Bab 14 : Dimulai

179 14 3
                                    

"Mallory Caroline de Caldwell?"

Mallory mengangkat tangan kanannya ketika suara dari seorang pria setengah baya di depan sana terdengar.

"Saya, Tuan"

Pria setengah baya yang Mallory ketahui bernama Tuan Gonalf itu mengangguk puas ketika presensi semua murid di kelasnya telah lengkap.

"Baik. Semuanya sudah lengkap" Tuan Gonalf tersenyum bangga. Murid-murid di Akademi Beverly tiap tahunnya memang selalu rajin dan taat aturan.

Walaupun pernah ada beberapa kasus murid yang suka membolos, namun itu tak berarti apa-apa karena perbandingannya hanyalah satu per sepuluh.

Bagaimanapun juga, Akademi Beverly tetap menjunjung tinggi kedisiplinan bagi para muridnya. Maka tak heran banyak para bangsawan yang berlomba-lomba memasukkan putra putri mereka ke akademi ini.

Akademi yang bertempat di Wilayah Altain, tepatnya di Kerajaan Iverson ini merupakan akademi nomor satu di Kekaisaran Erios.

Mallory memperhatikan Tuan Gonalf di depan sana sembari menyangga pipinya dengan tangan kanan, sementara jari telunjuk di tangan kirinya sibuk membuat garis abstrak tak berbentuk di mejanya yang berwarna cokelat kayu dengan ukiran emas.

Lagi-lagi ukiran emas, Mallory benar-benar tak habis pikir dengan akademi ini, jangan-jangan pemiliknya merupakan anak kaisar?

Mallory menggeleng.

Mana mungkin seorang anak kaisar repot-repot membuat sebuah akademi bergengsi seperti ini. Ada-ada saja pikirannya itu.

Mallory menghembuskan nafas.

Setelah tiga hari lamanya ia bosan tak melakukan apa apa dan hanya berdiam diri di kamar asrama tanpa keluar, akhirnya hari ini pelajaran di akademi resmi telah dimulai.

Tak berbeda jauh dengan sekolah-sekolah di dunianya dulu, di akademi ini sistem kelas ternyata juga berlaku. Dari sekian banyaknya murid di akademi, mereka akan dibagi menjadi lima kelas.

Kelas A hingga kelas E.

Entah pembagian kelas ini berdasarkan apa. Mallory tak begitu mengerti.

Setiap angkatan terdapat lima kelas. Mulai dari angkatan para murid baru, angkatan satu tingkat di atas mereka, hingga angkatan yang akan segera lulus tak lama lagi. Semuanya dibagi menjadi lima kelas berbeda dari A hingga E.

Dan sialnya Mallory ditempatkan di kelas E alias kelas terakhir dalam sistem kelas yang sering di anak tirikan oleh para guru. Yang Mallory dengar sih begitu.

Mallory mendengus.

Ternyata reputasi begitu dijunjung tinggi di sini.

Tak heran Mallory mendapat kelas E. Reputasi buruknya sudah tersebar dimana-mana. Rumor tentang Mallory yang berniat mencelakai Maela, adik tirinya sendiri bahkan sudah terdengar hingga ujung pulau.

Berlebihan memang, tapi sepertinya itu adalah kenyataan.

Kasia dan Aelia berada di kelas B, dan Elodie, entah gadis sombong itu berada di kelas apa. Mallory tak mau tahu juga.

Mallory meniup anak rambut yang menutupi wajah dan menghalangi pandangannya. Masih setia memperhatikan Tuan Gonalf di depan sana yang tengah membenarkan kacamata beningnya.

"Saya adalah wali kelas kalian di sini. Kelas ini memang merupakan kelas terakhir dalam sistem kelas, namun saya harap kalian semua yang berada di kelas ini tidak berkecil hati"

Mallory kembali meniup anak rambutnya yang lagi-lagi menghalangi pandangan. Seharusnya ia mengikat rambutnya saja tadi daripada menggerainya seperti sekarang.

The Antagonist's ThroneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang