Selena si Ratu Drama

99 2 0
                                    

Hari - hari berlalu, Selena datang menemui Bondan untuk menagih janjinya yg katanya ingin menjodohkannya dengan Erick. Mereka bertemu di restoran yg berdekatan dengan perusahaan Pranata Group.

"Bagaimana tentang perjodohan saya dengan Erick Om, kenapa Om tidak pernah mengabari perkembangannya?, bukankah ini kesempatan bagus karena kekasih Erick menghilang". Ucap Selena yg memberondong pertanyaan pada Bondan setelah selesai memesan minum.

"Maaf Selena bukannya Om tidak mau mengabari, tapi Om sangat sibuk mengurus beberapa masalah di perusahaan, ini saja kalo bukan kamu Om tidak ada waktu untuk bertemu". Kata Bondan memberi alasan. Sebenarnya dia tidak sibuk sama sekali, dia bahkan sekarang ini sedang menikmati uang dari hasil kerja gelapnya selama ini, bahkan tadi pagi Bondan baru saja pulang dari liburannya bersama sekretarisnya yg juga menjadi selingkuhannya.

"Bukannya Om baru pulang dari liburan ya?, Om jangan menipu saya, mungkin keluarga Om bisa di bohongi tapi saya tidak, apalagi anak buah papa yg selalu mengawasi pergerakan Om". Ucap Selena tersenyum miring, "Hmm.. Gimana ya kalo saya laporkan ke papa tentang ini pasti papa akan marah besar dan menarik semua sahamnya dari perusahaan Om". Imbuhnya.

"Jangan Selena, Om mohon ya jangan bilang sama papa kamu, kasih Om waktu untuk bisa membuat Erick percaya dan mau menuruti perkataan Om dan kamu juga bisa pelan - pelan mendekatinya, bukankah kamu pernah di tolong oleh Erick". Kata Bondan yg mendapat laporan dari anak buahnya yg dia suruh mengawasi Erick, "Kamu juga Om perhatiin semakin dekat dengan putra Om, kamu harus sabar menghadapi Erick Selena, memang Erick itu di luarnya dingin pada perempuan tapi aslinya dia itu berhati lembut, buktinya dengan kamu saja dia rela menolongmu padahal saat itu dia sedang mencari kekasihnya yg hilang". Imbuhnya.

"Om memata - matai saya?, Huh.. Kita memang menjadi dekat Om tapi hanya sebatas teman tidak lebih dan sikapnya juga masih cuek terhadap saya, pokoknya saya tetap akan menagih janji Om yg akan menjodohkan saya dengan Erick". Selena yg tidak sabar ingin segera menjadi tunangan Erick.

"Kamu tenang saja Selena, Om pasti akan menepati janji Om itu". Ucap Bondan meyakinkan Selena. Padahal dalam hati Bondan sangat bingung apa yg harus dia lakukan agar Erick mau menuruti permintaannya itu.

***

"Permisi mau tanya dimana ruangan Erick ya?". Tanya Selena pada Arunika yg saat itu akan kembali keruangannya sehabis dari pantry. Arunika mengamati penampilan Selena dari atas hingga bawah, cukup sopan walau masih terkesan sexy ketimbang cara berpakaian Miranda yg mengumbar dada dan pantatnya itu.

"Sebelah kanan ruang CEO itu ruangan bapak Erick". Ucap Arunika sambil menunjuk ruangan Erick dengan jari telunjuknya.

"Thanks". Selena berjalan beberapa langkah dan berhenti sambil menoleh kearah Arunika, menatapnya penasaran, "Oh ya siapa namamu?". Tanya Selena yg curiga jika gadis di depannya adalah sekretaris baru Devian yg di ceritakan oleh Miranda kemarin. Selena kaget mendengar cerita Miranda yg mengatakan jika Devian ternyata sudah memiliki kekasih sejak SMA, itulah mengapa Selena berada disini, dia ingin melihat bagaimana wajah kekasih Devian yg katanya cantik itu, Selena datang kesini juga bermaksud mencari perhatian dari Erick, Selena sengaja membawa bekal makan siang untuk Erick sebagai ucapan terima kasih karena waktu itu Erick mau menjemputnya dan menolongnya.

"Saya Arunika sekretaris pak Devian". Ucap Arunika dengan senyum tipis. Arunika yg tau jika Selena pasti sudah mendengar cerita dari Miranda tentang siapa dirinya, dia dapat melihat bagaimana raut wajah terkejut Selena saat Arunika menyebutkan dirinya sebagai sekretaris Devian.

"Oh jadi elo rupanya perempuran yg merebut calon tunangan sahabat gue, dasar pelakor". Keluarlah tabiat asli dari Selena yg sebelas dua belas dengan Miranda. Suka memaki orang dengan seenaknya tanpa tau siapa yg benar dan siapa yg salah.

"Bukankah kebalik ya?, dia yg menggoda Devian dan mendesak supaya Devian mau di jodohkan dengannya, sayangnya rencananya gagal karena Devian begitu setia meski sudah gue tinggal selama enam tahun". Ucap Arunika yg ingin membuat Selena emosi dan menggagalkan rencananya untuk mencari perhatian Erick. Arunika tau jika Selena ingin memanfaatkan kelembutan hati Erick yg tidak tegaan pada perempuan lemah yg butuh di lindungi.

"Lo.. ". Tunjuk Selena tepat di wajah Arunika, "Silahkan merasa bangga karena sekarang Devian lebih milih elo, tapi lihat saja nanti gue pastiin sahabat gue akan buat Devian berpaling dan mencampakkan elo". Lanjutnya dengan tersenyum meremehkan. Selena yakin rencana sahabatnya untuk menyingkirkan perempuan di depannya ini pasti berjalan lancar.

"Oh ya.. Gue tunggu dengan senang hati". Ucap Arunika sambil melipat kedua tangannya di depan dada, "Asal lo tau aja Oma Devian lah yg meminta gue supaya jadi cucu menantunya bukan gue yg menyodorkan diri seperti sahabat lo yg rela banting harga murah supaya Devian tertarik padanya". Arunika yg melontarkan kalimat pedasnya.

"Kurang ajar lo dasar perempuan ganjen". Emosi Selena yg mulai tidak terkendali mendengar ucapan Arunika. Selena baru tahu ternyata perempuan di hadapannya ini tidak bisa di anggap remeh. Wajahnya memang kelihatan polos tapi ternyata bermulut pedas.

"Elo menyebut diri sendiri ya, bukankah elo sama aja dengan sahabat lo yg suka keganjenan dengan kekasih orang, situ emang gak laku apa emang gak ada yg mau karena udah di obral, ups.. keceplosan".  Ucap Arunika yg di akhir kalimatnya berpura - pura kaget karena kelepasan bicara.

"Brengsek". Selena mengangkat tangannya mau menampar Arunika, namun Arunika yg bisa membaca gerak - gerik Selena dengan mudah bisa menangkap tangan Selena dan di pelintir ke belakang hingga Selena meringis kesakitan. Tak sengaja ekor matanya menemukan keberadaan sosok Erick dan Devian yg berada tidak jauh darinya. Dengan segera Selena berakting merasa teraniaya agar Erick menjadi iba dan bersimpati padanya.

"Erick tolong aku, sekretaris dari bos kamu menyerangku padahal aku hanya bertanya tentang keberadaan kamu". Ucap Selena sambil menangis bombay.

Arunika yg tau jika Selena memulai dramanya hanya memutar bola matanya malas.

Erick dan Devian yg melihat Selena menangis itu hanya diam tak beranjak dari tempatnya berdiri, Erick baru tahu jika Selena adalah perempuan Ratu drama. Awalnya Erick tidak percaya dengan yg apa di ucapkan Arunika jika malam itu Selena hanya berakting agar membuatnya simpati pada Selena.

Sekarang di depan matanya sendiri, Erick baru mempercayai semua ucapan Arunika yg ternyata memang benar adanya.

Sebenarnya Erick dan Devian sudah berada di posisinya berdiri sekarang semenjak perdebatan baru di mulai, Arunika lah yg saat melihat kedatangan Selena mencoba menghubungi Erick agar menyaksikan sendiri bagaimana perangai Selena di belakang Erick. Dengan penasaran Erick bergegas keluar dari ruangan Devian yg di ikuti Devian di belakangnya.

Devian yg melihat Selena akan menampar Arunika melangkah maju untuk mendekati mereka berdua namun Erick menghentikan langkahnya dan berkata jika Arunika bisa mengatasinya tanpa bantuan dari Devian. Bukannya Erick tega pada Arunika, tapi mulai saat ini Arunika pasti akan sering mendapatkan hal seperti ini karena menjadi satu - satunya perempuan yg dekat dengan Devian.

"Silahkan ngadu sepuas yg lo mau, Erick gk bakal percaya lagi sama ratu drama kayak lo". Ucap Arunika sambik melepaskan cengkeramannya pada lengan Selena dengan mendorongnya sedikit keras. Tapi Selena yg pandai playing victim membuat tubuhnya terhuyung ke belakang dan membentur tembok. Erick yg melihat itu menjadi khawatir pada Selena yg memasang raut wajah kesakitan.

"Arrgghh.. ". Teriak Selena saat punggungnya terbentur tembok.
Erick ingin mendekat dan menolong Selena, tapi saat mendengar peringatan dari Arunika dia menghentikan langkahnya.

"Diam di tempat atau lo akan menyesal karena telah menghianati janji lo pada Kiara". Arunika memberi peringatan.

"Toni cepat keluar". Teriak Arunika pada OB yg dia tugaskan untuk merekam apa yg terjadi.

Arunika mengkode Toni untuk menyerahkan ponselnya pada Erick.

"Buka folder 002, lo akan tau seberapa licik perempuan di depan gue ini!". Perintah Arunika dengan wajah datar.

My CEO is My Ex (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang