11. Rahasia Hati

7.7K 378 33
                                        

selamat membaca semua dan semoga suka❤️

FOLLOW DULU BOSSS!

RAMEIN KOMEN KALIAN SEBANYAK-BANYAKNYA DI TIAP PARAGRAF🔥

JANGAN LUPA VOTE🔥

───

HAPPY READING

───

11. Rahasia Hati

•••

Pukul 22.00

Di apartemen mewah yang luas itu, suasana terasa santai namun penuh dengan semangat. Apartemen yang biasanya sepi kini berubah menjadi markas SIXTH. Dengan berbagai jenis permainan yang memenuhi setiap sudut ruangan. Namun, malam ini yang sedang menarik perhatian adalah meja billiard besar yang mendominasi ruang tengah. Lampu putih yang menyinari meja hijau itu, menciptakan bayang-bayang tajam pada bola-bola yang berbaris rapi di ujung meja.

Sadewa, Raja, dan duo P saling berhadapan dalam permainan yang penuh canda dan tawa. Sementara itu, Ratu dan Permata duduk di sofa menjadi penonton yang menikmati suasana, meski kadang ikut terseret dalam kegilaan permainan. 

"Giliran Raja main," ujar Sadewa mengalihkan perhatian ke arah Raja yang sedang mempersiapkan diri.

Raja menarik napas, mengatur fokus. Ia memejamkan satu mata, mencoba membaca gerakan bola yang ada di depannya. Dengan ketelitian yang terlatih, tongkat billiard di angkat dan di dorong dengan penuh perhitungan.

Bola nomor tujuh meluncur dengan mulus ke arah lubang dan berhasil masuk. Raja tersenyum puas, tapi senyum itu segera menghilang begitu ia menatap bola berikutnya.

"Duh!" Raja mengumpat karena pukulan berikutnya malah meleset jauh dari target. "Sorry, Wa," kata Raja kepada Pandawa yang satu tim dengannya.

"Santai, bro," jawab Pandawa sambil mengacungkan jempol santai, tanpa ekspresi serius.

Saat giliran Pangeran datang, suasana mulai berubah menjadi menggelikan. Pangeran mengambil sikap, memegang stik billiard dengan penuh gaya.

"Pose lo aneh banget sih, Ran!" teriak Permata sambil mengeluarkan ponsel untuk merekam Pangeran. Semua tertawa, termasuk Pangeran yang tampaknya menikmati perhatian itu.

"Ini namanya pose kemenangan. Kalian harus liat ini!" kata Pangeran dengan percaya diri, mengangkat tongkatnya ke belakang, kemudian mendorong bola nomor 12 dengan penuh semangat.

Bola itu meluncur dengan sempurna dan masuk ke dalam lubang.

"Yuhuuu!" Pangeran bersorak merasa kemenangan kecilnya layak di rayakan.

Pandawa yang tak pernah bisa tahan dengan ejekan langsung mencibir. "Gitu doang, gue juga bisa dengan pose yang lebih keren dari lo," kata Pandawa sambil memutar bola mata.

Pangeran terkekeh, merasa terhibur dengan cemoohan itu. "Coba aja buktiin. Jangan ngomong doang," tantang Pangeran mengajak Sadewa ber-tos, seolah permainan ini tidak lebih dari sebuah tantangan antar teman.

TING!

Namun, Pangeran merasakan getaran di kantong celananya. Ponselnya bergetar, menampilkan notifikasi bahwa makanannya sudah tiba. "Gue ambil makanan dulu ke bawah. Ratu atau Permata, tolong gantiin gue sebentar," kata Pangeran sambil berdiri, menatap ke arah Ratu dan Permata yang masih duduk dengan santai.

THE SIXTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang