Happy Reading~
04:45
Suara dering ponsel berupa alarm memenuhi seisi ruangan kamar Delynn, dengan jiwa yang masih belum sepenuhnya tersadar ia mengambil posisi duduk di kasurnya.
Beberapa menit berlalu akhirnya Delynn sudah sepenuhnya tersadar namun ia dengan cepat langsung memperhatikan setiap inci dari kamarnya
"Hanya mimpi rupanya... Namun mengapa terasa nyata sekali?" Gumam Delynn menanyakan hal itu pada dirinya
"Aroma parfumnya masih dapat kuhirup sekitaran sini dengan jelas" Lanjut Delynn
Ternyata aksi Lily semalam dapat dirasakan oleh Delynn walau ia tak begitu sadar karena tertidur dengan nyenyak
Namun Delynn tak begitu memikirkan itu, ia mengambil dan meminum segelas berisi air putih untuk mengawali semua kegiatannya hari ini
Namun nyatanya ia masih sedikit penasaran akan hal itu, sehingga ia meraih ponselnya yang sedang diisi dayanya dan langsung membuka pesannya
Liloyy
pagii Lily
eh sudah bangun ya? selamat pagi tuan putri Delynn, bagaimana tidurnya?
hehe iyaa tau ga sih aku kemarin mimpi tau
hmm, kamu mimpi apa?
aku mimpi semalem kamu kayak meluk aku gitu lalu kamu ngucap aneh aneh gitu
dan aku inget jelas bau parfum yang kamu pake itu bener bener nyengat tapi pas pagi aku barusan bangun aku masih bisa ngehirup aroma parfum rasa vanilla gitu
halo Li? kok cuma diread?
wahh emang iya kamu mimpi gitu? serem banget :(
kamu takut Lynn? tenang aja yah itu cuman mimpi, aku ga senekat dan seberani itu buat masuk kerumahmu lewat jendela kok Lynn... Iya kan?
"Hah kok Lily bisa tau?" Gumam Delynn bertanya
Sungguh Delynn bertanya tanya pada benaknya bagaimana bisa Lily tau bahwa dimimpinya ia membobol jendela Delynn
"Aghh gatau lah pusing" racau Delynn
Delynn pun memutuskan untuk benar benar tidak memikirkan itu, ia pun beranjak untuk membersihkan dirinya sebelum berangkat ke sekolah
06.15
Delynn pun memperlambat langkahnya saat ia memasuki area lingkungan sekolah, nampak ternyata Delynn cukup rajin hal ini dibuktikan karena Delynn tak pernah mendapatkan surat keterlambatan dari pihak sekolah
Delynn nampak mulai berhati hati, ia akhir akhir ini menghindari si Fian Fian itu sungguh ia tak ingin berurusan dengannya
namun secara tiba tiba pundaknya dirangkul oleh seseorang, oh astaga mengetahui itu Delynn reflek menundukkan kepalanya karena ketakutan
"Halo selamat pagi Delynn? Kamu kenapa?" Tanya orang itu sambil menyeringai
Mendengar suara orang itu Delynn pun menghela nafasnya dengan lega ternyata orang itu adalah Lily bukan Fian
"Loh Lily Tumben banget kamu sudah sampai" balas Delynn
"Hehe iya dong bahkan dari jam 6 tadi aku sudah sampai loh" jawab Lily dengan bangga nya
"Sudah kamu ke kelas dulu sanaa, aku masih ada beberapa urusan" lanjut Lily yang diberi anggukan oleh Delynn sebagai jawaban
Setelah itu pun Delynn melangkahkan kakinya menuju kelasnya, sementara Lily menatap dan memperhatikan Delynn hingga ia sudah menjauh dari pengelihatannya
Lily pun bergegas menuju halaman belakang sekolah tepatnya digudang, dapat dikatakan cukup sepi murid tak banyak berlalu lalang disana apalagi jika masuk ke area gudang sekolah
Setelah masuk diarea gudang itu Lily langsung disambut oleh tubuh Fian yang terduduk lemah bahkan ia dapat dikatakan pingsan saat ini
Beberapa belas menit yang lalu
"Ah pengen nyebat gw" gumam Fian
Fian pun beranjak pergi ke tempat yang menurutnya sepi bahkan seringkali ia sembunyi disana tanpa ketauan tempat itu adalah gudang sekolah, sungguh sangat jarang bahkan tak pernah orang orang berlalu lalang disana
Ia mempercepat langkahnya dan yang ia tak sadari bahwa seseorang baru saja mengikutinya dari belakang, namun ia belum sadar akan hal itu
Ia pun memasuki gudang itu, dan seseorang yang mengikutinya tak lain dan tak bukan adalah Lily dengan cepat ia menutup pintu gudang itu dari dalam sehingga menyisakan dirinya dan Fian di dalamnya.
Bruakkk
Bantingan suara pintu gudang itu terdengar jelas, reflek Fian membalikan badannya dan alangkah terkejutnya ia menemukan Lily dihadapannya
"L-lily?" Tanya Fian memastikan
"Lu ngapain bangsat!" Lanjut Fian mengoceh dan nadanya sedikit bergetar karena ketakutan
Lily pun hanya menghiraukan perkataan Fian, ia perlahan melangkahkan kakinya mendekatkan tubuhnya kearah Fian, tentu satu satu hal yang bisa dilakukan Fian saat ini hanyalah berpasrah
Hingga pada akhirnya Fian sudah terpojok dan Lily yang melihat itu pun hanya memberikan senyuman yang tak bisa diartikan, ya senyuman yang dianggap Fian senyuman aneh itu
Tak punya pilihan lain, Fian mengepalkan tangannya dengan kuat dan melayangkan pukulan itu pada wajah Lily namun reflek Lily benar benar bagus, ia berhasil menangkis pukulan itu
"Diam" hanya satu kalimat yang terucap oleh Lily namun itu ampuh membuat Fian diam dan ketakutan saat ini
Lily pun membalas pukulan Fian
Bughh
Satu pukulan yang dilayangkan Lily tepat di rusuk Fian mampu membuatnya terkapar lemah
"Dasar lemah" gumam Lily pelan
Lily pun melihat tangan nya untuk memeriksa jam, ternyata jam menunjukan waktu pukul 06.15 tepat sungguh raut mukanya sangat berubah drastis
"Ah biasanya jam segini Delynn sudah datang" ucap Lily dengan antusias
Sebelum melangkahkan kakinya untuk keluar ia menyempatkan dirinya untuk menengok kearah Fian yang terkapar lemah sebentar
"Bukankah sangat seru jika kau memutuskan untuk membunuh dirimu sendiri, tanpa repot repot aku membantumu?"
Bersambung.
Help author candu Lilynn
Triple up dikit ga ngaruh, ye walau ga sampe 150 vote tp gasin ajalah
Jangan lupa vote dan follow author biar tambah rajin up
See you di bab berikutnyaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Stalker.
FanfictionMengisahkan tentang seorang gadis berparas cantik dan selain parasnya yang ayu ia dikenal sebagai gadis yang berbaik hati. Namun bagaimana jadinya jika perlakuan baiknya itu malah membawanya pada titik awal kehancurannya dan mimpi buruk yang tak hen...