Di dalam sebuah bus yang ramai dengan suara tawa dan nyanyian dari para gadis belia. Seorang gadis terduduk diam dengan tatapan pada 2 orang gadis yang tengah bernyanyi dan menari konyol di bagian depan. Senyuman lebar dan bahagia mereka malah membuat tak nyaman di pengelihatannya.
"Kak Eve.."
"Hmm?"
"Mau?" Eve tersenyum dan mengambil sepotong apel yang di sodorkan padanya.
"Makasih Kei.."
Eve menggigit apel tersebut, pandangannya kembali teralih pada kedua gadis di bagian depan dan terdiam saat salah satu dari mereka menatapnya sesaat dan kembali mengacuhkannya.
"Hah.."
Eve menghela nafas, sedikit membalikkan tubuh ke arah Kei dan menatap si gadis yang terlihat lucu dengan pipi yang menggembung mengunyah makanannya.
"Kamu lucu banget sih.." Ia menekan pipi Kei membuat Kei menatapnya datar.
"Diem kak.."
"Kalo kakak gak mau?"
"Ck! jangan ngajak ribut deh.." Eve menaikkan sebelah alisnya.
"Kamu kenapa?"
"Kei takut.."
"Takut apa?"
"Pertandingannya, apa kita bisa menang?" Eve tersenyum, ia menarik tangan Kei dan menggenggamnya.
"Kei, menang atau kalah itu hal yang biasa, gak masalah juga kalo akhirnya harus kalah. Yang penting kita udah dan akan berusaha sekuat tenaga."
"Tetep aja Kei takut kak.."
"Ada Rana, bukannya kamu bilang dia Spirit Bearer kalian?" Kei melirik sesaat pada Rana yang berada diantara gadis lainnya.
"Iya juga ya hehe di tambah kak Eve.. "
"Huuu.. dasar!" Eve mengacak rambut Kei kemudiam tersenyum manis padanya.
Ckittt..
Bus terhenti tepat di area parkir sebuah gor olahraga yang sangat luas dan teramat ramai. Rey membimbing teamnya turun perlahan dari bus dan berjalan masuk bersamaan ke dalam gor. Eve menggandeng tangan Kei, di belakangnya Belva yang bergelayut manja di lengan Rana, gadis lainnya mengikuti mereka dari belakang seraya menatap takjub ke arah sekitar.
Mereka berkumpul di sebuah banch yang khusus di sediakan oleh para panitia.
"Rame banget, nervous gue.." Ujar seorang gadis bernama Zara.
"Ini lebih rame dari tahun kemaren.." Lanjut Joya, Belva dan Ve mengangguk membenarkan.
"Gimana nih? ini turnamen pertama kita, anjirr agak ngeri.." Kei dan beberapa gadis seangkatan nya hanya mengangguk dengan lesu.
Eve mengusap lengan Kei menenangkan, Rana yang tengah sibuk dengan beberapa barangnya kemudian membalikkan tubuh, menatap para gadis dengan senyuman.
"Tarik nafas kalian, gak usah takut. Kita sama-sama, saling mendukung dan menjaga.." Ujarnya bijak membuat para gadis yang di landa keresahan kini mengangguk dan tersenyum lebar.
"Karena ini tahun pertama kalian, kalian harus bisa nunjukin bahwa kalian punya kualitas yang gak jauh beda dari yang lainnya! Semangat!"
"SEMANGAT!!" Mereka mengepalkan tangan dengan penuh semangat. Benar apa yang Kei katakan, kehadiran Rana memang membawa dampak positif bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Fiksi Remaja"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!