Bertemu calon mertua

66 1 0
                                    

Pukul 18 : 50 Wib Erick sudah tiba di depan pintu apartement Kiara. Saat ini Erick memakai outfit atasan kaos polos yg di lapisi jaket berwarna coklat muda dengan di padukan bawahan celana cargo warna hitam, Erick memilih  menggunakan sepatu sneakers sebagai alas kakinya, tidak lupa rambutnya yg di tata dengan style brush up menampilkan kesan yg agak acak - acakan namun dengan tekstur yg unik, Erick terlihat lebih tampan dari biasanya.

Erick menekan belnya dua kali, Arunika yg saat itu masih berada di apartement Kiara membukakan pintunya. Arunika sudah menduga jika yg datang adalah Erick.

"Masuk dulu Rick, Ara masih dandan". Ucap Arunika membuka lebar - lebar pintunya, Erick pun masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu.

"Iya sans aja, gue sengaja datang lebih awal karena takut macet". Kata Erick sambil mengambil ponselnya dari saku celananya, "Lo dari tadi belum pulang Run?". Tanya Erick saat melihat baju yg di kenakan Arunika masih sama seperti saat di kantor tadi.

"Hemm.. Gue bantu cewek lo siap - siap, dia gak PD mau ketemu bunda lo takut nanti gak di terima karena statusnya". Arunika juga mendudukkan pantatnya pada sofa single di samping Erick.

Erick menghela nafasnya, "Gue udah berusaha yakinin dia kalo bunda gak seperti yg dia pikirkan, tapi kayaknya dia masih trauma mengingat bagaimana kejamnya ayah dulu memisahkan kami". Tatapan Erick menerawang ke depan mengingat bagaimana perlakuan ayahnya yg menyakiti Kiara.

"Wajar sih kalo dia trauma soalnya ayah lo memang kejam, tapi lo gak usah khawatir gue udah bicara sama dia kok semoga acara lo nanti berjalan dengan lancar". Ujar Arunika.

"Thanks Run, oh ya bukannya lo tadi sama pak boss ke rumah sakit ya?, emang siapa sih yg sakit?". Tanya Erick kepo. Pasalnya tadi saat dia bertanya pada Devian, Devian hanya diam dan menyelonong pergi.

"Mamahnya Dennis jatuh dari tangga, beliau sudah gue anggap kayak mamah gue sendiri makanya gue khawatir saat tau kalo beliau sakit". Jelas Arunika pada Erick. Erick manggut - manggut.

"Dennis yg lo maksud itu rekan bisnis pak boss yg juga CEO di perusahaan Dewangga Group ya?". Arunika mengangguk saja, dan saat Erick ingin bertanya lebih lanjut, terdengar pintu kamar Kiara terbuka, muncul lah Kiara yg terlihat sangat cantik dan manis dengan menggunakan dress vintage bermotif dan loafer warna nude dengan rambut panjangnya yg di gerai sepunggung menggunakan jepitan pita di atas telinga sebelah kanannya.

Erick memandang Kiara tidak berkedip, dia terpukau melihat penampilan kekasihnya yg terkesan anggun dan manis. Hingga deheman Arunika membuyarkan lamunan Erick.

"Ehemm.. Segitu terpesonanya lo sama sahabat gue Rick sampai gak kedip lihatnya". Arunika meraih tas kerjanya yg tadi di letakkan di sofa tempatnya duduk, "Gue balik dulu ya kalian hati - hati kalo berangkat, good luck". Lanjutnya, Arunika melangkahkan kakinya keluar dari unit Kiara.

"Kamu siap sayang?". Tanya Erick sambil mengulurkan tangannya yg langsung di sambut oleh Kiara. "Kita berangkat sekarang ya". Erick menggenggam jemari Kiara dengan lembut, mereka berjalan beriringan turun ke bawah menuju basement.

Setengah jam perjalanan, mobil yg di kendarai oleh Erick tiba di apartement Erick yg saat ini di tinggali berdua dengan sang bunda.

Erick mengetuk pintunya dengan sengaja agar sang bunda menyambut kedatangannya serta kekasihnya agar tidak ada kecanggungan di antara keduanya.

My CEO is My Ex (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang