Pintu di buka dari dalam, alangkah terkejutnya Kiara saat melihat siapa orang yg berdiri di hadapannya, orang yg telah membuatnya menjadi tidak berdaya dan tidak bisa melakukan apa - apa tanpa kursi roda, orang yg Kiara takuti sekaligus orang yg Kiara benci.
"Ada apa om Bondan datang kemari?." tanya Kiara.
Ya, Pria paruh baya yg mendatangi Kiara adalah Bondan ayah kandung Erick, Bondan datang ke kos - kosan Kiara dengan membawa dua bodyguardnya."Begitukah caramu menyambut ayah dari kekasihmu, tidak sopan." cecar Bondan yg dari awal tidak suka dengan Kiara, "Tidak salah jika saya memutuskan untuk menjodohkan Erick dengan wanita yg lebih berkelas dari pada gadis miskin yg tidak punya sopan santun sepertimu." lanjutnya lagi.
"Maaf om Bondan jika saya bersikap kurang sopan, saya hanya kaget dengan kedatangan anda kemari." jelas Kiara yg merasa tidak enak hati.
"Sudahlah itu tidak penting, karena sampai kapanpun saya tidak akan merestui hubunganmu dengan putra saya Erick, dan saya minta tolong tinggalkan Erick." menoleh kearah Bodyguardnya meminta selembar kertas dan bolpoin, "Tulis berapapun nominal yg kamu inginkan, tapi setelah itu pergi sejauh - jauhnya dari hidup anak saya." sambil menyodorkan cek kosong yg sudah di tanda tangani oleh Bondan.
Kiara yg merasa di rendahkan dengan sikap Bondan menjadi marah dan geram. Kiara menerima sodoran cek dari Bondan dengan wajah datar, Bondan yg melihat Kiara menerima cek tersebut merasa senang karena rencananya berhasil, Bondan sudah menduga jika gadis seperti Kiara hanya menginginkan uang Erick saja, tanpa Bondan ketahui jika ternyata Kiara menerima cek itu untuk dia robek menjadi berkeping - keping. Bondan dan kedua Bodyguardnya yg melihat itu menjadi ternganga, Bondan tidak percaya dengan apa yg dia lihat, baru kali ini Bondan melihat ada orang yg menolak uang hanya demi cinta.
Kiara dengan geram menaburkan serpihan kertas itu di hadapan Bondan sambil berkata, "Anda salah besar jika menilai saya menginginkan uang anda, karena harga diri saya jauh lebih berharga dari selembar cek ini, dan asal anda tau jika putra anda lah yg tidak mau meninggalkan saya bukan saya yg tidak mau meninggalkannya, jadi lebih baik anda bicara langsung kepada putra anda."
Perkataan Kiara membuat amarah Bondan meledak."Dasar gadis cacat, berani - beraninya kamu berkata seperti itu di depan saya, saya pastikan kamu akan menyesal setelah ini." ucap Bondan emosi, Bondan menoleh kearah Bodyguardnya yg berada di belakangnya, dengan kode lirikan mata, Bodyguard Bondan bergerak cepat menyeret paksa Kiara dari kursi rodanya.
"Cepat bawa paksa dia." titah Bondan.
Kiara yg mendapat perlakuan seperti itu terkejut, dia tidak menyangka Bondan ternyata benar - benar kejam dan nekat."Lepaskan saya tolong.. tolong lepaskan saya..." teriak Kiara sambil memberontak agar bisa terlepas dari cekalan dua Bodyguard yg memiliki badan kekar, Kiara yg memang tenaganya kalah besar dari dua lelaki itu menjadi lelah karena berontak, apalagi dengan keterbatasan kakinya yg belum bisa berjalan mengakibatkan tubuhnya sakit saat di seret paksa menuju mobil, retak di kakinya juga mengalami pendarahan karena tadi sempat menghantam kursi roda saat di seret.
"Berhenti!." seru sekelompok pemuda yg berpenampilan seperti preman, "Jangan buat kekacauan di wilayah kami atau kalian yg menanggung akibatnya." ancam Raka, seorang preman yg berada di barisan paling depan.
"Kami tidak ada urusan dengan kalian, kami hanya ingin membawa gadis ini pergi." jawab Bondan yg tidak gentar dengan ancaman Raka di depannya.
"Urusan gadis ini juga urusan saya, jadi lepaskan dia sebelum kalian saya hancurkan."
"Saya tidak akan menyerahkan gadis ini, silahkan saja saya tidak takut." tantang Bondan.
"Serang!." perintah Raka pada anak buahnya.
Dan terjadilah baku hantam yg tidak seimbang 3 lawan 10, dengan mudah Bondan dan kedua Bodyguardnya di pukul habis oleh Raka dan teman - temannya itu. Dari salah satu mereka juga ada yg bergerak menolong Kiara membawanya duduk kembali ke kursi roda.
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO is My Ex (On Going)
Novela JuvenilBagaimana jadinya jika mantanmu adalah CEO di tempatmu bekerja, apalagi dia yg telah menorehkan luka di hatimu dan membuat kepercayaanmu hilang terhadap lelaki, hingga menganggap semua lelaki itu sama, seperti pepatah "Habis manis sepah di buang". ...