Chapter 6

418 56 0
                                    

Tidur dalam pelukan Leonard sepertinya menjadi salah satu hal yang menyenangkan bagi Callista. Setelah aktivitas intim mereka selama berjam jam, berbaring dalam pelukan posesif tangan besar Leonard dan menghirup aroma tubuh maskulinnya, terasa bagi candu yang menyenangkan dan menenangkan. Seingat Callista ia tidak mudah untuk tidur di siang hari. Namun siang itu, dia tidur dengan pulas dalam pelukan Leonard. Entah karena nyaman berada dalam perlindungan suami tampan dan seksi seperti Leonard atau setelah aktivitas intim mereka yang menciptakan perasaan memiliki serta intim di hati kecil Callista, ia juga tidak bisa memastikannya.

Yang pasti, Callista jelas jelas merutuki kebodohan dirinya sebelum amnesia. Apa lagi yang kurang dari sosok Leonard? Selain tampan dan bertubuh kekar seksi, Leonard juga sangat manis dan lembut memperlakukan dirinya. Walaupun Callista belum banyak mengetahui tentang Leonard termasuk pekerjaannya, namun Callista bisa menyimpulkan jika Leonard merupakan pria dengan status ekonomi yang tidak bisa dianggap remeh.

Callista menggeliat kecil saat kecupan kecupan basah dan hangat menyentuh seluruh wajahnya

Kecupan?

Callista membuka matanya, tertegun saat melihat wajah Leonard berada sangat dekat dengan wajahnya. Refleks ia menegakkan tubuhnya, menjauh.

"Ta?" Leonard tertegun menatap Callista sebelum seringaian mesum terpampang di wajahnya.

"Ya?" Callista berdehem, mengusir rasa kagetnya. Ia memang belum terbiasa saat bangun dari tidur dan menemukan pria di dekatnya.

Sial!

Callista menjerit kecil, jemarinya meraup selimut menutupi tubuh atasnya yang polos. Ia baru menyadari arti senyum mesum di wajah Leonard.

"You're so cute, sugarplum," Leonard tertawa kecil, mengusap pipi Callista yang bersemu kemerahan, "Tidak perlu malu, kita ini suami istri yang sah."

"Tapi tetap saja rasanya seperti baru mengenalmu." Callista bergumam pelan, menunduk.

"Aku tau, ini semua karena amnesiamu. Jangan memaksakan diri, Ta. Amber bilang, memori ingatanmu akan kembali secara perlahan. Sekarang sebaiknya kau membersihkan dirimu lalu kita makan malam. Aku akan meminta maid membawakan makan malam ke kamar."

"Kurasa kita makan malam di ruang makan saja."

"Kau yakin?" Leonard menatap Callista

"Tentu saja," Callista mengangguk tegas.

"Oke, sementara kau mandi, aku akan meminta maid menyiapkan makan malam."

"Baiklah," Callista mengangguk, matanya berputar, tampak mencari cari sesuatu.

"Apa yang kau cari? Bathrobe? Kau tidak membutuhkan bathrobe." Leonard tertawa geli, "Apa yang harus kau tutupi, Ta? Aku bahkan sudah hafal sampai dengan letak tahi lalat di tubuhmu."

Oke, Callista sudah tidak tau betapa malunya dirinya saat digoda oleh Leonard. Tapi bukankah memang wajar? Mereka suami istri bukan? Jangan salahkan jika saat ini pikiran nakal juga terlintas di benak Callista.

Callista menyibak selimutnya, menunduk, bergerak ke tepi ranjang, sebelum dengan gerakan cepat, menerjang Leonard, memeluk erat lehernya dan mengecup bibir Leonard berulang kali dan kemudian berlari terburu buru ke dalam kamar mandi dalam keadaan polos.

Sejenak Leonard tertegun, kaget dengan tindakan Callista yang tidak terduga. Namun selang beberapa saat kemudian, senyum lebar terpampang di wajah Leonard. Jemari Leonard mengusap bibirnya, menatap ke arah kamar mandi. Entah mengapa saat ini Leonard benar benar bersyukur karena Callista menderita amnesia. Callista nya kembali berubah menjadi Callista yang manis dan menggemaskan

World of Illusion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang