Turut berduka, Fian

1K 171 16
                                    

Happy Reading~

Hiruk pikuk suara obrolan para murid terdengar jelas tentu dengan kepergian Fian, membuat mereka bertanya tanya selama ini.

Apa yang terjadi dengan Fian? Pikir mereka, kesedihan sungguh menyelimuti suasana sekolah saat ini bahkan beberapa dari mereka mampu meneteskan matanya begitu juga dengan Delynn

Delynn terlihat sangat pilu, hatinya terkoyak koyak akan kepergian kekasihnya itu yang ia lakukan hanyalah menangis dan menangis selama beberapa jam terakhir bahkan matanya sudah terlihat sedikit bengkak.

Secara tiba tiba Lily datang ke acara itu, nampak tak ada raut wajah sedih sedikit pun bahkan ia dengan santainya menyerobot beberapa siswa untuk masuk melewati gerbang sekolah

"Maaf seperti nya aku telat" Ucap Lily menyela pembicaraan beberapa siswa dengan santai

Lily nampak merogoh sakunya hingga pada akhirnya ia memegang sebuah amplop putih dan memberikannya pada salah satu guru

"Ini uang duka untuk keluarga Fian" Lanjut Lily yang diberi anggukan oleh guru tersebut

Lily pun membalas dengan senyuman, ia pun menoleh kesana kemari seperti mencari sesuatu dan tak lain hal yang ia cari adalah sang pujaan hati

Delynn pun akhirnya terlihat dipandangan Lily, tentu menghampirinya bukanlah keputusan yang tepat sehingga Lily hanya memandanginya tanpa melepaskan atau mengalihkan fokusnya itu

Semakin berjalannya waktu tentu saja cepat atau lambat Delynn akan menyadari kehadiran Lily tersebut, dan benar saja ia tak sengaja melihat Lily yang memandanginya dari kejauhan kerumunan orang.

Yang Delynn dapat lakukan saat ini adalah menghindari Lily, sebisa mungkin ia menjauhi Lily agar pandangan Lily tak menemukannya namun nihil hasilnya setiap ia berpindah tempat Lily selalu mengikutinya walau dari kejauhan.

Hingga pada akhirnya ia pun memutuskan untuk bersembunyi di salah satu bilik toilet sungguh tatapan Lily membuat dirinya risih, ia hanya berharap Lily kehilangan jejaknya sehingga ia tak bisa menemuinya.

Ceklek

Suara pintu terbuka pun dapat didengar Delynn, ia benar benar terpojok sekarang dan tak memiliki celah untuk menghindarinya lagi

"Delynn... mengapa kamu menghindari ku, sayang?" Ucap seseorang tepat didepan pintu bilik kamar mandi Delynn

Mendengar suara itu pun mampu membuat Delynn ketakutan sekarang, itu adalah Lily orang yang membuatnya risih saat ini

"Keluar tidak usah bersembunyi, aku tau kamu didalam"

Tokk tokk tokk

Lily pun mengetuk pintu itu dengan santai dan lembut namun tak kunjung ada jawaban didalam bilik kamar mandi sana

"Delynn keluar! Aku tidak akan mengulangi perkataan ku lagi, keluar atau aku dapat bermain kasar lebih dari ini" ucap Lily penuh penekanan, sepertinya ia tak main main dengan ucapannya tersebut

"Baik jika itu yang kau mau" Lanjut Lily bergumam sambil menyiapkan ancang ancang nya untuk mendobrak pintu bilik kamar mandi tersebut

"KAMU PSYCOPATH LILY! KAMU-" Ucap Delynn sedikit berteriak namun ucapannya terpotong

"Shhh diam! Simpan kata katamu untuk nanti sesudah aku berhasil masuk kedalam tempat persembunyianmu ini, aku ingin memastikan dengan berbicara empat mata denganmu" potong Lily

Dubraakk! Dubraak!

2 dubrakan pun mampu membuat pintu toilet itu terbuka, nampak Delynn yang sangat terpojok dan matanya berkaca kaca saat ini

"Ini adalah pintu yang rapuh rupanya, gampang sekali membuka pintu ini tanpa merobohkannya" ucap Lily sambil mengembangkan senyumannya

Lily pun mendekati Delynn tentu Delynn terpojok saat ini, dagunya dicengkram oleh Lily dengan sentuhan lembut

"Sekarang tatap aku, dan lanjutkan apa yang kau ingin sampaikan tadi"

"itu adalah obsesi Lily! Kamu tak benar benar cinta padaku itu hanya lah rasa kagum yang berlebihan"

"Huh apa maksudmu? Aku mencintaimu, sangat teramat mencintaimu apakah kau masih belum sadar akan hal itu?" Jawab Lily semakin memperkuat cengkraman

"L-lepas! Sakit Lily!" Ucap Delynn sambil menepis tangan Lily dari wajahnya

"Maaf aku tak bermaksud untuk menyakiti mu, namun sekarang tak ada lagi yang dapat mengganggu hubungan kita lagi kan Delynn?" Tanya Lily sambil memegang tangannya dengan lembut

"T-tolongg!" Triak Delynn meracau, ia menarik tangannya yang dipegang Lily dengan kasar agar terlepas

Lily yang mendengar triakan pun membiarkan itu, ia malah menjadi gemas sendiri saat Delynn berteriak ketakutan

"A-aku bakalan laporin ini Lily!"

"Laporkan saja, aku tidak takut Delynn namun sebagai gantinya saat aku berhasil terlepas dari tuntutan hukum kamu akan menjadi milikku selamanya!" Balas Lily yang diberi gelengan cepat oleh Delynn

"Aku nyesel tolongin kamu Li! Kamu ternyata jahat ga sebaik yang aku pikirkan aku nyesel"

"Kamu gila benar benar gila!" Lanjut Delynn dengan pasrah

"Memang penyesalan itu selalu datang di akhir, dan aku tak pernah mengatakan bahwa diriku baik kan? Semenjak aku mengenalmu aku merasakan yang namanya cinta Delynn dan aku akan menyingkirkan semua tikus tikus kecil yang akan menghalangi hubungan kita" jawab Lily panjang lebar sambil mengusapkan jari jarinya ke arah air mata Delynn

"HEY NGAPAIN KALIAN DUA ORANG DISANA" Triak seseorang tertuju pada mereka berdua

"Nah, itu adalah contoh tikus tikus kecil yang kumaksud Delynn" gumam Lily yang hanya bisa terdengar oleh Delynn

"Tidak kami tidak melakukan apa apa disini hanya beberapa masalah kecil namun kita masih bisa mengatasinya, bukankah begitu sayang?" Lanjut Lily melanjutkan aksinya mencengkram dagu Delynn dengan kuat memaksanya untuk berkata bohong

"I-iya! Kita hanya mempunyai masalah kecil disini" Balas Delynn dengan gugup

"Loh Delynn? Hey kamu dicariin pak guru loh" ucap orang itu yang menyadari suara Delynn

"Ah benarkah? Huft baiklah aku akan menemui pak gurunya" jawab Delynn menghela nafasnya lega akhirnya ia mempunyai alasan untuk meninggalkan Lily

"Kamu denger sendiri kan Li? Aku dicariin pak guru sekarang tolong minggir" Lanjut Delynn kepada Lily dan hanya diberi decakan oleh Lily sebagai jawaban

Lily pun terpaksa membiarkan Delynn meninggalkannya sungguh sial pikirnya

"Ck, dasar sialan mengganggu saja"

Bersambung.

Hai guys maaf ya kedepannya bakal telat up soalnya author lagi sakit hehe tapi author usahain buat cicil beberapa kalimat perharinya mungkin bakal up 3 hari sekali dan moga moga aja author lebih ngerasa enakan biar bisa balik ke jadwal up 2 hari sekali, thx udah mengerti dan antusias nungguin cerita author guys

Lov yu ol hehe <3

Jangan lupa vote sama follow author biar rajin upnyaa

See you di bab berikutnyaa

Obsessed Stalker.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang