"Kalian masih mau disini kan?" Tanya Rana pada Kei dan Eve seraya bangkit berdiri dari sofa.
"Heem, masih sore ini.."
"Gapapa kan kak?" Tanya Kei memastikan, Rana mengangguk kemudian menatap Belva.
"Lo di temenin mereka ya, gue pengen tidur bentar"
"Ra, lo gapapa kan?" Tanya Eve sedikit cemas, Rana tersenyum tipis.
"Cuma ngantuk aja, gue tinggal.."
Gadis itu berjalan pelan seraya meregangkan tubuhnya menuju kamar. Eve, Kei dan Belva masih menatap ke arahnya hingga bayangan Rana benar-benar hilang dari pandangan mereka.
Belva kembali fokus dengan ponselnya sedangkan Kei dan Eve kini duduk saling menggenggam tangan. Kepala Eve pun bersandar di pundak Kei, keduanya asik dengan sebuah film yang sengaja mereka putar lewat televisi.
Cukup lama dalam keheningan, Belva tiba-tiba membalikkan tubuh, memeluk kedua lutut yang ia naikkan ke atas sofa kemudian menatap Kei dan Eve dengan lekat.
"Kalian beneran pacaran?" Tanyanya dengan wajah polos, Eve menoleh dan terkekeh sementara Kei tersenyum miring padanya.
"Gak ada yang bener nih cewek-cewek!" Gerutunya seraya menggelengkan kepala namun tatapannya masih lekat pada kedua gadis tersebut.
"Lagian, kenapa kepo banget sih kak?" Eve mengangguk dengan pertanyaan yang di lontarkan Kei.
"Hah.. sebenernya males buat kepo. Tapi kok gue rasa aneh aja gitu.."
"Aneh gimana?"
Eve nampaknya mulai tertarik dengan topik pembicaraan, ia menarik kedua kakinya naik ke atas sofa dan memeluknya, meniru posisi duduk Belva.
Sedangkan Kei sedikit membawa tubuhnya tegak, menatap penuh pada Belva."Mungkin kebetulan aja. Tadi siang si jangkung nanya tentang cinta segitiga gitu lah dan kalian tiba-tiba aja jadian. Apa jangan-jangan.. " Belva menjeda kalimatnya seraya menunjuk Eve dan Kei.
"Jangan-jangan apa, kak?"
"Kak Rana suka sama si Kei tapi si Kei suka sama kak Eve.."
Kedua gadis itu membelalak kaget, mereka saling pandang dengan gelengan kepala. Belva menatap jengah pada keduanya.
"Males ah, lo betiga sama aja!"
"Hah? maksudnya?"
"Skip lah, males gue becanda ma kalian!!" Eve menatap kesal pada Belva yang ternyata tengah mempermainkan mereka.
Ia menjulurkan tangan dan dengan cepat menarik telinga kiri Belva dengan cukup keras.
"Aw.. aw.. kenapa di jewer anjir?" Erang Belva seraya menepuk-nepuk tangan Eve.
"Salah lo!"
"Lepas kak aww.. gue salah apa bego!!"
"Malah tawa lo! lepasin pacar lo aww.. telinga gue copot!" Ujar Belva pada Kei yang malah menertawakannya.
"Hahaha tunggu kak Bel, gue masih seneng liat lo menderita.."
"Kei sialan!!"
Eve tersenyum miring, ia melepaskan capitan tangannya karena wajah Belva kini memerah. Belva masih sibuk menggosok telinganya yang terasa panas dan perih, ia mendelik tajam pada Eve.
"Gue aduin kak Rana lo!"
"Sono aduin, gak takut gue.." Eve tertawa puas seraya mengejek pada Belva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Novela Juvenil"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!