H-1 Arunika dan yg lainnya pergi ke butik untuk mencoba baju seragam bridesmaid'nya, Arunika pergi bersama Devian sedangkan Kiara di antar oleh Erick yg juga menjadi groomsmen seperti Devian.
Mereka tiba hampir bersamaan, disana Cyntia dan Dafa sepupu Devian sudah menunggu mereka, tidak lupa tante Rini dan juga keponakan tersayangnya Clarissa.
"Udah dari tadi Ris?". Tanya Arunika saat menyadari Clarissa sudah berada disana.
Clarissa hanya menganggukkan kepalanya saja, entahlah sudah beberapa hari ini mood'nya seperti roller coaster naik turun.
"Lo gak kerja?". Tanya Arunika lagi saat menyadari baju yg Clarissa gunakan adalah baju santai.
"Gue izin selama tiga hari". Jawab Clarissa dengan nada datar.
Arunika mengerutkan keningnya mendengar perkataan Clarissa, "Bukannya harusnya hari ini lo nemenin Denis ke acara pembukaan cafenya itu ya?". Tanya Arunika lagi.
Clarissa mengedikkan bahunya, "Dia udah sama ceweknya". Jawab Clarissa cuek.
"Hah.. Cewek yg mana?, setau gue dia gak pernah deket sama cewek manapun deh, kecuali lo dan gue". Arunika bingung mendengar penuturan Clarissa, jika benar Dennis pergi dengan ceweknya, sungguh keterlaluan sahabatnya yg satu itu tidak memberitahunya jika tengah dekat dengan seorang wanita. Awas saja nanti jika bertemu, Arunika akan memberikan ultimatum padanya.
"Entah.. Yg jelas udah seminggu tuh cewek ke kantor nyamperin pak boss dan makan siang bareng". Ucap Clarissa dengan nada kesal, hatinya merasa kecewa dan juga terluka saat melihat Dennis dekat dengan wanita lain selain dirinya dan Arunika, padahal sebisa mungkin Clarissa sudah bersikap cuek pada pak Bossnya agar tidak terbawa perasaan, namun yg namanya perasaan tidak bisa di sangkal meski dia sudah membentenginya setinggi mungkin.
Clarissa mengambil nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan, lalu menoleh kearah Arunika yg menatapnya dengan bingung, Clarissa tersenyum tipis untuk menutupi kegalauan hatinya, "Udah gak usah di pikirin mungkin pak boss masih sibuk, pasti ntar bakal di kenalin kok sama lo". Clarissa menepuk pundak Arunika pelan.
Arunika yg mendengar ucapan Clarissa yg berusaha tegar itupun menjadi kasihan, Arunika juga bingung dengan jalan pikiran Dennis, pasalnya yg dia tahu Dennis itu menyimpan perasaan sukanya terhadap Clarissa bukan dengan cewek lain, sepertinya ada kejanggalan disini dan Arunika harus menyelidikinya.
Arunika tidak melanjutkan pembicaraan mengenai Dennis sebab Arunika tau jika hati Clarissa sedang tidak baik - baik saja. "Lo udah nyobain bajunya Ris?". Arunika mengalihkan pembicaraan mereka.
"Udah tinggal lo sama Kiara aja yg belum, sana cobain dulu bajunya kali aja saat Devian liat lo pake kebaya langsung pengen halalin lo". Canda Clarissa yg sudah bisa mengontrol perasaannya.
"Bisa aja lo". Arunika menanggapinya dengan tersenyum, dia tau jika Clarissa berusaha terlihat baik - baik saja di depan semua orang, "Gue kesana dulu ya". Arunika berjalan menghampiri Kiara yg sedang melihat - lihat koleksi gaun di butik itu, "Ara ayo kita cobain bajunya dulu". Ajak Arunika sambil menggandeng lengan Kiara masuk ke ruang ganti sambil membawa baju yg akan di pakai besok.
Sepuluh menit kemudian Arunika keluar dari ruang ganti bersamaan dengan Devian yg juga selesai mengganti pakaiannya dengan pakaian groomsmen, Devian menoleh saat mendengar pintu di sampingnya terbuka, dia begitu terpesona melihat kekasih pujaannya yg terlihat sangat cantik dan anggun, Devian sampai ternganga di buatnya hingga matanya tidak berkedip menatap wajah cantik di depannya.
Dengan langkah pelan Devian menghampiri Arunika dengan pandangan yg tidak teralihkan dari kekasihnya, "Kamu cantik sekali Arun". Ujar Devian saat tiba di depan Arunika, di usapnya lembut pipi putih mulus kekasihnya dengan ibu jarinya. Di raihnya tangan kanan Arunika lalu di kecupnya punggung tangannya dengan tatapan mata yg menyiratkan betapa besar cintanya untuk gadis cantik di depannya ini. Tatapan penuh cinta yg hanya di tunjukkan pada Arunika seorang.
Tanpa berkata pun semua orang tau kalau Devian sangat mencintai Arunika melalui tatapan matanya dan perbuatannya yg sangat mengistimewakan Arunika, berbeda dengan perlakuannya yg dingin pada wanita - wanita lainnya yg selama ini berusaha mendekatinya.
Hati Arunika menghangat mendapat tatapan penuh cinta dari Devian hingga pipinya memerah seperti kepiting rebus, Arunika menjadi malu sekaligus salah tingkah di depan sahabat - sahabatnya yg ikut menyaksikan sikap romantis Devian yg baru pertama kali mereka lihat selama mengenal Devian.
"Ehemm.. Udah kali boss mesra - mesraannya, ingat belum halal". Celetuk Erick yg merusak suasana.
Devian yg mendengarnya berdecak kesal, "Ck, ganggu aja dasar asisten kurang ajar". Devian yg kesal dengan Erick pun mengajak Arunika untuk keluar sebentar, Arunika hanya bisa pasrah dan menurut karena tangannya dalam genggaman Devian.
Ternyata Devian sengaja mengajak Arunika keluar untuk mencari spot foto yg biasa di gunakan oleh calon pengantin berfoto saat mencoba baju mereka, Devian meminta tolong pada karyawan butik untuk memfoto mereka berdua.
Dua kali jepretan dengan gaya yg romantis bak pengantin pun membuat Devian begitu puas saat melihat hasilnya, tidak lupa Devian berterima kasih dan memberikan tips pada karyawan butik itu.
"Lihat Yang kita sudah seperti calon pengantin sungguhan". Kata Devian sumringah sambil menyodorkan ponselnya kearah Arunika, "Kapan kamu bersedia untuk aku lamar Yang?". Tanya Devian sambil menatap manik mata kekasihnya dengan tatapan penuh harap.
"Kamu yakin mau lamar aku?". Arunika malah balik bertanya pada Devian.
Devian mengangguk antusias, "Ya sangat yakin, gimana apa kamu sudah siap?". Tanya Devian lagi mengulang pertanyaannya.
"Kalo kamu pengen memulai hubungan yg serius sama aku, kamu harus bisa meyakinkan Radit dahulu agar mau merestui hubungan kita". Kata Arunika. Bukannya Arunika menolak niat baik Devian tapi Arunika juga menghargai perasaan saudara kembarnya yg memang tidak suka jika dia kembali berhubungan dengan Devian, apalagi selama ini saudara kembarnya telah berbuat banyak hal agar dia bisa bangkit dari rasa sakit hatinya terdahulu sampai bisa menjadi wanita tangguh seperti sekarang. "Aku tidak mau menjalin hubungan kalo saudara kembarku tidak merestuinya karena bagaimanapun dia masih sedarah denganku bahkan satu rahim". Lanjutnya.
"Baik, aku akan meyakinkan Radit kalo aku tulus mencintaimu dan hanya aku yg pantas bersanding denganmu". Ujar Devian tegas. Devian bertekad akan memperjuangkan cintanya untuk Arunika, dia tidak ingin kehilangan Arunika yg kedua kalinya.
Mendengar jawaban tegas Devian membuat Arunika tersenyum tipis, Arunika yakin jika Devian bisa membuktikan dan membuat Radit merestui hubungan mereka.
"Semangat, semoga kamu bisa meluluhkan hati kembaranku". Ucap Arunika sambil terkekeh kecil.
"Kalo untuk meluluhkan hatinya mending kenalin aja dia sama cewek idamannya pasti dia akan luluh, lagian aku hanya ingin meluluhkan hatimu saja tidak untuk hati yg lainnya". Kata Devian sambil mengedipkan matanya genit, menggoda kekasih pujaannya.
"Dasar CEO tukang gombal". Arunika memukul pelan lengan Devian, lalu mereka tertawa bersama.
***
"Hallo boss, nona Arun saat ini sedang pergi menuju butik dengan tuan Devian". Ucap anak buah Raditya dalam sambungan telepon.
"Awasi terus mereka kalo perlu sekalian foto dan kirim ke saya, saya ingin tau apa yg mereka lakukan disana, jangan sampai pria itu mengambil kesempatan dalam kesempitan". Raditya kesal mendengar jika Devian pergi berdua dengan kembarannya.
"Baik Boss, laksanakan". Setelahnya panggilan itu di tutup oleh Raditya.
Dua puluh menit kemudian, ponselnya bergetar menandakan ada chat masuk, saat di lihat ternyata anak buahnya mengirim sebuah foto Arunika dan... Devian yg terlihat mesra sedang bersendau gurau.
Raditya kesal sekaligus juga lega saat melihat foto yg di kirimkan oleh anak buahnya, dia kesal karena Arunika bisa tertawa lepas pada pria selain dia dan ayahnya, dan dia juga lega saat melihat tatapan Devian pada saudara kembarnya yg tulus dan penuh cinta, mungkin kedepannya Radit bisa mempercayakan saudara kembarnya pada Devian setelah pria itu lolos seleksi dan ujian darinya.
'Gue emang percaya sama lo tapi gue pengen liat kesungguhan lo untuk mendapatkan kembaran gue kembali'. Batin Raditya sambil menatap foto di depannya dengan tatapan yg sulit di artikan. Raditya akan bahagia ketika sudara kembarnya bahagia begitupun sebaliknya, makanya dia bersikap protektif pada kembarannya agar tidak salah dalam memilih pasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO is My Ex (On Going)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatimu dan membuat kepercayaanmu hilang terhadap lelaki, hingga menganggap semua lelaki itu sama, seperti pepatah "Habis manis sepah di buang". ...