CKITTTTTT....
BRAAAKKKK!!
Seorang gadis seketika membuka kedua kelopak matanya, nafasnya terengah dengan keringat bercucuran di wajahnya.
"Kak, lo gapapa?" Ia melirik kearah suara kemudian bangkit dan terduduk. Mengedarkan pandangan kebingungan pada dua orang gadis yang menatapnya cemas.
"Kak Rana.."
"G-gue gapapa"
"Lo yakin? muka lo pucet banget"
"Iya, kita ke UKS, ya?" Rana menatap tangannya yang tengah di genggam oleh gadis di hadapannya kemudian menggeleng pelan.
"Gue baik kok.."
"Yaudah, kalo ada apa-apa kabarin kita ya"
"Hmm.. thanks ya.."
Kedua gadis tadi kini beranjak meninggalkannya, ia menghela nafas dan menundukkan wajah.
Detakan jantungnya masih terasa menghentak, gadis itu memejamkan mata dan menutup wajahnya dengan kedua tangan."Hahhh.."
Rana mendongak, membuka matanya dan terdiam kala tatapannya beradu dengan manik seorang gadis di sudut ruangan yang juga menatapnya lekat. Ia tersadar, memutuskan pandangan kemudian bangkit dari tempatnya.
Gadis itu kini berada di dalam toilet, membasuh wajah dan menatap pantulan dirinya pada cermin wastafel.
Sedikit terdiam memikirkan mimpi yang baru saja ia alami, mimpi buruk yang sejatinya akan terus membayangi kehidupannya."Lo gapapa?" Rana tersentak dan menoleh kearah pintu masuk toilet.
"Mimpi itu lagi?" Tak berniat menjawab, Rana dengan cepat membasuh wajahnya kembali, mengeringkannya dengan tisu dan berniat keluar dari toilet.
"Rana.."
Gadis itu terdiam, menatap datar pada wajah gadis yang menghalangi langkahnya di ambang pintu toilet. Seorang gadis berparas cantik yang entah mengapa Rana menghindarinya.
"Minggir!" Ujar Rana datar, sang gadis menggeleng.
"Lo kenapa sih? gue salah apa sama lo?" Rana membungkam mulutnya, masih dengan tatapan datar pada gadis di hadapannya.
"Rana, please .. Gue kangen lo yang dulu.."
Tubuhnya sedikit menegang kala tanpa di duga si gadis menyentuh pipinya dengan tatapan sayu.
"KAK EVE.." Si gadis menoleh kearah suara yang memanggilnya. Rana masih terdiam di tempatnya, menatap sesaat siluet wajah gadis bernama Eve kemudian bergegas pergi dari sana dan sedikit menabrak tubuh gadis di depannya.
Srettt..
Dugh!
"R-Rana.." Gumamnya pelan melihat kepergian Rana.
"Kak Eve gapapa?" Eve menoleh dan tersenyum manis.
"Gapapa kok.."
"Itu tadi kak Rana?"
"Heem.."
"Dia gangguin kakak?" Tanyanya cemas, Eve menggeleng cepat.
"Eh.. Engga kok, kita gak sengaja ketemu barusan"
"Kakak gak bohong kan?"
"Buat apa kakak bohong sih Kei.." Gadis tersebut menatap selidik pada Eve kemudian mengangguk dan tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Teen Fiction"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!