"Halo Dinda, aku Naomi Jung." Ucap Seorang gadis berambut hitam sebahu, sembari menjulurkan tangan kanannya pada Dinda.
Dinda menatap sosok itu dari atas ke bawah, itu sebuah kebiasaan. "Halo Naomi, aku Dinda. Kamu dari mana?" tanya Dinda.
"Aku dari Dubai. Aku cucu ke-6nya Michael Jung," ucap Naomi.
'Dih! Ditanya darimana? Jawabnya malah siapa? Sombong banget!' monolog Dinda dalam hatinya. "Oh Wow,,, senang banget bisa ketemu kamu disini. Ibuku sering cerita soal kamu," ucap Dinda.
"Dia temenmu? Dari mana asalnya?" tanya Naomi menunjuk Jaemin.
"Oh! Haha, dia temanku," ucap Dinda kikuk. 'Alah, modus nih anak. Kenapa ga langsung nanya sendiri? Aku juga mau tau, kenal aja baru pagi ini,'.
"Dinda?" ucap Naomi sekali lagi.
"Oh! Sorry, Jaemin giliran kamu foto," ucap Dinda. "Kita bicara nanti lagi ya Naomi. Sekarang kita ke monumen EIS dulu ya,".
Selesai berfoto mereka langsung berbaris di depan monumen EIS, sebagian dari mereka duduk dikursi, khusunya yang pendek. Pak Byun segera menarik Dinda untuk duduk disebelahnya, sementara Dinda terus merasa kesal terhadap tetangganya itu. Jaemin langsung mengambil tempat dibelakang Dinda.
"Nempel mulu," protes Pak Byun pada Jaemin.
"Jaemin kan tinggi, harunya dipojok," ucap Amala. Ya benar, Jaemin memang tinggi.
"Maaf, aku mau di dekat Dinda saja," ucap Jaemin.
"Oh!" pekik Dinda, Amala dan Naomi bersamaan. Tentu saja mereka bertiga terkejut dengan penuturan Jaemin.
"Kalau gitu, aku pura-pura pendek saja." Ucap Jaemin sembari membungkuk sedikit.
"Oke, 1-2-3- good. Satu kali lagi, gaya bebas, 1-2-3- okeyyy." Ucap fotografer.
"Beneran Cuma teman?" tanya Pak Byun.
"Iya kok. Beneran, ga bohong," ucap Dinda.
"Jaemin Korea mana?" tanya Pak Byun pada Jaemin.
"Jeonju, kalau Pak Byun?" jawab sekaligus tanya Jaemin.
"Bucheon. Semoga kamu betah berteman dengan Dinda ya. Dia ini sangat menyebalkan," ucap Pak Byun.
"Tentu saja," jawab Jaemin cepat.
"Ayo anak-anak. Kita ke lapangan olahraga dulu. Tour belum selesai," ucap Pak Byun pada semua anak.
Semua anak langsung berbaris di belakang Pak Byun. Dinda masih menunggu Jaemin memakai sepatunya yang tadi dia lepas untuk berpura-pura pendek. Padahal itu sama sekali tidak membantu.
"Sudah Jaemin?" tanya Dinda.
"Sudah. Yuk!" Kali ini Jaemin yang menarik tangan Dinda.
"Untuk lapangan olah raga ada dua. Indoor dan outdoor. Lapangan indoor ada tiga, kolam renang, futsal, dan gymnastic sekalian tenis atau badminton juga bisa. Lapangan outdoor ada tiga juga, untuk baseball, sepak bola, dan hanya lapangan biasa. Di sebelah utara ada rumah kaca. Oke, tour sudah selesai, kalian boleh makan siang." Ucap Pak Byun sembari menggerakkan tangannya untuk membubarkan anak-anak.
Pak Byun berjalan kearah Dinda dan meminta lembar kertas yang tadi dia titipkan pada Dinda. Dinda segera memeberikan lembaran kertas itu beserta pulpen milik Pak Byun. Sepeninggal Pak Byun, Naomi kembali mendekati Dinda, kali ini sepertinya dia membawa dua anggota gengnya, Stella dan Lucy.
"Dinda, gimana? Kamu belum jawab pertanyaanku?" ucap Naomi.
"Eum, gimana kalau kamu tanya langsung ke dia," ucap Dinda.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. Zayyan
FanfictionIni kisah tentang Jaemin dan Dinda yang menjadi teman baik sejak tahun pertama sekolah, kemudian menjadi asing karena kesibukan masing-masing. Dinda menjadi sangat kesepian sepeninggal Jaemin. Kemudian muncul Zayyan yang menemani hari-hari Dinda...