1.6--A Childhood Playground 下

480 63 1
                                    

Palacio de la Salina

Sacha tidak begitu ingat bagaimana kedua kakinya membawa dia datang ke tempat ini beberapa saat lalu. Yang Sacha ingat terakhir kali adalah ketika dia berjalan mengikuti langkah seekor kucing putih yang mulanya hanya lewat di bawah kakinya ketika dia sedang menunggu Diego selesai dengan urusannya di sebuah bangku taman. Sacha baru menyadari bahwa sejak kedatangannya di benua ini, dia jadi jarang menemukan kucing-kucing liar yang berkeliaran di jalanan.

Maka, seperti dikendalikan oleh alam bawah sadarnya, Sacha mengikuti kucing itu dan sama sekali lupa dengan janjinya pada Diego untuk menunggu di bangku taman itu. Sambil menenteng dua buah kantung belanja di tangan kanan dan kiri, Sacha melangkah dengan mata terpaku pada hewan berbulu yang mendahuluinya—jaga-jaga supaya dia tidak kehilangannya.

Kucing itu pun akhirnya membawa Sacha pada sebuah bangunan megah yang terletak di ujung sebuah jalan. Seperti baru terbangun dari mimpi, Sacha menegakkan kepalanya yang daritadi tertunduk ke arah jalanan di bawahnya dan menatap sekelilingnya. Dia baru menyadari bahwa dia telah berjalan cukup jauh dari tempat asalnya dan dia sama sekali tidak memiliki ide tentang di mana tempatnya berada saat ini.

Kembali menoleh ke depan, Sacha mendapati sebuah bangunan dengan fasad-fasad yang seragam dengan beberapa bangunan bersejarah yang ditemuinya di sepanjang perjalanan menuju pusat perbelanjaan tadi. Salah satu dari empat gerbang dengan jeruji-jeruji besi berwarna hitam yang membatasi empat gapura besar di depan bangunan itu terbuka. Sacha mengamati lima buah medali berukir wajah-wajah yang tidak diketahuinya itu sekilas sebelum memutuskan untuk masuk dan menjelajahi bangunan ini lebih dalam.

Setelah melewati lorong penghubung, Sacha langsung disuguhi oleh pemandangan halaman tengah bangunan yang dia duga adalah tempat tinggal orang paling berpengaruh di wilayah ini pada masa lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati lorong penghubung, Sacha langsung disuguhi oleh pemandangan halaman tengah bangunan yang dia duga adalah tempat tinggal orang paling berpengaruh di wilayah ini pada masa lalu. Pilar-pilar penyangga yang dihiasi oleh pahatan-pahatan indah serta patung-patung yang menghiasi jendela menambah kesan klasik dan elegan yang kuat. Bentuk lengkungan-lengkungan di sepanjang lorong sedikit mengingatkannya pada arsitektur bergaya Gotik dan Renaisans yang mungkin merupakan basis dari arsitektur yang digunakan pada bangunan ini.

 Bentuk lengkungan-lengkungan di sepanjang lorong sedikit mengingatkannya pada arsitektur bergaya Gotik dan Renaisans yang mungkin merupakan basis dari arsitektur yang digunakan pada bangunan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu mengalihkan pandangan, hal yang paling menarik perhatiannya adalah relief-relief yang terpahat di sepanjang penyangga teras-teras yang tak beraturan. Sacha mendekati relief-relief itu demi melihat detailnya lebih jelas lagi. Pahatan tersebut memperlihatkan figur manusia dengan wajah-wajah yang tampak tersiksa hampir di setiap pahatan yang mampu Sacha lihat. Pahatan-pahatan dengan realisme dan detail yang luar biasa ini terlihat kontras dengan desain fasad-fasad teras yang sederhana, sehingga Sacha dapat merasakan adanya keseimbangan yang indah pada bangunan di hadapannya ini.

The Nightingale's Operation [Doshin] || CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang