LUNCH

17 7 0
                                    


Jaemin menggebrak meja kantin. Membuat hampir semua anak yang sedang menikmati makan siangnya kaget. Padahal mereka baru saja senam jantung dan melihat hasil nilai ujian mereka minggu lalu.

"Dancenya kan udah selesai sejak dua bulan yang lalu. Bukannya artinya hubungan kita udah berakhir sejak saat itu?" tanya Jaemin pada Giselle. "Jadi stop berlaku kayak kamu pacar aku lagi,".

"Oh! Jadi kamu beneran lakuin semua itu cuman buat kepentingan perform? Yang kamu bilang kamu nyaman sama aku itu bohongan?!" cerca Giselle.

"Gak! Gak ada yang bohong. Aku emang nyaman sama kamu dulu. Sekarang aku jadi ga nyaman. Kamu juga udah setuju kan kalau itu cuman buat bangun kemistri," elak Jaemin. "Kita selesai. Kamu bukan pacar aku, begitu juga sebaliknya,".

Jaemin beranjak dari posisinya dan berjalan kearah Dinda. Melihat hal itu, Dinda langsung buru-buru berdiri membawa nampan makan siangnya yang masih penuh. Tapi sejak Jaemin memiliki langkah kaki yang lebih besar darinya, Jaemin lebih dulu sampai dan meminta Dinda untuk duduk kembali.

"Duduk!" titah Jaemin sembari menekan kedua pundak Dinda dari belakang tanpa kekuatan. Dinda kembali mendudukkan dirinya.

"Kenapa sikap kamu berubah sejak kenal Zayyan?" tanya Jaemin lembut.

Zayyan yang namanya disebut oleh Jaemin hanya bisa menunjuk dirinya sendiri. Jelas-jelas Jaemin yang membuat Dinda berubah padanya. Kenapa jadi Zayyan? Dinda menatap Jaemin malas.

"Kalian terlalu dekat sampe ga ada batas," ucap Jaemin lagi.

'Batas apa cok maksudmu! Kau kira aku ngapain sama Dinda? Kau tuh yang diluar batas normal!' batin Zayyan.

"Hati-hati kalau bicara! Ga punya cermin kamu?!" bela Dinda.

"Terus kenapa kamu jauhin aku? Kamu ga tau? Gara-gara kamu,-"

"Gara-gara aku tim dance kamu dibubarin. Gara-gara aku nilai kamu turun. Gara-gara aku kamu jadi boros. Gara-gara aku kamu jadi moody. Gara-gara aku ujian praktik kita gagal. Gara-gara aku Mama sama Papa kamu sedih. Gara-gara aku juga kamu putus sama Giselle barusan?! Apa sih Jaemin yang bukan gara-gara aku dihidup kamu?! Kayaknya semua sumber masalah dihidup kamu gara-gara aku deh! Iya kan?! Telat hari pertama sekolah juga gara-gara aku kan? Jatuh dari motor juga gara-gara aku? Kenapa aku terus yang disalahin sih?! Seolah aku yang harus tanggung jawab sama hidup kamu!" racau Dinda.

Jaemin terdiam, lebih tepatnya hampir seluruh penghuni kantin terdiam. Siapa sih yang tidak tau kisah Jaemin yang bucin ke Dinda? Siapa yang tidak tau kisah kesepian Dinda setelah Jaemin pergi? Siapa yang tidak tau kisah Zayyan yang susah payah membuat Dinda bahagia? Siapa? EIS memang sekolah besar, tapi jumlah siswa per-angkatan tidak sampai seribu. Jadi itu memungkinkan untuk gosip kecil menyebar dengan cepat.

"Kamu ga tau apa yang aku hadepin! Jangan suka nyela omongan!" bentak Jaemin.

"Makanya kamu cerita! Biar aku tau! Bukan malah pergi ngejauh! Ngeblok hubungan kita! Iya! Aku tau, aku cuman TEMEN kamu! Terus sekarang etis kamu marah-marah kayak gini?! Huh?!" bentak Dinda balik sembari menekan kata 'Teman' kepada Jaemin.

Bukan tanpa alasan Jaemin semarah ini. Pertama, Jaemin marah karena dia tidak bisa memenuhi ekspektasi orang tuanya terhadap dia. Kedua, dia marah karena Dinda mencampakkannya, padahal ketika ada orang tuanya, Dinda bersikap biasa saja padanya. Ketiga dia marah karena Dinda mengembalikan semua hadiah yang pernah dia berikan padanya. Terlebih dia juga mengembalikan uang yang sudah pernah Jaemin habiskan untuknya. Maksudnya, bagaimana bisa Dinda mengingat semua jumlah uang yang sudah Jaemin keluarkan? Kenapa Dinda mengembalikan semuanya?

*_*

A WEEK BEFORE- PEKAN UJIAN

Dinda sedang duduk manis menunggu kedatangan Jaemin. Besok mereka akan melakukan ujian praktik, dan entah bagaimana hasil lotre membuatnya menjadi satu kelompok dengan Jaemin dan Zayyan. Benar-benar awkward baginya. Hari ini mereka akan mengumpulkan sample bunga yang warnanya bisa diekstrak untuk menjadi pewarna makanan alami. Beberapa menit kemudian, mobil Jaemin ternampak oleh netranya.

OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang