"Selamat datang kepada peserta ujian seleksi Eden International School. Ujian terdiri dari lima section. Section pertama adalah psikotes, section kedua pengetahuan dasar, section ketiga wawancara, section keempat praktikum sederhana, dan section terakhir tes konsentrasi. Peserta ujian akan diminta untuk menetap di Asrama Eden selama kurang lebih lima sampai enam hari sampai ujian seleksi selesai. Sebab ini adalah ujian seleksi mandiri Eden International School, maka semua kebutuhan peserta selama ujian berlangsung ditanggung oleh peserta sendiri. Pihak Eden International School hanya menyediakan tempat tinggal di Asrama Eden," jelas seorang guru lelaki berambut coklat terang.
Eden International School atau EIS, merupakan salah satu dari lima sekolah bergengsi di Dubai. Didirikan oleh Ahmed Ali Jabr dan Michael Jung pada tahun 1990, dan kini sudah berdiri selama 25 tahun. Pada awalnya EIS bukan sekolah untuk orang umum, dimana Ali dan Michael mendirikan sekolah ini untuk kebutuhan pendidikan bagi anak para pekerja di Perusahaan Kakek Michael. Namun setelah sepuluh tahun berdiri, banyak warga diluar pekerja yang mulai melirik EIS sebagai sekolah elite terfavorit. Hingga akhirnya dengan berbagai pertimbangan, EIS membuka jalur ujian seleksi bagi warga diluar pekerja untuk bisa sekolah disana.
Jaemin merupakan salah satu murid yang mendaftar di EIS melalui jalur ujian seleksi. Ayahnya, Tuan Na adalah seorang Dokter spesialis kulit, yang bekerja di Rumah Sakit Eunsang Korea. Tuan Na mengambil tawaran untuk bergabung dengan tim dokter kulit dari seluruh dunia, untuk meneliti sesuatu, dan negara yang dipilih sebagai markas penelitian dokter kulit tersebut, adalah Dubai.
"Waktu ujian kalian adalah lima jam dalam sehari, dan setiap hari hanya akan ada satu section yang diujikan," jelas guru yang sama. "Nama saya Byun Baekhyun, kalian bisa memanggil saya Pak Byun. Saya yang akan menemani kalian selama lima hari kedepan."
Guru itu berambut coklat terang itu akhirnya memperkenalkan dirinya. Dia adalah guru mata pelajaran sejarah wajib dan merupakan anak dari teman Michael Jung. Pak Byun mulai mengajar ketika EIS membuka penerimaan peserta didik secara terbuka sepuluh tahun yang lalu. Beliau juga merupakan guru termuda di EIS saat itu.
"Kita akan mulai section pertama pada hari ini," ucap Pak Byun.
*_*
Jaemin menjadi peserta dengan peringkat ke-27 yang lulus dari 30 peserta ujian yang berhasil diterima di EIS. Setidaknya Jaemin harus bersaing dengan 700 peserta ujian dari seluruh dunia yang ingin sekolah di EIS. Jaemin tersenyum menatap dirinya dicermin, seragam EIS sangan bagus dan cocok untuknya.
"Na Jaemin, jangan sampai terlambat! Ini hari pertama sekolahmu." Teriak sang Ibu dari lantai satu rumah mereka.
"Iya Ma." Jawab Jaemin sembari mengambil tas sekolahnya dan turun ke lantai satu untuk sarapan.
Jaemin mengambil duduk disebelah kiri Ayahnya. Hari ini, Jaemin akan ke sekolah diantar oleh Ayah dan Ibunya. Bukan apa-apa, hanya saja mereka ingin seperti ini. Mengabadikan momen dihari pertama sekolah Jaemin. Mereka sudah sering melakukannya sejak Jaemin masuk TK.
Pukul tujuh lima belas, mereka bertiga berangkat ke EIS. Pukul tujuh lima puluh mereka sampai di EIS dan langsung menuju monumen EIS. Mereka akan mengambil foto disana. Kebetulan ternyata juga banyak siswa baru yang ingin mengambil foto disana. Langkah mereka terhenti karena security mengatakan, bahwa mereka harus mengantri untuk mengambil foto. Itu bukan hal yang besar, jadi mereka bersedia menunggu.
"Perlu bantuan untuk mengambil foto?" tanya seorang gadis yang mengantri di depan Jaemin dan keluarganya.
"Tentu saja." Ucap seorang Ibu sembari menyodorkan HP miliknya pada gadis itu.
Gadis itu mulai menghitung mundur dan mengambil beberapa foto untuk keluarga di depannya. Setelah selesai, Ibu itu langsung mengambil Hpnya dan pergi begitu saja tanpa berterima kasih pada gadis itu. Gadis itu nampak bingung sekarang, kalau Ibu itu pergi, siapa yang akan mengambilkan foto untuknya?
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. Zayyan
FanfictionIni kisah tentang Jaemin dan Dinda yang menjadi teman baik sejak tahun pertama sekolah, kemudian menjadi asing karena kesibukan masing-masing. Dinda menjadi sangat kesepian sepeninggal Jaemin. Kemudian muncul Zayyan yang menemani hari-hari Dinda...