72.

69 3 0
                                    

Sehari setelah pasca operasi Raditya akhirnya siuman, Ayahnya Bagas pranadipta juga telah pulang ke tanah air saat mendapat kabar dari Arunika jika Raditya harus di operasi karena mendapat luka tusuk di perutnya.

Setelah di selidiki ternyata yg menusuk Raditya adalah musuhnya sewaktu SMA saat dia masih memimpin geng motor. Saat ini pelaku pun sudah di amankan oleh pihak yg berwajib.

"Arun mana Yah?". Tanya Raditya saat mendapati Ayahnya yg menunggunya di rumah sakit.

"Arun kan masih kerja Dit, apa kamu kangen sama kembaran kamu itu". Goda ayahnya.

Raditya hanya mencebikkan bibirnya kesal.

"Kenapa harus kerja di perusahaan orang sih Yah, padahal di perusahaan kita juga membutuhkan sekretaris dan kalo dia pengen jabatan tinggi juga bisa jadi direktur". Ucap Raditya enteng.

Raditya memang kurang suka jika saudara kembarnya bekerja di perusahaan lain terlebih perusahaan itu adalah milik Devian. Tentunya Raditya masih ingat bagaimana terlukanya Arunika dulu saat melihat Devian dengan Clarissa berpelukan di taman belakang sekolah enam tahun yg lalu, Raditya tidak ingin saudaranya di sakiti ataupun di manfaatkan sama orang lain seperti dulu, sebisa mungkin dia akan menjadi perisai terdepan untuk melindungi saudara kembarnya dari orang yg berniat buruk pada Arunika.

"Itu persyaratan dari mendiang oma kamu Dit, kamu tau sendiri kalo saudara kembarmu itu lebih suka menjadi arsitektur dari pada memimpin sebuah perusahaan lagian Arun bisa belajar banyak hal disana". Ucap tuan Bagas santai, "Kamu lebih baik cari sekretaris baru saja yg cantik siapa tau bisa kecantol sama kamu, masa kamu kalah sama kembaran kamu yg sudah punya pacar sih". Lanjutnya.

Raditya menoleh kearah ayahnya, dia kaget mendengar penuturan ayahnya jika kembarannya memiliki kekasih, "Siapa pacar Arun Yah?". Tanya Raditya spontan.

"Kamu gak tau ya.. Dia kan pacaran sama atasannya sendiri itu loh anaknya om David". Ujar tuan Bagas yg masih mengingat - ingat siapa nama putra tunggal dari rekan bisnisnya itu, "Kalo gak salah namanya De...". Belum sempat tuan Bagas melanjutkan ucapannya ponsel dalam saku jasnya berbunyi.

Tring tring tring

"Ayah keluar sebentar ya". Pamit tuan Bagas pada Raditya sambil berjalan keluar dari ruang rawat inap putranya.

Di dalam kamar inap Raditya berpikir keras siapa yg menjadi kekasih dari saudara kembarnya itu, dengan perlahan dia bangkit dari tidurnya meski menahan sakit pada perutnya yg masih belum kering jahitannya. Raditya mengambil ponselnya yg berada di atas nakas, dia ingin menghubungi anak buahnya untuk mencari tau tentang kekasih kembarannya itu. Jangan sampai feelingnya benar jika saudara kembarnya balikan lagi dengan Devian. Sungguh Raditya tidak akan rela.

"Hallo boss ada apa?". Tanya anak buah Radit di seberang.

"Cari tahu siapa kekasih kembaran saya dengan detail, jam delapan malam saya ingin kalian sudah mendapatkan datanya". Perintah Raditya pada anak buahnya. Tanpa menunggu jawaban dari seberang sana Raditya menutup panggilannya.

"Siapapun yg dekat dengan Arun akan gue pastiin jika dia layak bersanding dengannya, kalo perlu gue akan mengujinya". Gumam Raditya dengan sorot mata tajamnya.

***

"Dev nanti kamu jadi ikut ke rumah sakit?". Tanya Arunika saat mereka sedang makan siang berdua di restoran sehabis pulang dari kunjungan proyek.

My CEO is My Ex (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang