Jam istirahat tiba, Arunika yg sudah merasa lapar bergegas pergi ke kantin, saat sudah di lantai satu Arunika bertemu dengan Ayu sang resepsionis yg juga akan pergi ke kantin, Ayu yg tau jika tujuan mereka sama mengajak Arunika untuk bergabung dengan Ayu dan para sahabatnya, kebetulan saat ini Ayu sedang istirahat dan pekerjaannya di gantikan oleh anak magang, Awal mula Ayu berkenalan dengan Arunika dia langsung suka dan klop dengan sifat Arunika yg apa adanya, Ayu ingin menjadikan Arunika teman dekatnya seperti dua sahabatnya yg juga bekerja di perusahaan ini tapi beda Divisi.
Setelah sampai pintu masuk kantin Ayu celingukan mencari keberadaan dua sahabatnya, hingga ada suara keras yg memanggil namanya dan sambil melambaikan tangan menyuruh Ayu untuk segera kesana. Ayu pun mengajak Arunika bergabung dengan kedua sahabatnya.
Ayu dan Arunika memesan menu yg sama yaitu soto dan es jeruk, kebetulan di kantin perusahaan ini menu makanannya lengkap dan juga rasanya pas di lidah karyawan apalagi harganya juga terjangkau, sengaja perusahaan MW Group membuat kantin yg lengkap menunya sebagai fasilitas agar para karyawan tidak usah jauh - jauh pergi keluar kantor untuk membeli makanan.
Tidak lupa Ayu juga mengenalkan Arunika pada kedua sahabatnya yg bernama Tika dan Johan."Guys kenalin ini Arunika Leticia sekretaris baru pak Boss yg gue ceritain kemaren." Arunika berjabar tangan dengan Tika dan Johan, saling memperkenalkan diri. Arunika juga meminta teman barunya untuk memanggilnya dengan sebutan Arunika, karena tidak mungkin jika dia menyuruh orang lain memanggil dengan sebutan Leticia sedangkan bossnya dan sang asisten memanggil dengan nama panggilannya yg dulu yaitu Arunika, Arunika juga sebisa mungkin bersikap profesional agar tidak menimbulkan isu dan menjadi bahan gunjingan para rekan kerjanya, Arunika hanya ingin bekerja dengan tenang dan nyaman sampai dia bisa meraih mimpinya.
"Ternyata cantik banget sekretaris pak Boss, bolehlah kalo gue deketin lo mau gak jadi pacar gue?." tanya Johan yg langsung mendapat geplakan keras di lengannya.
"Sembarangan kalo ngomong, awas ya kalo berani macem - macem sama sahabat baru gue, gue gibeng lu." ucap Ayu mengangkat tangannya bersiap memukul Johan.
"Yaelah bercanda kali Yu, tapi kalo Arun-nya mau sama gue juga gak nolak, lagian siapa sih yg nolak gadis secantik Arun, Miranda aja kalah jauh." kata Johan. Mendengar Johan menyebut nama Miranda dahi Arunika mengernyit, dalam pikirannya kayaknya tiga orang di depannya ini juga tidak suka dengan sikap menyebalkan Miranda.
"Arunika lo bandingin sama Miranda beda jauh kali bagai berlian dan batu kerikil, heran gue pak Boss napa gak risih ya di tempelin mulu sama Miranda." sahut Tika.
"Lo gak tau aja Tik sebenarnya pak Boss tuh juga udah gak tahan sama sikap Miranda yg gak tau malu, udah di tolak masih aja mepet, apalagi gayanya yg angkuh dan suka merintah orang seenaknya bikin gue kesel pengen gue cakar - cakar tuh muka yg tebalnya udah kek dakocan." cerocos Ayu yg kesal dengan Miranda.
"Bukan cuma lo aja Yu, gue dan karyawan lainnya juga kesel banget sama Miranda yg suka merendahkan orang lain apalagi kalo sudah menyangkut soal pak Devian apapun dia lakuin buat jaihin wanita - wanita yg ada di sekitarnya, heran gue mau - maunya pak Boss di jodohin sama wanita kek dia." gerutu Tika yg jengkel karena pernah kena labrak Miranda saat dia di tugaskan keluar kota menemani Devian.
"Yang kalian bicarain Miranda calon tunangan pak Devian ya, yg tadi kesini sambil membawa goodie bag?." tanya Arunika.
"Ya bener yg itu, tapi bentar deh lo bilang apa tadi Calon tunangan?." Ayu tertawa ngakak, "Setau gue pak Devian tuh gak pernah mau nerima perjodohan itu, katanya sih pak Devian masih belum move on sama kekasihnya waktu SMA." perkataan Ayu membuat Arunika tersedak jus jeruk.
Uhukk Uhukk
"Lo gapapa kan Run?." tanya Ayu sambil menepuk punggung Arunika.
"Gue gapapa kok, emang Lo tau gosip itu dari mana Yu?." tanya Arunika penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO is My Ex (On Going)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatimu dan membuat kepercayaanmu hilang terhadap lelaki, hingga menganggap semua lelaki itu sama, seperti pepatah "Habis manis sepah di buang". ...