriak karena sedang di kerumunan para siswa.
Langkah Fian cepat dan keras sampai sampai Delynn sedikit kehilangan keseimbangan untuk mengikuti langkahnya
Fian pun membawa Delynn ketempat yang sepi tepatnya dihalaman belakang sekolah, oh astaga apa yang akan sebentar lagi Fian lakukan? Pikir Delynn
Secara reflek Lily pun langsung mengejar Fian untuk menahan Delynn dengan menarik tangan itu kembali.
"L-lily" lirih Delynn terkejut karena aksi Lily
"Lepasin Delynn" ucap Lily dengan nada yang dingin
"Gausah ikut campur lu" balas Fian semakin mempererat genggaman tangannya
"Bukankah pelampiasan lu itu gw? Gausah lu sakitin Delynn lagi"
"Apa lu ga seneng? Mau ribut? Gw liat liat lu di diemin malah ikut campur urusan orang ya" Jawab Fian dengan nada ketusnya
Lily yang mendengar ucapan Fian pun semakin mempererat kepalan tangannya
"Gw gapunya waktu banyak ngeladenin orang lemah kayak lu, Fian" Ucap Lily yang mampu membuat Fian menjadi emosi dan kesal
Pruakkk
"F-FIANN!" Delynn berteriak dan sedikit menahan diri Fian agar tak melakukan hal yang lebih gila.
Secara tiba - tiba Fian memukul Lily tepat diwajahnya, kacamata Lily menjadi pecah dan area matanya sedikit tergores mengeluarkan sedikit darah.
Lily yang mendapatkan pukulan dari Fian pun hanya bisa terkekeh kecil
"Pftt- apakah kau tersulut emosi hanya karena hal itu, Fian?"
"Bukankah perkataan ku tidak ada salahnya?" Lanjut Lily
Lily pun melepaskan kacamatanya dari wajahnya secara perlahan, Delynn dapat melihat jelas jika Lily sungguh amat berbeda jika seperti ini.
Lily pun menatap tajam fian, seolah pancaran matanya dapat Fian pahami betul bahwa ia akan membunuhnya cepat atau lambat.
"Dasar lo orang aneh! Sok misterius" Ucap Fian yang sudah mulai gugup karena diberi tatapan tajam oleh Lily
Lily pun memutuskan untuk tidak meladeni ucapan Fian itu, ia pun kembali menarik Delynn dengan lembut.
"L-lily" lirih Delynn yang masih tak mampu untuk berkata kata
"Gapapa, ini ga sakit" jawab Lily yang mampu memahami maksud Delynn
"Kenapa kamu gak bales perbuatan Fian aja si?" Tanya Delynn kepada Lily
Lily yang mendengar ucapan Delynn pun terkekeh kecil
"Kelihatannya kamu sangat kesal terhadap Fian ya? Mengapa kau tidak memutuskannya saja?"
"Tenang aja aku bakal bales dia... Aku akan membalasnya dengan hal yang lebih menyeramkan daripada ini" Lanjut Lily disertai senyuman kecil dan licik
Senyuman licik itu pun dilihat Delynn dengan jelas, apa maksud dari itu? Batin Delynn namun ia memutuskan untuk tak menghiraukan itu
"Lily, nanti sore aku mau ngajak kamu jalan jalan boleh?" Tanya Delynn mengajak Lily
"Hah? Kamu ngajak aku?" Tanya Lily kembali memastikan
"Iyaa"
"Wahh boleh boleh! mumpung aku dirumah tidak adaa kerjaan hehe" balas Lily dengan antusias
"Minta nomer wa mu ly biar nanti ku chat"
"Duh nomerku kemarin kan udah diblok Delynn" batin Lily
"Ehh wa ku rada trouble Lyn, nanti kamu dm Ig sajaa kemarin aku udah follow kamu kok" jawab Lily dengan gugup
"Wahh serius kamu udah follow aku? Tau darimana heyy"
"Hehe aku kan Intel handal, engga lah aku search nama kamu di Ig aja langsung muncul username kamu" jawab Lily sambil menyengir
"Dih nyengir anak orang"
"Udah yaa aku pulang dulu thankyou lii udah tolongin akuu, see you"
"See you too, punya ku"
Bersambung.
Jangan lupa vote sama follow author biar rajin up.
See you di bab berikutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Stalker.
FanficMengisahkan tentang seorang gadis berparas cantik dan selain parasnya yang ayu ia dikenal sebagai gadis yang berbaik hati. Namun bagaimana jadinya jika perlakuan baiknya itu malah membawanya pada titik awal kehancurannya dan mimpi buruk yang tak hen...