Tok.. Tok..
"Kak Ranaa..."
Tok.. Tok..
"Kak?"
Tok.. Tok..
"KAK RANAAAA!!"
Kei mendengus kesal, pasalnya kini tangannya mulai pegal juga tenggorokan yang mengering karena berteriak dan Rana tak kunjung membukakan pintu rumahnya.
"Rana keluar, mungkin.."
"Ck! Tapi tadi aku udah chat kak Rana kalo kita mau kesini!"
"Dibales?" Kei terdiam, ia mengeluarkan ponselnya dan masuk ke kolom chat Rana.
"Lah centang 1"
"Tuhkan.."
Wajah Kei merengut membuat Eve tertawa gemas melihatnya.
"Udah yuk pulang, besok ketemu kok di sekolah"
Tak menjawab, Kei malah mengulurkan tangan kearah Eve. Dengan senang hati Eve menerima uluran tangan Kei dan menariknya masuk ke dalam mobil.
Gadis itu membawa mobilnya mundur, keluar dari halaman rumah Rana namun tiba-tiba Kei menahan tangannya.
"Itu kak Rana.." Tunjuknya pada Rana yang berjalan dengan kepala tertunduk.
"Baru pulang?" Gumam Eve heran karena kini waktu menunjukkan pukul 5 sore dan Rana masih memakai seragam sekolahnya.
"Dia gak liat kita kayaknya. Sttt.. " Kei perlahan membuka pintu mobil, berjalan mengendap di belakang tubuh Rana dan bersiap mengagetkannya. Eve hanya tersenyum melihat tingkah gadis tersebut.
"KAK RANAAAA!!"
"AAKHHH!"
Brugh!
"Kei!!"
"Akhhhh.."
Namun tak di sangka Kei malah melompat ke punggung Rana membuat Rana kaget sekaligus kesakitan dan Kei terjatuh dari punggungnya.
Eve berlari kearah Kei yang terduduk seraya mengaduh merasakan bokongnya panas."Kei, gapapa?"
"Aku gapapa kak shhh.."
Rana membungkukkan tubuh, wajahnya memerah dan meringis menahan sakit. Ia berbalik dan menatap Kei.
"L-lo gapapa?"
"Gapapa kok kak"
"Sorry, gue gak sengaja" Kei dan Eve menatap heran pada Rana yang masih membungkukkan tubuhnya.
Kei bangkit dari duduknya, berjalan cepat kerah Rana. Rana mengangkat tangannya kearah Kei saat gadis tersebut hendak menyentuh pundaknya.
"J-jangan! Tunggu bentar!"
Ia menarik nafas panjang kemudian perlahan menegakkan tubuh seraya menyentuh bagian tengkuknya. Rambut panjangnya terlihat berantakan dan beberapa menghalangi wajah cantik Rana.
"R-Ra.."
"Gue gapapa" Ujarnya cepat dengan senyuman tipis.
"Kalian, ngapain?"
"Ck! hp kakak mana? Gue tadi kirim chat kenapa centang 1?"
"Lowbat hehe.."
"Kebiasaan!" Kesal Kei, Rana tersenyum seraya membenahi rambutnya.
"Mau masuk?" Tawar Rana, Kei mendengus.
"Kakak mau nyuruh kita diem disini?"
"Marah-marah mulu si bocil! Mana oleh-oleh buat gue?" Rana berjalan kearah pintu rumahnya. Eve masih menatapnya dengan dahi yang berkerut.
Gadis itu berjalan cepat kearah Rana kemudian menyibakkan rambut sang gadis.
"R-Ra.."
"Astaga kak, itu bengkak?" Kaget Eve dan Kei yang melihat tengkuk Rana membengkak dan lebam.
"Gak usah lebay deh!"
Cklek!
"Masuk.."
Ia bergegas masuk ke dalam rumahnya, menyalakan beberapa lampu dan berjalan kearah dapur.
Kei dan Eve masih berdiri diambang pintu."BALIK AJA KALO GAK MAU MASUK!!" Rana berteriak keras dari arah dapur membuat kedua gadis tersebut kaget dan dengan cepat mendudukkan tubuh di atas sofa.
"Kak.."
"Hmm?" Timpal Eve dan Rana bersamaan, Kei tertawa.
"Oke salah, ulang-ulang!"
"Kak Rana.." Ulangnya, membuat Eve dan Rana terkekeh.
"Apa?"
"Itu karna bola bukan sih kak?"
"Lo tau?"
"Gue liat dari video yang temen gue kasih"
"Hah? video apaan?" Eve mengeluarkan ponselnya kemudian menunjukkan video tersebut pada Rana.
Rana melirik Eve yang berada di sampingnya kemudian kembali menatap video tersebut.
"Anjir pantesan banyak banget yang liatin gue di sekolah!"
"Di jawab dulu kak!"
"Kan itu ada jawabannya"
"Jadi bener?"
"Heem"
"Ra, sorry.." Ujar Eve sendu, Rana menatapnya dengan dahi mengernyit.
"Buat?"
"Gara-gara lindungin gue, lo jadi sakit, lagi.."
"Lagi?" Beo Kei bingung.
"Apaansih, lo berlebihan. Wajar aja orang lagi bucin kan lupa dunia haha.." Rana tertawa kencang namun kedua matanya nampak tak bisa menyembunyikan kesakitannya.
Ia mengedipkan sebelah matanya pada Kei, gadis itu membalasnya dengan acungan ibu jari dan tersenyum.
"Btw, kalian kok bisa bareng? dan lo tadi bolos?" Tunjuk Rana pada Eve, gadis itu mengangguk.
"Gue ajak kak Eve ke wahana bermain kak hehe.."
"Ouhaha, nge-date ternyata"
"Apaan sih lo!" Sergah Eve, Rana menusuk-nusuk pipi Eve dengan jarinya.
"Dih, seneng kan lo diajak ke tempat favorit lo haha.."
"Next time aja dia movie-date. Dia doyan nonton kartun!" Ujarnya pada Kei. Eve menatap bingung pada kedua gadis di kanan dan kirinya.
"Lo hapal banget ya kak?" Rana mengalihkan pandangan pada Kei kemudian menggeleng cepat.
"E-eh? engga kok Kei, jangan salah paham!"
Rana mengibaskan tangannya kearah Kei, Eve menarik tangan Rana."Lo tau semua tentang gue, jangan boong Ra.."
Ia membelalak dan kembali menatap Kei."J-jangan salah paham Kei, kita temenan dari kecil!"
"Hahaha iya kak gue ngerti kok"
Gadis itu menatap datar kearah Eve yang kini tertawa karena berhasil membuatnya panik.
Panik? Ya, karena selama ini Rana yang menjadi tempat Kei untuk mencari tahu apapun tentang Eve. Rana hanya tak ingin melukai hati gadis polos tersebut.
Meskipun ia harus berulang kali menyayat kemudian mengobati hatinya sendiri.Bener kata si Belva,
Cinta bikin dungu!
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Ficção Adolescente"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!