TAHUN AKHIR

19 8 0
                                    


~Student Exchange~

Pak Byun membuktikan obsesinya untuk menjadi wali kelas terbaik. Semua anak MSC-1 berhasil masuk kandidat peserta student exchange. Tujuh orang berhasil masuk kandidat ke Korea, lima orang ke Kenya, dan lima orang ke Kanada. Pak Byun membantu semua siswanya untuk mendapat kredit nilai dan menyiapkan semua keperluan mereka selama student exchange.

Pak Byun bahkan bergantian mengantar mereka sampai ke bandara. Pak Byun mengantar kepergian Jaemin ke kampung halamanya bersama Zayyan, Naomi, Ariska, Fara, Malik, dan anak kesayangannya, Dinda.

"Saling jaga ya. Kalian satu keluarga sekarang," ucap Pak Byun.

"Mana Ayah mana Ibunya? Mana anaknya?" tanya Dinda. Dia sengaja membuat Pak Byun kesal. Padahal harusnya Dinda masuk tim Kanada, dengan gampangnya Pak Byun menukar timnya. Memang anak gratisan itu harus rela diperlakukan seperti apapun.

"Ishh! Yang pasti kamu neneknya!" ucap Pak Byun.

Mereka dipersilakan untuk check-in, sehingga sekarang harus berpisah dengan Pak Byun. Jaemin, Dinda, Zayyan duduk dikursi isi tiga. Ariska dan Fara duduk disebelah pintu darurat. Lalu Naomi dan Malik duduk dikursi depannya.

'Kan bisa aku duduk bertiga sama Ariska dan Fara. Harusnya Jaemin sama Zayyan duduk aja di dekat pintu darurat,' batin Dinda.

"You okay?" tanya Jaemin. Dinda mengangguk pelan. Jaemin mengeluarkan topi baseball dan memakaikannya pada Dinda. Itu topi baseball couple yang dibelikan Zayyan untuk mereka bertiga.

"Terima kasih Jaemin," ucap Dinda. Jaemin hanya tersenyum simpul dan membantu Dinda memakai seatbeltnya. Zayyan? Dia sibuk berbicara dengan Malik mengenai akomodasi. Dia tidak mau kalau harus lulan-lantung nanti di Korea. Dia sedang berperan sebagai yang paling tua digrup itu.

Pesawat take off sejak dua jam yang lalu. Dinda masih tidur menyender pada bahu Jaemin, Jaemin juga baru tidur dikepala Dinda. Tidak sampai hati Zayyan mau membangunkan kedua adik barunya itu. Tapi sekarang waktunya makan malam.

"Dinda, Jaemin, bangun. Makan dulu, terus tidur lagi," ucap Zayyan lembut.

Jaemin memang baru saja terlelap, jadi dia masih mendengar dengan jelas suara Zayyan. Dia terbangun dan membantu Zayyan membangunkan Dinda.

"Makan dulu aja. Gantian jaganya," ucap Zayyan.

"Jaga apa? Jaga siapa?" tanya Jaemin bingung.

"Nih kucing tengil satu ini," ucap Zayyan sembari mengarahkan matanya kepada Dinda.

"Oh! Hahahaha," Jaemin terkekeh. "Bangunin aja. Gini caranya,"

Jaemin mencubit hidung Dinda beberapa saat. Membuat Dinda mau tidak mau membuka mulutnya untuk bernafas dan mengubah posisinya. Dia terbangun akhirnya, karena kebanyakan bergerak.

"Makan dulu." Ucap Zayyan menyodorkan box bento pada Dinda.

Dinda mengangguk dan menerima box itu lalu makan dalam keadaan ngantuk. Selesai makan ketiganya terlelap. Tanpa sadar mereka sudah sampai di Incheon, Korea. Untungnya Zayyan sensitif terhadap suara. Dia terbangun ketika mendengar pengumuman dari pilot. Dengan sabar, dia membangunkan adik-adiknya. Termasuk Malik, Naomi, Ariska, dan Fara.

Mereka sampai di Korea dan memulai student exchange dengan kelas kimchi. Kemudian explore Korea dihari kedua dan ketiga. Mereka pergi ke namsan tower, sungai han, gunung san, gerbang gwamanghum, dan banyak tempat lagi. Hari keempat mereka mendapatkan waktu bebas untuk explore Korea sendiri. Dengan antusias Dinda mengajak Jaemin ke mall agensi ekso.

Hari kelima mereka belajar kesenian Korea dan belajar bermain anggar. Setelah itu mereka kembali ke Dubai untuk menikmati sisa semester kelas empat. Kelas empat ini tidak ada pelajaran sama sekali, hanya praktik dari pelajaran peminatan siswa. Naomi masih sesenggukan karena kalah ketika main anggar dengan partisipan lain. Jarang sekali dia menangis.

OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang