Hay guys.. My CEO is My Ex update lagi, jangan lupa vote and comment'nya.
Happy reading..Seminggu setelah Selena kembali dari tempatnya di asingkan, Selena menjalani hari - harinya dengan berdiam diri di rumah. Dia bahkan jarang keluar rumah walau hanya sekedar jalan - jalan atau makan di restoran favoritnya.
Seperti saat ini, Selena lebih memilih duduk termenung di taman belakang mansionnya dari pada pergi ke salon untuk melakukan perawatan rutin yg biasa dia lakukan seminggu sekali atau hangout bersama teman - temannya. Selena duduk menatap ke depan dengan tatapan kosong, sejak kembalinya ke mansion, papahnya bersikap dingin dan acuh tak acuh padanya, Dominic yg tidak pernah marah baru kali ini membentak hingga mendiami Selena, Selena di perlakukan seperti itu oleh papahnya menjadi sedih dan takut. Selena sadar jika kesalahannya kali ini sangat fatal, dia sudah mencoreng nama baik keluarga dengan kelakuan buruknya.
Selena juga enggan lagi bergabung dengan teman - temannya yg ternyata tidak pernah tulus berteman dengannya, sebelum dia di asingkan oleh Erick, dia tidak sengaja mendengar satu fakta yg menyesakkan dada, teman - temannya hanya memanfaatkan dirinya untuk di jadikan ATM berjalan, teman - temannya jugalah yg menyuruh Andrew untuk mendekati dan merusaknya, mereka iri dengan kehidupan Selena yg terlihat sempurna, selain cantik dan kaya Selena juga pintar, banyak pria yg mengaguminya, namun karena pengaruh dari pergaulannya dia berubah menjadi gadis yg arogan dan sombong.
Selena merenungi perbuatan jahat apa saja yg telah dia lakukan selama ini hingga berbalik menjadi boomerang yg menghancurkan hidupnya dalam sekejap. Selena mungkin benci dengan takdir yg telah menjadikannya hamil di saat dia belum siap menjadi orang tua apalagi dia harus menanggung semuanya sendiri, namun Selena bukanlah wanita picik yg tega melenyapkan darah dagingnya sendiri meski kehadirannya memang tidak di inginkan.
"Huft.. Mommy akan tetap membesarkanmu meski harus berjuang sendiri, kuatkan mommy sayang". Lirih Selena sambil mengusap perutnya yg masih rata. Saat ini usia kandungan Selena baru menginjak 7 minggu.
Selena bertekad mulai saat ini dia ingin berubah dari kebiasaan buruknya, mungkin nanti jika papahnya sudah tidak terlalu marah padanya, dia akan meminta untuk pindah ke Jerman dan menetap disana, memulai kehidupan yg baru bersama buah hatinya. Selena tidak setegar itu untuk tetap berada di indonesia, pasti banyak cibiran dan cacian yg akan dia dan keluarganya dapatkan karena hamil di luar nikah, beda dengan di luar negeri tidak akan ada yg berani menggunjingkannya karena kehidupan di luar negeri memang bebas.
Tanpa Selena sadari ada seseorang yg sedari tadi melihat dan mendengar apa yg dia lakukan di taman belakang rumahnya.
"Maafkan papah sayang, papah hanya ingin kamu lebih dewasa dan bertanggung jawab dengan apa yg telah kamu perbuat, papah tidak akan tinggal diam dan membiarkan cecunguk itu bebas berkeliaran di luar sana sedangkan putriku yg menanggung semuanya". Gumam Dominic sambil menatap sendu kearah sang putri.
***
Di sebuah negara gadis yg dulunya hanya mengandalkan duduk di kursi roda kini dengan perlahan bisa melangkahkan kakinya meski belum sempurna. Gadis itu sangat gigih dalam menjalani terapinya, di temani oleh dokter cantik yg saat ini menjadi sahabat barunya, gadis itu memiliki semangat yg tinggi untuk sembuh mengingat jika ada seseorang yg berada jauh disana sedang menantinya kembali.
"Bagaimana perkembangan kakimu Ara?". Tanya Mikayla dokter cantik sekaligus sahabat Arunika semasa kecil.
"Alhamdulillah perkembangannya cukup pesat, mungkin seminggu lagi kita bisa kembali ke tanah air, aku sudah tidak sabar menemuinya". Seulas senyum tipis terbit di bibirnya, Kiara bahagia karena sebentar lagi dia akan bisa berjalan dengan normal kembali. Semua ini berkat bantuan dari sahabatnya Arunika dan Mikayla yg telah menolongnya dan membawanya berobat ke luar negeri.
"Yayaya.. Aku tau kamu merindukannya, kenapa tidak mencoba untuk menghubunginya?, aku dengar saat ini dia sedang tertimpa masalah". Ujar Mikayla.
"Masalah apa?, kamu tau sesuatu?". Tanya Kiara penasaran.
"Ayahnya yg serakah dan bajingan itu sekarang mendekam di penjara karena terlibat dalam kasus penggelapan dana perusahaan xxx dan melakukan penyelundupan barang ilegal, perusahaan keluarganya saat ini sedang berada di ujung tanduk karena banyak para investor yg menarik saham mereka, uang perusahaan juga habis di gunakan untuk menutup hutang - hutang ayahnya, bahkan kata orang kepercayaanku mansion keluarga Pranata juga di sita oleh pihak bank". Mikayla menceritakan detail informasi yg baru saja dia dapatkan dari orang kepercayaannya.
"Lalu bagaimana dengan Erick dan keluarganya?, harusnya saat ini aku berada di sampingnya dan mensupportnya agar bisa tegar melewati ujian ini". Kiara cemas dengan kondisi Erick yg pastinya membutuhkan dukungan dari orang - orang terkasih.
"Apa kamu lupa jika Erick selama tiga tahun ini sudah tidak tinggal di mansion itu dan tidak pernah mendapat bagiannya lagi dari Pranata Group, lagi pula Erick masih bekerja di MW Group aku rasa dia tidak akan kekurangan uang untuk biaya hidup, jika itu terjadi Devian juga tidak mungkin tinggal diam, kamu tenang saja Erick sudah bisa mengatasinya sendiri, menurutku ini yg terbaik dan adil untuk Erick, lebih baik kehilangan Pranata Group dari pada harus menjadi tumbal ayahnya untuk menghadapi musuhnya". Terang Mikayla yg sedikit banyak tau tentang seluk beluk keluarga Pranata.
"Aku hanya kasihan pada Erick yg hidupnya tidak pernah bahagia, dia sangat tegar dan kuat menjalani hidup meski sudah di buang oleh ayahnya dulu". Kata Kiara dengan raut wajah sendu, "Oh ya bagaimana dengan ibunya?".
"Tentu ibunya ikut tinggal bersama Erick di apartement, dan kalo untuk adiknya yg songong itu aku gak tau dia menghilang entah kemana". Mikayla memang setiap harinya mendapat laporan dari orang kepercayaannya untuk memantau restorannya dan orang - orang di sekitarnya, "Kamu pasti tidak menyangka siapa yg sudah berhasil membongkar kejahatan ayah Erick?". Mikayla dengan wajahnya yg misterius.
"Siapa?, para intel kah?". Kiara mengernyitkan dahinya melihat wajah misterius Mikayla.
"Ya, tapi mereka di bantu oleh Arun yg memang tau tentang keterlibatan Bondan pada kasus penyelewengan dana itu, semenjak Bondan berbuat jahat ke kamu dan Erick, Arun menyelidiki sampai ke akar - akarnya, Arun yakin masih ada kebusukan lain yg Bondan sembunyikan hingga Arun mendapatkan bukti tentang bisnis ilegal yg di jalani Bondan, dan asal kamu tau Raka yg pernah menolong kamu itu adalah seorang badan intel rahasia".
Kiara tercengang mendengar penuturan Mikayla, dalam benaknya bertanya siapa sebenarnya Arunika itu?, mengapa dia bisa dengan mudah melakukan semuanya tanpa kendala.
Kiara menatap Mikayla dengan sorot penuh tanya, Mikayla yg peka dengan apa yg dipikirkan oleh Kiara pun menjawabnya.
"Arun berubah semenjak kembali dari menghilang 6 tahun yg lalu, dia menjadi gadis yg tidak bisa di kenali dan tidak bisa di tebak jalan pikirannya, yg aku ingat dari ceritanya dulu tentang keluarganya memang ada keturunan mafia entah itu dari kakek sang ayah atau bundanya aku lupa, mungkin itu juga yg membuatnya mudah menyelidiki Bondan, dia ada backingan di belakangnya".
"Apa kamu tau waktu itu dia menghilang kemana?". Tanya Kiara.
"Setauku dia pergi ke new york tapi entah benar atau salah aku gak tau".
Kiara manggut - manggut, "Aku bisa mencari informasinya agar kita tidak penasaran dengan kehidupan Arunika, memang kita bisa menanyakannya tapi aku yakin Arun pasti akan menutupi identitasnya".
"Tidak perlu, aku gak mau Arun marah dan menganggap kita tidak percaya padanya".
"Kamu tenang saja kita main aman, lagian kita tidak punya niat buruk apapun pada Arun".
"Baiklah, memangnya kamu bisa menembus keamanan yg di buat oleh orang kepercayaan Arunika?".
"Kita lihat saja nanti". Kiara tersenyum misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO is My Ex (On Going)
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatimu dan membuat kepercayaanmu hilang terhadap lelaki, hingga menganggap semua lelaki itu sama, seperti pepatah "Habis manis sepah di buang". ...