Jaemin pulang dengan perasaan campur aduk. Dia kembali dimarahi oleh coachnya, padahal dia sudah berusaha sangat keras untuk bisa melakukan semua yang coachnya minta.
"Kenapa sih pulang malam terus?" tanya Mamanya.
"Kan Jaemin udah bilang, Jaemin ada ekskul Ma," jawab Jaemin.
"Bukannya ekskul cuman hari Sabtu? Ini masih Kamis loh! Jum'at juga kamu jarang di rumah sekarang. Pergi main terus," ucap Mamanya.
"Jaemin ga main Mama. Jaemin latihan dance! Kan udah Jaemin tunjukin juga," elak Jaemin.
Jaemin berlalu begitu saja menuju kamarnya. Mamanya tidak mencegahnya, Jaemin segera membersihkan dirinya dan berencana melewatkan makan malam. Tetapi Mamanya masuk ke kamarnya sembari membawa satu nampan makanan khas Korea.
"Makan dulu, jangan sakit-sakit," ucap Mamanya.
"Ma, beli kostum lagi," ucap Jaemin.
"Makan dulu," ucap Mamanya.
Jaemin menyadari, kalau Mamanya sedang sangat kesal padanya. Tapi Jaemin tidak punya banyak waktu untuk memberitahu Mamanya tentang hal ini. Itu karena, kalau ada Papanya, sudah pasti dia akan diceramahi. Pulang malam terus, Nilai kelas duanya menurun drastis, selain itu dia juga menjadi semakin boros sekarang.
Dia baru saja minta dibelikan mobil dua bulan yang lalu. Tentunya setelah kecelakan bersama Dinda kemarin. Sekarang dia meminta uang lagi untuk membeli kostum dance custom. Dia tidak menghasilkan uang dari e-games lagi, karena dia tidak punya banyak waktu untuk bermain game. Pulang latihan jam sepuluh, jam dua tidur, jam enam ke sekolah, begitu terus rutinitasnya. Bahkan uang tabungannya dulu juga sudah habis terpakai.
"Berapa?" tanya Mamanya.
"Tiga juta," jawab Jaemin.
"Nanti Mama transfer," ucap Mamanya.
Jaemin membolakan matanya karena tekejut, mamanya tidak pernah menolak permintaannya. Jaemin langsung menyuapkan makan malam yang sudah disiapkan Mamanya. Mamanya membelai lembut surai coklat Jaemin, dan mengecup singkat pucuk kepala Jaemin. Mamanya cukup mengerti kalau anak SMA pasti akan mengalami masa-masa ini. Mereka sedang sibuk mencari jati diri, jadi tidak sekalipun Mama Jaemin marah pada Jaemin. Toh selama ini, Jaemin masih dalam pengawasan dan menurut.
*_*
Zayyan masih terus mengikuti Dinda kemanapun dia pergi, kecuali ke kamar mandi. Sementara itu, Dinda mulai merasa terganggu dengan perilaku Zayyan. Dia ingin sendiri, disuatu tempat, tanpa Zayyan.
"Cantik, kamu ga laper apa?" tanya Zayyan.
"Namaku Dinda! Siapa cantik?!" protes Dinda.
"Dinda yang cantik," ucap Zayyan.
Meskipun Dinda sering mengabaikannya, Zayyan berjanji tidak akan berubah. Dia tau bagaimana rasanya kesepian tanpa teman, dan dia merasa bahwa Dinda sedang berada ditahap itu. Dimana Jaemin mulai menjauh darinya, bahkan ketika mereka menjadi tetangga, Zayyan juga sering melihatnya menyendiri.
"Jaemin! Bisa kita bicara sebentar." Panggil Dinda pada Jaemin yang akan keluar kelas bersama teman dancenya.
"Ngapain?" tanya Jaemin.
Hati Dinda langsung menciut, padahal tidak ada bentakan atau nada sinis dari kata yang diucapkan oleh Jaemin. Tapi Dinda tau, dia tidak punya waktu lain. Jadi dia beranjak dari duduknya dan mendekati Jaemin.
"Kalian duluan aja, nanti aku susul," ucap Jaemin pada teman dancenya.
"Oke, jangan lama-lama," ucap Luna.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. Zayyan
FanficIni kisah tentang Jaemin dan Dinda yang menjadi teman baik sejak tahun pertama sekolah, kemudian menjadi asing karena kesibukan masing-masing. Dinda menjadi sangat kesepian sepeninggal Jaemin. Kemudian muncul Zayyan yang menemani hari-hari Dinda...