Bab 2 : Mallory Caroline

1.9K 134 4
                                    

"Takdir yang sial"

Mallory mengumpat untuk yang kesekian kalinya.

Setelah dua hari hanya berdiam diri di ruangan yang ternyata adalah kamarnya, akhirnya hari ini Mallory tahu tentang latar belakang dari pemilik tubuh yang sedang ia tempati.

Namanya Mallory Caroline de Caldwell.

Putri pertama dari pasangan Duke Albert Cassian de Caldwell dan Duchess Arabella Rosa de Caldwell.

Sayangnya, saat Mallory berusia dua tahun, Duchess Arabella meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya, membuat Mallory mau tak mau harus kehilangan sosok ibu semasa sisa hidupnya.

Setelah Duchess Arabella meninggal dunia, Duke Albert, ayah Mallory pun menghidupi putrinya sendirian.

Memenuhi segala kebutuhan dan keinginan Mallory, membimbing Mallory dan menegur Mallory ketika putrinya itu berbuat salah.

Memastikan bahwa kehidupan Mallory tercukupi dengan atau tanpa adanya sosok ibu dalam tumbuh kembangnya.

Duke Albert menjadi sosok ayah sekaligus ibu bagi putri tercintanya.

Sebelum akhirnya Duke Albert bertemu dengan cinta pertamanya. Sadar masih ada perasaan yang tertinggal di dalam hati, Duke Albert pun memutuskan untuk menikah dengan sang cinta pertama.

Mallory yang saat itu baru berusia tiga tahun hanya menatap sosok ibu baru nya dengan pandangan yang tidak dapat diartikan.

Memang apa yang diharapkan dari anak berusia tiga tahun untuk mengerti apa itu arti dari sebuah pernikahan? Mallory belum mengetahui apa pun tentang hal itu.

Mallory hanya tahu jika ia kembali mempunyai sosok ibu.

Hingga akhirnya Mallory pun mempunyai adik.

Maela Isadora de Caldwell.

Putri dari pasangan Duke Albert Cassian de Caldwell dan Duchess Kathena Isabel de Caldwell. Putri dari ayah dan ibu tirinya.

Maela itu adiknya. Tapi Mallory membencinya.

Sangat membencinya.

Jika bisa, Mallory ingin menyingkirkan Maela dari hidupnya. Selamanya.

Mallory selalu mencoba mencelakai Maela dan membuat gadis kecil itu menangis. Ia ingin Maela pergi dari hidupnya dan ayahnya.

Maela dan ibu tirinya, benar-benar mengganggu kehidupannya.

Sayangnya, semakin lama ayahnya terlihat lebih menyayangi Maela.

Jika Maela ingin sepatu, ayahnya dengan senang hati akan segera membelikannya.

Jika Maela ingin gaun baru, ayahnya langsung menelepon rekannya yang memiliki butik untuk segera mengirimkan gaun-gaun indah mereka.

Jika Maela tidak ingin memakan makanannya, ayahnya selalu membujuk gadis kecil itu bahkan rela menyuapi Maela agar dia ingin makan.

Semuanya akan ayahnya berikan jika itu menyangkut Maela.

Semuanya tentang Maela, Maela, dan Maela.

Apakah ayahnya itu ingat jika putrinya tidak hanya Maela?

Apakah ayahnya ingat jika masih ada Mallory sebagai putri pertamanya yang menunggu tumpahan kasih sayang dari pria itu?

Apakah nama Mallory sudah tidak ada dalam ingatan ayahnya?

Mallory benci diabaikan.

Mallory benci dinomorduakan.

Mallory benci saat Maela menggantikan posisinya sebagai anak kesayangan ayahnya.

Itulah sebabnya Mallory berniat mencelakai Maela lagi.

The Antagonist's ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang