Callista menatap pigura besar yang tergantung di dinding kamarnya, pigura foto pernikahannya dengan Leonard. Di foto itu, dirinya tampak bahagia dan sedang tersenyum lebar dalam pelukan posesif Leonard. Callista mendesah pelan, melangkahkan kakinya hingga tiba di sofa yang berada di dekat pintu balkon kamarnya.
Callista menghempaskan dirinya di sana, dan kembali berusaha mencerna apa yang salah dengan dirinya. Menurut cerita yang disampaikan oleh Jennie, mereka berdua memang dijodohkan oleh keluarga besar mereka. Baik dirinya maupun Leonard sama sekali tidak menolak perjodohan mereka berdua.
Lima bulan sebelum pernikahan mereka, Callista mengikuti Leonard pindah ke Rumania. Ya, benar, saat ini Callista sedang berada di Rumania. Fakta yang cukup mengejutkan untuk Callista. Menurut Jennie, awalnya Callista hanya sekedar berlibur ke Rumania sekaligus membantu beberapa usaha yang dijalankan oleh Leonard. Rumah yang mereka tempati saat ini berada di daerah Eibenthal, sebuah daerah yang berada di pegunungan Banatului.
Leonard selain memiliki bisnis di Bukares, ia juga memiliki beberapa cafe dan toko di Brasov yang terletak di Transilvania. Namun dibanding tinggal di Bukares, Leonard ternyata lebih menyukai tinggal di Eibenthal dan memiliki istal serta perternakan domba. Hanya seminggu sekali selama dua hari, Leonard akan berpergian ke Bukares dan Brasov.
Menurut Jennie pula, hubungan mereka berdua cukup baik pada awalnya. Mereka berdua bahkan pernah terciduk sedang berduaan dalam keadaan polos di dalam kamar, di apartment Leonard yang ada di Bukares. Kejadian itulah yang akhirnya membuat kedua belah pihak keluarga mempercepat pernikahan mereka berdua.
Hubungan Leonard dan dirinya mulai memburuk saat mereka berdua berkunjung ke kota Brasov untuk pertama kalinya, seminggu setelah pernikahan mereka. Di sanalah juga, menurut Jennie, dirinya bertemu untuk pertama kalinya dengan Xavier. Dan sejak itu pulalah, karakter dirinya banyak berubah. Dari yang lembut dan manja, berubah menjadi pemberontak dan terang terangan menolak Leonard.
Pemberontakan itulah yang juga akhirnya memunculkan sisi lain dari Leonard. Leonard bahkan pernah secara terang terangan mengurung Callista di kamar khusus yang tidak memiliki akses jendela sama sekali.
Hari di mana kecelakaan mobil yang membuat Callista menderita amnesia terjadi, adalah hari di mana pertengkaran besar antara dirinya dan Leonard terjadi. Jennie sendiri tidak bisa memastikan masalah apa yang menjadi pemicu pertengkaran mereka berdua. Tapi yang pasti, setelah Leonard meninggalkan rumah untuk memeriksa beberapa ekor kudanya yang tiba tiba sakit di istal, Xavier sepertinya menghubungi Callista. Karena setelah itu, Callista kedapatan oleh Jennie sedang memasukkan beberapa potong pakaiannya ke dalam tas dan berjalan keluar dari dalam rumah hingga mencapai pintu gerbang, di mana mobil Xavier sedang menunggunya.
Salah seorang maid langsung melaporkan kejadian itu pada Leonard. Leonard yang pada dasarnya memang sedang tidak dalam keadaan baik baik saja, langsung kembali tersulut emosinya oleh laporan dari maid tersebut. Leonard kembali ke rumah, membawa mobilnya, mencoba menyusul Callista bersama Xavier. Namun justru pemandangan mengejutkan yang ditemui oleh Leonard. Mobil yang membawa Callista dan Xavier ditemukan dalam keadaan terguling di belokan tajam di kaki gunung.
Leonard lah yang membawa Callista ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis sekaligus memborgol kedua pergelangan tangannya di brankar dan memastikan Callista tidak bisa melarikan diri saat ia sadar.
Callista mendesah pelan, tidak bisa menyalahkan tindakan Leonard setelah mendengar cerita dari Jennie. Siapa pun akan marah dan bertindak seperti Leonard saat dihianati oleh pasangan hidupnya. Callista sendiri tidak mengerti dengan pola pikirnya, karena bisa berpaling dari sosok Leonard yang menurut penilaiannya sendiri adalah pria yang sangat sempurna. Tentu ada sesuatu dalam diri Xavier yang bisa membuat dirinya berubah bukan? Saat Callista bertanya pada Jennie, Jennie tidak bisa menjawab karena ia dan para maid pun hanya sempat bertemu sekilas dengan Xavier. Tapi hanya satu kesan yang Jennie rasakan dari sosok Xavier, misterius dan mematikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
World of Illusion
FantasyBagaimana jika saat membuka mata, tiba tiba saja dirimu sudah berada di tempat yang asing, yang tidak pernah terbayangkan di dalam benakmu? Itulah yang terjadi pada Callista. Saat ia membuka matanya, tiba tiba ia berada di sebuah ruangan yang terasa...