Suasana sekolah yang sempat sepi beberapa hari lalu kini mulai kembali ramai, para siswa-siswi kelas 10 dan 11 yang sempat di liburkan karena jadwal Ujian Nasional kelas 12 pun kini kembali mengikuti kegiatan sekolah meski belum sepenuhnya mendapatkan pelajaran karena para guru tengah di sibukkan dengan lain hal yang berkaitan dengan kakak kelas mereka.
Seperti halnya Belva dan Kei yang kini menghabiskan waktu di aula indoor tempat mereka berlatih basket. Tak hanya mereka, namun seluruh anggota team basket putri Edden pun berada disana, juga Rey, sang pelatih.
Rey menatap Eve, Belva, Kei dan gadis lainnya dengan dahi yang mengernyit. Ia mengedarkan pandangan kemudian kembali menatap para gadis.
"Si Rana, kemana?" Tanyanya yang memang tak melihat gadis jangkung tersebut, Eve nampaknya juga baru menyadari bahwa gadis itu tak disana, padahal ia dan Rana datang bersamaan tadi.
"Ck! Udah setengah jam kita disini dan lo baru nanyain kak Rana?" Belva menggelengkan kepalanya sementara Rey tersenyum lebar seraya mengacungkan 2 jarinya membentuk 'V'.
"Noh.." Sontak Rey, Eve, Kei dan gadis lainnya menoleh ke arah tunjuk Belva.
"T-tidur?"
Mereka membelalakkan mata melihat Rana yang tertidur nyenyak di kursi penonton. Rey menggelengkan kepala dan berjalan ke arah si gadis jangkung.
Ia berdiri tepat di hadapan Rana, menatap lekat wajah sang gadis. Niatnya untuk membangunkan Rana pun di urungkan melihat raut wajah lelah sang gadis. Rey kembali membawa langkahnya ke arah lapangan.
"Kenapa gak di bangunin, kak?" Tanya Kei, Rey menggeleng.
"Kasian, keknya cape banget.."
"Yaaaah, tapi kan udah lama kita gak maen bareng kak Rana.." Eluh Zara diangguki yang lainnya.
"Udah deh, kasian Rana, lagian masih ada besok lagi kan?" Kini Eve bersuara, mencoba menenangkan para gadis yang terlihat murung.
Rana nampaknya terusik, gadis itu membuka kedua matanya dan bangkit terduduk.
"KAK RANAA.." Rana yang masih setengah sadar hanya mengangkat tangan kanannya sebagai jawaban.
"AYO KAK MAEN BARENG!"
"Hmm!"
Rana mengusap wajahnya, bangkit dan berjalan pelan ke arah lapangan seraya mengikat rambut panjangnya. Eve menatapnya kesal, terlebih saat melihat kedua bola mata Rana yang memerah.
"Ck! Lo ngapain sih? Istirahat aja sana.." Eve sedikit mendorong tubuh Rana, menyuruhnya kembali ke tempatnya semula.
"Iya Ra, percuma juga maen kalo lo ngantuk!" Lanjut Rey, Rana menatapnya.
Ia mengambil bola basket yang berada di tangan Joya kemudian melemparkannya dan dengan mudah masuk ke dalam ring.
Rana tersenyum miring pada Rey, ia berjalan ke tengah lapangan di ikuti gadis lainnya yang nampak riang.
"Si bego emang!" Gerutu Belva seraya menarik Kei yang sedari tadi planga-plongo untuk berlari ke arah Rana dan ikut bermain bersamanya.
Rey dan Eve saling pandang kemudian menghela nafas bersamaan, bukan Rana jika tak keras kepala, bukan Rana jika dengan mudah menurut pada mereka, bukan Rana pula jika tak membuat mereka kesal.
"MAKANAN DATANGGGG..!!"
Para gadis yang tengah berbaring kemudian terduduk dengan semangat kala Belva berseru dengan 2 kantung kresek besar di tangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/368400203-288-k429166.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Fiksi Remaja"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!