Happy Reading~
"Bangun" ucap Lily sambil menepuk pipi Fian dengan sedikit kasar
Fian pun secara perlahan membuka matanya, saat membuka matanya ia langsung disuguhkan oleh kehadiran Lily dihadapannya
Lily pun mengambil posisi berjongkok agar menyetarakan tubuhnya dengan tubuh Fian, ia pun mencengkram dagu Fian dengan kuat yang mampu membuat Fian melirih kesakitan
"Bagaimana hadiah ku untuk mu, Fian? Apakah kau menyukainya?" Tanya Lily sambil menatap Fian dengan tatapan menyeramkan
"J-jadi itu dari lu" balas Fian dengan kesusahan
"Ya, hadiah itu dari aku sebuah apresiasi kepada mu bukankah itu sungguh mengharukan? Harusnya kau senang menerima itu"
"Lu... Lu bukan Lily! Dasar lu gilaa!" Triak Fian dengan frustasi
"aku Hillary Abigail dan benar kata mu aku gila... Hahahaha! aku gila karena perempuan mu itu namun sayang ternyata kamu sudah memilikinya, dasar lancang" jawab Lily mengeratkan cengkraman tangannya di dagu Fian
Tringg tringg
Bel pun berbunyi menandakan masuk, Lily yang mendengar bel itu pun hanya berdecak kesal
"Sungguh beruntung kamu ya... Tenang saja nanti akan ku lanjut, ingat jangan beritahu ini kepada siapa siapa apakah kau mengerti?" Tanya Lily, dan tak perlu pikir panjang Fian dengan cepat menganggukkan kepalanya sebagai jawaban
"Bagus, silahkan kembali ke kelas, itu pun kalau kau bisa hahahha!" Lanjut Lily meninggalkan Fian
Lily pun keluar dari ruangan gudang tersebut namun ia merasa tak puas dengan aksinya itu, sehingga ia meletakkan sebuah benda asing yang kokoh untuk mengganjal pintu itu sehingga Fian tak bisa kemana mana.
08.05
Suara bel pun kembali berbunyi menunjukan waktu untuk istirahat.
Suara hiruk pikuk obrolan serta suara gurauan para murid dapat terdengar jelas di area sekolah itu dan banyak hal yang dilakukan para murid itu seperti bermain bola dilapangan sekolah, mengobrol riah, atau memakan makanan yang nampak lezat.
Namun berbeda halnya dengan Delynn yang ia lakukan hanyalah melamun entah memikirkan apa, tatapannya juga nampak terlihat kosong.
Ctingg ctingg
Sebuah notifikasi pesan terdengar, suara dari notifikasi itu mampu membuyarkan lamunan Delynn
Fiann <3
Del bantuin aku, aku kekunci digudang
hah? demi apa Fian?
pls bantuin gw dulu Del
oke oke sabar!
Dengan cepat Delynn meletakan ponselnya itu dan beranjak berlari menuju area belakang sekolah, namun saat dipertengahan ia tak fokus dan menabrak seseorang
"Eh, maaf maaf" ucap Delynn dengan panik
"Eh Lily, maaf ya Li ini aku mau buru buru" Lanjut Delynn, ternyata orang yang tak sengaja ia tabrak adalah Lily
"Ehh kamu mau kemana Lynn?" Tanya Lily namun ucapannya tak dihiraukan oleh Delynn
Delynn langsung kembali bangun dari posisi terjatuhnya dan dengan buru buru berlari, tentu aksi Delynn membuat Lily penasaran dan memutuskan untuk mengikutinya
Saat tiba didepan gudang itu dan betapa terkejutnya Delynn saat ia mencoba membuka pintu gudang itu, pantas saja Fian terjebak.
Sebuah benda yang cukup kecil dan panjang berbahan besi dapat ditemukannya disela sela pintu itu, dengan sedikit kesusahan ia akhirnya berhasil melepaskan benda tersebut
Delynn pun shock saat pintu itu terbuka, karena ia langsung disuguhi pacarnya yang sedang terkapar lemah saat ini
"Hey, kamu gapapa?" Tanya Delynn dengan cemas mengecheck kondisi Fian dengan intens
Fian pun sedikit melirik kearah belakang Delynn, oh sial ada dia lagi seseorang yang membuatnya ketakutan seperti ini.
Nampak raut wajah Lily langsung berubah, tatapannya menjadi sangat dingin sekarang
"Sayang, jawab! Kamu gapapa kan?" Lanjut Delynn menanyakan karena tak kunjung dijawab
"E-eh enggak aku ga papa" jawab Fian dengan gugup
"Kok kamu bisa kekunci dan lemes gini sih Fian" tanya Delynn lagi, sungguh isi kepalanya diisi oleh seribu pertanyaan sekarang
Fian kembali menatap Lily, nampak sekarang Lily memberikan tatapan tajam tentu Fian yang melihat itu hanya bisa meneguk salivanya dengan kasar
"Entah... Mungkin ada beberapa murid yang mengisengi ku" jawab Fian dengan nada yang masih bimbang dan bingung
"Mungkin ia bisa lemas gini karena ia belum sarapan tadi pagi sehingga karena ia diisengin beberapa murid, ia pun menjadi shock dan kelaparan, bukan kah begitu Fian?" Tambah Lily menyela pembicaraan mereka berdua
Kalimat terakhir yang Lily ucapkan terlihat diberi penekanan olehnya, sehingga Fian yang mendengar itu pun reflek langsung mengangguk anggukan kepalanya karena ketakutan
"Sudah kamu tenang saja Delynn, aku akan mengurus Fian jadi mungkin kamu bisa meneruskan makan mu" ucap Lily sambil memberi senyuman innocentnya
"Beneran gapapa?" Tanya Delynn kembali memastikan dan diberi anggukan oleh Lily
"Makasih Lily! Kamu memang baik banget, lihat kan Fian Lily itu sangat baik mengapa kau menjadikan nya bahan pelampiasan mu" Ucap Delynn dengan postur marahnya
Lily yang mendengar ocehan Delynn pun hanya bisa terkekeh kecil, senyuman lebar terukir jelas di raut wajah Lily saat ini.
"Yaudah aku mau makan sebentar ya? nanti aku nyusul kalian kok! Tunggu yaa" Ucap Delynn yang mulai beranjak meninggalkan mereka berdua
"Iya kamu makan dulu gih" jawab Lily sambil tersenyum tipis
Delynn pun melambaikan tangannya dan dibalas oleh Lily, ia sedikit berlari kecil meninggalkan mereka berdua sendirian.
Delynn pun mulai menjauh, tentu suasana menjadi tegang kembali tatapan Lily sudah berubah sepenuhnya menjadi menyeramkan, menurut Fian
"Hanya tinggal kita berdua lagi yah, bagus juga kamu tidak membocorkan aksiku kepada perempuanmu"
Bersambung.
Jangan lupa vote dan follow author biar tambah semangat up :p
See you di bab berikutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Stalker.
FanfictionMengisahkan tentang seorang gadis berparas cantik dan selain parasnya yang ayu ia dikenal sebagai gadis yang berbaik hati. Namun bagaimana jadinya jika perlakuan baiknya itu malah membawanya pada titik awal kehancurannya dan mimpi buruk yang tak hen...