Akhirnya lampu merah berganti hijau, Miranda menghela nafasnya lega karena bisa lolos dari polisi patroli itu. Tapi ternyata kelegaan itu tidak bertahan lama saat tiba - tiba tukang ojek menghentikan laju motornya tepat di depan kantor polisi.
"Turun!". Perintah tukang ojek pada Miranda.
Miranda yg mendengar suara tukang ojek yg berubah menjadi tegas itu membuatnya terkejut, di tatapnya tukang ojek di depannya yg sedang melepas helm serta maskernya.
"Hah, elo bukannya... ". Miranda menggantungkan ucapannya sambil menuding kearah tukang ojek di depannya. Miranda memicingkan matanya menelisik penampilan pria di depannya, baru Miranda sadari jika pria yg dia kira tukang ojek itu memiliki badan tegap dengan rahang yg kokoh tak lupa wajah datar namun tetap tampan dan berkharisma. Miranda menggali ingatannya, dia merasa pernah bertemu dengan pria ini sebelumnya tapi Miranda tidak mengingatnya.
Melihat Miranda yg lengah, pria yg di kira tukang ojek itu menyeret paksa Miranda untuk masuk ke dalam kantor polisi. Miranda yg diseret pun memberontak sambil berteriak meminta tolong.
"Lepas.. Lepasin gue.. Toloongg.. Toloonggg". Teriak Miranda meminta tolong. Dengan sekuat tenaga dia memberontak agar cekalan pada lengannya terlepas. Terlihat ada dua orang menghampirinya namun bukannya menolong Miranda, kedua orang itu malah membantu pria yg di duga tukang ojek itu dan menyeret Miranda untuk masuk ke dalam kantor polisi.
"Kamu menemukan dia dimana?". Tanya pria yg tadi ikut menyeret Miranda.
"Di tempat kemarin". Ujar pria tukang ojek tadi yg ternyata adalah Raka. Raka sengaja menyamar sebagai tukang ojek supaya bisa mengelabuhi Miranda dan bisa dengan mudah menangkapnya.
Sudah lima hari dia tinggal di pinggiran kota untuk memantau Miranda, Raka tinggal tidak jauh dari rumah yg di tempati oleh Miranda, semenjak dia di beritahu lokasi terkini keberadaan Miranda oleh Arunika, Raka langsung meluncur ke tempat itu dengan segera. Raka juga yg telah menyebarkan brosur pencarian wanita buronan itu untuk memancing Miranda agar keluar dari persembunyiannya dan ternyata rencananya berjalan lancar, Miranda masuk ke dalam jebakannya.
"Ka-kalian... ". Ucap Miranda yg sudah tidak bisa meneruskan ucapannya karena nge-blank, dia baru tahu jika pria yg di duga tukang ojek Olehnya ternyata adalah seorang intel rahasia yg sedang menyamar.
'Shitt.. Kenapa gue ceroboh bisa terkecoh mereka, dan sekarang gue gak bisa lolos lagi, gue harus bisa mengelabuhi mereka sebelum gue di masukin ke dalam bui', Batin Miranda. Miranda memutar otaknya mencari cara agar bisa lolos dari mereka. Tanpa Raka dan teman - temannya sadari, Miranda men-share location pada seseorang yg selama ini membantunya.
'Semoga Rio bisa menolong gue keluar dari sini'. Batin Miranda. Miranda sangat berharap pada Rio rekannya dan akan mengirimkan bala bantuan untuk menolongnya. Rio yg menjadi rekan Miranda adalah teman semasa SMA Arunika dan Devian, lebih tepatnya Rio yg dulu menantang Devian tentang taruhan itu. Rio sepakat bekerja sama dengan Miranda karena dia ingin memisahkan Arunika dari Devian, dari dulu Rio terobsesi dengan Arunika si gadis pemberani yg sudah berani menolak cintanya. Rio penasaran dengan sosok Arunika yg tidak mudah di luluhkan olehnya apalagi sekarang Arunika menjelma menjadi perempuan yg cantik dan anggun.
"Lapor ndan, target sudah berhasil kami tangkap". Ucap Raka melapor pada perwira komisaris jendral polisi. Sang perwira menganggukkan kepalanya dan meminta wakilnya untuk membawa Miranda ke dalam sel tahanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO is My Ex (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatimu dan membuat kepercayaanmu hilang terhadap lelaki, hingga menganggap semua lelaki itu sama, seperti pepatah "Habis manis sepah di buang". ...