Happy Reading~
Lily nampak fokus menulis sesuatu di sebuah kertas bahkan ia sama sekali tak menghiraukan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajarannya dan terus menulis pada kertas itu.
Tentu lama kelamaan gurunya sadar akan aktivas Lily yang sedang asyik sendiri, guru itu pun hendak menunjukan ekspresi kesalnya dan menghampiri Lily.
"Lily!" Tegur guru itu sambil merebut kertas yang sedari tadi Lily tulis
"Humm? Kenapa Bu?" Tanya Lily dengan perasaan tak bersalahnya
Tentu balasan Lily membuat guru itu geram, dan guru tersebut
melihat sekilas kertas yang baru saja ditulis oleh Lily dan amarahnya menjadi semakin meluap
"APA INI LILY!" Tanya guru itu tegas dan marah
Hal itu membuat hampir semua murid dikelas itu terdiam dan tegang, sungguh murid murid itu bertanya sekarang kita kira apa yang baru saja dilakukan oleh Lily? sehingga membuat guru itu semakin geram
"Sini kamu" Ucap guru itu sambil menarik tangan Lily dengan paksa menuju kedepan papan tulis
"Sekarang jelas kan apa maksud kamu bikin bikin seperti ini" lanjut guru itu sambil melipat kedua tangannya
"Apa yang perlu saya jelaskan? Ini adalah sebuah surat yang saya tujukan kepada kekasih saya yaitu Delynn" balas Lily tanpa perasaan takut sekalipun
Suara bisikan beberapa murid langsung terdengar dengan jelas, bagaimana ada orang seberani ini? Pikir mereka.
Jawaban Lily semakin membuat guru itu tidak terima "bacakan didepan kelas sekarang" guru itu menyuruh Lily dan diberi anggukan santai oleh Lily
"Untuk kekasih ku Delynn,
yang paling aku cintai dan sayangi entah beberapa kali aku mengatakan ini dan mungkin kamu sudah bosan mendengarnya tapi kamu itu sangat sempurna dimataku, aku mencintaimu maksud ku benar benar sangat mencintaimu dan kamu adalah satu dari miliaran orang yang aku temui, paras mu sangat cantik dan memiliki daya pikat yang kuat dan itu benar adanya karena aku sudah benar benar terpikat oleh dirimu""Maaf Lily tidak bisa begitu romantis dalam hal ini, but just wanted to let you know that you mean the world to me Delynn.
Hari hari yang dilalui oleh Lily terasa lebih bewarna dan hidup setelah bersama Delynn dan Lily sangat bersyukur tentang setiap momen yang kita habiskan bersama karena momen momen bersama Delynn adalah momen momen yang tak bisa Lily terlupakan.
Dan tujuan Lily sekarang adalah mencintai Delynn selama yang Lily bisa, maka dari itu inti dari surat ini adalah Lily sangat mencintai Delynn benar benar apa adanya Delynn akan selalu menjadi miliknya Lily dan hanya pantas oleh Lily seorang.
Lily sangat mencintai Adeline Wijaya..."Lily membacakan itu sama sekali tak terlihat takut atau bergetar malah ia membaca itu dengan nada bangga dan santainya
Beberapa murid menertawakan Lily namun sungguh Lily benar benar tak peduli akan hal itu, sesaat setelah ia menyelesaikan membaca suratnya ia menunjukan senyum miringnya
"Kamu mau saya panggil orang tuamu atau berdiri ditengah lapangan sampai pelajaran saya selesai?" Tanya guru itu
Lily yang mendengar itu pun hanya memberi reaksi dengan menaikan kedua bahunya tak peduli akan hal itu
"Sekarang surat yang kamu tulis ini saya sita, kamu sekarang keluar dari kelas saya dan berdiri di tengah lapangan!" Guru itu menunjuk kearah pintu kelas, menyuruh Lily untuk keluar dari kelasnya
Lily pun hanya mengangguk dan berjalan keluar kelas dengan sangat santai seperti tak terjadi apa - apa
11:05
Bel istirahat berbunyi untuk kedua kalinya saat ini Lily terjemur oleh sinar terik dari matahari karena berada ditengah tengah lapangan sendirian
Tentu hal itu menjadi pusat perhatian beberapa murid, sepertinya Lily baru saja menjadi bahan pembicaraan murid namun sungguh ia tak peduli akan hal itu
Banyak murid yang berlalu lalang didepan Lily namun mata Lily tak pernah berhenti mencari Delynn hingga akhirnya orang yang ia cari cari mulai nampak pada pandangan Lily.
Delynn berjalan mendekat untuk menghampiri Lily, dan Lily tau jelas bahwa Delynn akan mengomeli nya sebentar lagi hal itu dapat dilihat dari ekspresi dan jalan Delynn yang terburu buru untuk mendekati Lily
"Lily kamu apa apaan sih" Dugaan Lily benar, Delynn menghampiri Lily dan langsung mengeluarkan ucapan dengan nada kesalnya
"Buat apasih bikin kayak gitu? Yang rugi diri kamu sendiri kan" Tanya Delynn sambil memutar arah kedua bola matanya karena malas
"Delynn udah tau isi suratnya?" Ucap Lily kembali bertanya kepada Delynn
"Ya udahlah dari temen temen dikelas kamu juga guru yang tadi jaga kelas kamu" jawab Delynn
"Delynn marah?" Delynn menghela nafasnya kasar saat mendengar pertanyaan Lily
"Ya iyalah marah! Kamu udah bikin aku khawatir Lily, liat kamu sekarang kena terik matahari kan apalagi cuacanya hari ini panas banget nanti kalau kamu sakit atau ada apa apa nya gimana?" Jawaban Delynn mampu membuat Lily terkejut untuk beberapa saat sebelum ia menunjukan senyuman nya
Lily pikir Delynn akan memarahi nya karena mereka menjadi bahan pembicaraan semua murid namun dugaan Lily salah, nyatanya Delynn memarahi dirinya karena Delynn benar benar khawatir akan Lily sekarang
"Hehe... Maaf" ucap Lily menunjukan senyuman tipisnya
"Kamu gapapa kan Li sekarang? ga ngerasa pusing? ISH LILY MAHH ngapain sihh duh" gerutu Delynn
"Iya ngerasa pusing dikit, dikit doangg kok sayang beneran kamu gausah khawatirin aku ya" jawab Lily seraya mengusap wajah Delynn dengan lembut
"Bohong! Muka kamu pucet tauu, ku beliin makanan dikantin yaa? sini ikut ke kantin jangan ke kelas dulu dikelas dingin banget... kamu abis panas panasan langsung kena dingin takutnya malah tambah pusing" Delynn pun menarik tangan Lily untuk menuju kantin
Delynn pun sedikit berjalan cepat menggandeng Lily sungguh ia sangat khawatir jika terjadi apa apa pada kekasihnya itu
"Kamu duduk disini, aku mau pesen makanan dulu buat kamu" ucap Delynn yang diberi anggukan oleh Lily sebagai jawaban
Tak lama kemudian Delynn kembali menghampiri Lily dengan membawa senampan makanan
"Ini dimakan biar kamu ga pusing lagi" Delynn memberikan nampan berisi makanan itu kepada Lily
"Kamu ga makan juga Del...?" Tanya Lily
"Engga Li aku gatau kenapa udah kenyang takutnya malah ga habis" jawab Delynn
"Mau makan bareng aku? Ini juga keliatannya aku makan ga akan habis sendirian" tanya Lily yang diberi anggukan oleh Delynn sebagai jawaban
"Del... maafin Lily ya udah bikin Delynn khawatir, dan juga makasih" lanjut Lily sambil menundukkan kepalanya
"Gapapa, tapi seharusnya jangan ngelakuin itu lagi Li kalau misal guru menerangkan ya kamu harus perhatiin gurunya, sekarang kamu dapet surat peringatan kan? yang rugi juga kamu sendiri"
"Iya Del... Maaf ya tapi jujur aja aku ga merasa rugi kok hehe"
"Kamu ga nyesel perbuatan mu? Nanti kalau misal terulang lagi gimana? Emang kamu mau dijemur ditengah lapangan? Untung pelajaran guru itu cuma 1 jam doang kalau misal lebih lama gimana?" Ucapan Lily membuat Delynn kembali kesal dan melontarkan beberapa pertanyaan kepada Lily
"Huft iya iya maaf, aku nyesel" Lily menghela nafasnya ia sedikit terpaksa mengucapkan kata itu
"Iya Lily nyesel banget, seharusnya tadi pake pengeras suara aja bacain surat untuk Delynn biar seisi sekolah bisa denger langsung ucapan Lily aduh pokoknya Lily nyesel kenapa kok baru kepikiran sekarang ya"
Bersambung.
Sebenernya isi surat yang Lily buat di bab ini ditujukan untuk orang yang paling author sayang di dunia nyata siee sangat relate soalnyaa cuma karena bingung ngungkapin nya gimana yaudah kepikiran aja gitu buat nyelipin di cerita ini hehe
jangan lupa vote dan follow author biar author tambah semangat dan rajin up
See youu dibab berikutnyaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed Stalker.
FanfictionMengisahkan tentang seorang gadis berparas cantik dan selain parasnya yang ayu ia dikenal sebagai gadis yang berbaik hati. Namun bagaimana jadinya jika perlakuan baiknya itu malah membawanya pada titik awal kehancurannya dan mimpi buruk yang tak hen...