Dinda melangkahkan kakinya menuju koperasi sekolah. Sebagai ketua kelas sementara, dia bertugas untuk memastikan semua kebutuhan anak kelas 1A terdistribusikan dengan baik dan benar. Dia memastikan dengan benar bahwa tidak ada salah huruf dalam penulisan nama teman-temannya. Karena jika tidak, dia harus kembali ke koperasi untuk menukar nametag itu.
"Terima kasih Bu, saya kembali dulu," ucap Dinda setelah memastikan semua nama temannya tertulis dengan benar.
Dinda keluar dari koperasi dan berjalan menuju kursi panjang disisi kiri koperasi. Dia menyerahkan satu kantong nametag kepada Jaemin. Iya, sudah tiga hari ini Jaemin selalu mengikutinya kemanapun dia pergi.
"Kita kemana lagi habis gini?" tanya Jaemin sumringah.
"Kita ke perpustakaan, ngecheck buku paket,"jawab Dinda.
Jaemin hanya mengangguk menanggapi jawaban Dinda. Dia kemudian kembali berjalan disebelah Dinda untuk menuju perpustakaan. Di perpustakaan, Dinda langsung menemui Pak Vincent yang sedang mengepack beberapa box kardus dengan selotip.
"Pagi Pak Vincent, Pagi Bu Suzy," sapa Dinda pada guru yang dia lihat berada disana.
"Saya mau ambil buku paket wajib kelas 1A pak," ucap Dinda.
"Kamu sendiri?"tanya Pak Vincent.
"Ngga Pak. Ada temen saya di luar," jawab Dinda. "Ini Pak slipnya,"
Pak Vincent menerima slip absensi kelas yang menunjukkan jumlah siswa dan buku agama yang akan diambil oleh siswa. Setelah menyiapkan semua buku paket wajib siswa dan mengecheck ulang, Pak Vincent mengembalikan slip itu pada Dinda.
"Nanti, kalau bukunya kurang atau lebih, kamu kembalikan hari ini juga ya," ucap Pak Vincent.
"Baik Pak," jawab Dinda. "Saya panggil teman saya dulu Pak,"
Dinda berlari kecil menuju pintu dan meminta Jaemin untuk masuk. Mereka berdua harus membawa tiga kardus buku untuk dibagikan kepada teman sekelasnya. Jaemin membawa dua box, dan Dinda membawa satu box. Untungnya di sekolah ini ada lift, jadi tidak terlalu berat untuk membawa tiga box itu ke lantai lima.
Mereka sampai di lantai lima dan segera berjalan menuju kelas mereka. Dinda membantu Jaemin menurunkan box yang dipegangnya.
"Teman-teman, tolong bantuannya untuk membagi paket dan name tag ya," ucap Dinda.
Naomi, Hadijah, dan Malik maju ke depan untuk membantu Dinda membaginya. Dinda memberikan slip buku pada Hadijah dan meminta tolong pada Hadijah untuk membagi buku agama sesuai dengan yang tertulis dislip. Naomi membagikan nametag kepada siswa. Sementara Malik, Dinda, dan Jaemin menata buku paket wajib menjadi satu paket sesuai nama siswa.
Sedang sangat fokus menata buku paket, pintu kelas mereka diketuk oleh seorang siswa dari kelas lain. Dinda berjalan pelan kearah pintu dan membukanya. "Iya?"
"ID card dan buku penghubung sudah datang. Jadi harus diambil sekarang,"ucap anak itu.
"Apa kelasmu sudah ambil?" tanya Dinda pada anak itu.
"Aku sudah ambil. Aku cuma mau menyampaikan pesan, karena kamu tadi kembali duluan," jawab anak itu.
"Heumm okay, terima kasih Cassy," ucap Dinda pada anak itu.
"Bye Dinda," ucap anak itu berpamitan.
Dinda hanya melambaikan tangan dan memberitahu temannya bahwa dia akan turun lagi untuk mengambil ID CARD dan buku penghubung.
"Ikut," ucap Jaemin.
"Gapapa lah Jaemin, aku sendiri aja. Cuma ambil buku sedikit kok," ucap Dinda.
"Ga boleh?" tanya Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OPEN PO | Just Friends | Jaemin ft. Zayyan
FanfictionIni kisah tentang Jaemin dan Dinda yang menjadi teman baik sejak tahun pertama sekolah, kemudian menjadi asing karena kesibukan masing-masing. Dinda menjadi sangat kesepian sepeninggal Jaemin. Kemudian muncul Zayyan yang menemani hari-hari Dinda...