Untuk perempuan yang sedang dipelukan

605 107 9
                                    

Happy Reading~

Angin sepoi - sepoi sangat terasa malam ini, sekarang jam 2 malam menuju pagi yang dingin memperlihatkan seorang gadis yang tengah bersantai diarea balkon seraya memandangi langit yang menurutnya indah.

"Kamu tidak tidur?" Lamunan gadis itu terbuyar tatkala mendengar suara seseorang dari balik pintu balkon

"Aku baru saja terbangun, maafkan aku ya?" Gadis itu pun mengalihkan pandangannya pada sumber suara itu

"Apa itu yang ada ditanganmu? Rokok? Apakah itu rokok Delynn?" Pandangan orang itu terfokus pada benda yang berada ditangan gadis itu dan ia pun memastikan hal tersebut

"Ah tidak! Aku hanya ingin mencobanya sedikit" Ujar gadis itu mencoba mengelak

"Darimana kamu mendapatkan rokok itu?" Tanya Lily sedikit menaikan nada suaranya karena khawatir

"Buang." Lanjutnya sembari memberi tatapan tajam kepada gadis itu "Bahkan aku sendiri tidak pernah menyentuh benda itu, buang Delynn. "

Delynn pun menghela nafasnya kasar, hanya bisa berpasrah dan menuruti keinginan orang itu dengan mematikan dan membuang sisa rokok tersebut

"Darimana kamu mendapatkan benda itu? "

"Teman."

"Jangan berteman dengan mereka lagi, aku tidak suka karena mereka memberikan pengaruh buruk terhadapmu" Ujar Lily seraya mendekatkan tubuhnya pada gadis itu

"Maafkan aku ya li?" Tanya Delynn dan diberi anggukan oleh Lily sebagai jawaban

"Aku tidak suka... Tolong jangan mencoba atau bahkan menyentuh benda itu lagi" Ujarnya seraya mengelus kepala Delynn dengan lembut

Delynn pun kembali mengalihkan pandangannya pada langit malam yang menurutnya sangat menyejukan dan entah mengapa membawa ketenangan sejenak bagi dirinya

"Hanya ada sedikit bintang malam ini" Ujar Delynn tanpa mengalihkan fokusnya pada langit malam tersebut

"Kau benar... Mungkin karna kau sedang cantik cantiknya" Celetuk Lily secara tiba - tiba

Delynn yang mendengar itu pun memperlihatkan senyuman manisnya, dan kembali melihat pandangan langit malam tersebut, berbeda halnya dengan Lily saat ini ia mengalihkan pandangannya dan sibuk menatap Delynn dengan dalam.

Delynn yang mulai sadar akan tatapan Lily pun menahan malunya, semakin dalam ia malu kali ini

"Jangan menatapku seperti itu, Lily"

"Apakah kau malu?" Tanya Lily sedikit menggoda Delynn

"Tentu saja, siapa yang tidak malu jika kau beri tatapan itu kepadaku" Jawabnya

"Untuk apa kau perlu malu jika aku menatapmu? Apakah kau tidak malu dengan aktivitas kita tadi malam?" Merasa tidak puas, ia pun semakin menggoda gadis itu membuat gadis itu semakin malu bahkan wajahnya bewarna merah saat ini

"Hentikan membahas itu Lily! Kau tau sendirikan aku melakukannya dengan tidak sadar" Ujarnya seraya mengalihkan pandangannya dari Lily karena malunya

"Ahahahah! Maafkan aku"

"Hey, kau tau akhir akhir ini aku sedikit cemas namun banyak rindunya terhadap nenekku" Ujar Delynn mencoba mengalihkan topik pembicaraan mereka

"Dan ini adalah pelarianku dimalam hari, kau tau entah mengapa aku dapat merasakan ketenangan sejenak, dan pada akhirnya tetap saja aku masih tidak memiliki siapa - siapa" Lanjutnya semakin lama ia semakin mengecilkan suaranya pada kalimat terakhir

"Huh? Apa maksudmu? Kamu masih memiliki ku, aku akan disini terus menemanimu"

"Kukira kau membenciku karena masalah terakhir akibat sikap kekanak - kanakan ku, nyatanya kamu tetap Lily yang kukenal... Lily yang keras kepala dan kekeh pada pendiriannya, Makasih ya?"

"Aku tidak bisa membencimu... Aku mencintaimu, aku hanya ingin memulai semuanya lagi bersamamu" Ujarnya membuat Delynn sedikit terkejut

"Kamu masih ingin bersamaku?" Delynn memastikan dan diberi anggukan oleh Lily

"Tentu saja, aku mencintaimu... Maksudku benar benar sangat mencintaimu, apakah kita bisa mengulang kembali hubungan kita?" Tanya Lily dan hanya diberi senyuman tipis oleh Delynn

"Apakah kau yakin? Aku sudah tidak memiki apa - apa lagi" Tanya Delynn kembali memastikan

"Aku tidak akan mau mengulangi ucapan maupun jawabanku kembali, aku sangat yakin"

"Sekarang kumohon fokuslah pada ujian ulangan ini, setelah kita mendapat pengumuman kelulusan aku akan membawamu... Aku ingin hidup bahagia dan memiliki keluarga kecil bersamamu" Lanjutnya seraya kembali mengelus kepala Delynn

"Kamu adalah orang yang membuatku merasa dicintai begitu hebatnya, aku mencintaimu" Ujar Lily memperlihatkan senyuman manis itu

"Malam yang indah, aku juga sangat mencintaimu... Cantikku"

"Sekarang sudah sangat larut malam... Apakah kau tidak merasa mengantuk? " Lanjut Lily bertanya

"Mari kita lanjutkan tidur kita...?" Tanpa memberi aba - aba Lily pun langsung mengangkat tubuh Delynn dan menggendongnya menuju kamarnya kembali

Dengan perlahan ia melepaskan gendongannya terhadap Delynn, dan tak lupa ia memberi kecupan kecil di pucuk kepala Delynn sebelum ia akhirnya menemani tidur disamping sebelah persis Delynn dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka dari dinginnya malam

Saat ini posisi mereka berhadap - hadapan "Selamat tidur, cantikku"

"Berhenti mengatakan kalimat itu"

"Mengapa tidak? Bukan kah itu benar adanya? Aku hanya berbicara fakta kalau kamu sangat cantik"

"Terserah kamu saja, peluk?" Tanya nya membuat Lily terkekeh kecil

"Tentu saja"

Bersambung.

Fyi bab ini beneran ditulis jam 2 malem wkwkwkw

Tinggal beberapa bab lagi sampai cerita ini tamat hehehe

Jangan lupa vote dan follow author biar tambah semangat up

See you di bab berikutnyaa


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsessed Stalker.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang