AFTER EVENT

16 8 1
                                    


Pekan ujian akan dimulai dalam sebulan. Semua ekskul, kecuali student council, co-lab, dan co-clinic, diberhentikan seperti biasanya, untuk membuat semua siswa fokus pada kegiatan akademik.

"Wuiihhh, ada yang pulang gaisss," ucap Daniel pada Jaemin yang baru saja memasuki klinik.

Jaemin hanya mengembangkan senyumnya, dia tau kalau Daniel sedang menggodanya. Beberapa anak yang sedang piket di klinik segera menoleh kearah Jaemin. Keadaan cukup senggang saat itu, Jaemin langsung mengambil duduk di frontdesk.

"Oksigen yang habis diangkut sepuluh menit lagi. Laundry jangan lupa diambil di lab ya. Aku udah diomelin Bu Suzy karena ada barang klinik di Lab,"

Jaemin menolehkan pandangannya kesumber suara. Suara itu sangat familiar baginya, bisa dibilang suara yang sudah lama tidak dia dengar.

"Oh iya Din, kita mau minta stok alkohol juga," ucap Aluna.

"Nanti kamu ambil Laundry, aku kasih sekalian alcoholnya. Tolong jangan datang sendirian ya," ucap Dinda.

Dinda dan Aluna sudah sampai difront desk. Entah karena sangat sibuk bicara atau memang sengaja, Dinda tidak menyapa Jaemin disana. Jaemin tidak merasa itu hal yang aneh, barangkali Dinda memang tidak melihatnya disana. Tapi, entah kenapa hati kecilnya menjadi kesal dengan perilaku Dinda barusan.

"Jaemin balik lagi?" tanya Aluna.

Lagi-lagi Jaemin hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Aluna kemudian menyerahkan catatan barang Laundry pada Jaemin dan Daniel.

"Kalau gitu kalian ambil Laundrynya sekarang. Jangan lupa alcoholnya ya," titah Aluna.

Tanpa banyak bicara, Jaemin dan Daniel segera bergegas menuju Lab untuk mengambil laundry dan alcohol. Entah kenapa jantung Jaemin rasanya dag-dig-dug. Padahal mereka hanya akan mengambil laundry dan kembali ke klinik. Sabtu ini tidak banyak anak seperti biasanya, karena memang hanya dua ekskul yang berjalan.

Kaca Lab tidak tertutup tirai hari ini. Artinya mereka sedang tidak bereksperimen. Dengan jelas Jaemin bisa melihat Dinda sedang duduk berdua dengan Zayyan dan melakukan checklist terhadap sesuatu. Jaemin menarik nafasnya kasar, membuat Daniel menoleh padanya.

"Kalau kamu ga mau masuk, kamu disini aja. Aku yang ambil ke dalam," ucap Daniel.

"Emang kenapa?" tanya Jaemin.

"Ya kamu kenapa?" tanya Daniel. "Kayak ga siap gitu,".

Memang benar, Jaemin tidak siap masuk kesana dan bertemu Dinda. "Gapapa cepet sana," ucap Jaemin.

Keduanya memasuki lab, berjalan lurus menemui Dinda dan Zayyan, karena hanya mereka berdua yang terlihat disana. Daniel menyampaikan maksud kedatangan mereka. Dinda meminta tolong pada Zayyan untuk mengambil Laundry, sementara dia akan mengambilkan alkoholnya.

Dinda melingkis lengan bajunya, dengan jelas Jaemin bisa melihat gelang daun maple pemberiannya masih berada disana, bersama dua gelang baru yang entah dari siapa. Zayyan kembali lebih dulu, Jaemin dengan sengaja memerhatikan tangan Zayyan. Entah kenapa dia punya feeling kalau salah satu gelang ditangan Dinda itu pasti ada yang kembar dengan Zayyan. Benar saja! Gelang dengan bandul bunga daisy itu ada ditangan Zayyan juga.

"Bentar, ada dua kresek lagi." Ucap Zayyan kembali ke dalam ruang laundry.

"Ini 550 ml ya." Ucap Dinda sembari menyodorkan botol alkohol pada Daniel.

"Gelang murahan dari Mark kamu pakai?" tanya Daniel sinis.

Dinda melihat gelang-gelang ditangannya, dengan sengaja menunjukkannya ke hadapan Daniel. Dinda tau, sebenarnya bukan gelang Mark yang ingin disinggung oleh Daniel. Tapi gelang Jaemin yang masih dipakainya.

OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang