Eve mengedarkan pandangan, mencari sosok gadis jangkung yang beberapa hari ini tak terlihat di sekolahnya.
Bahkan saat latihan pun ia tak ada disana. Ini aneh, tak biasanya Rana meninggalkan sesi latihan kegemarannya.
"Kak Eve, nyari apa?"
"Rana, gak ada ya?"
"Lah iya, aku baru sadar kak Rana gak disini" Eve menatap Kei yang juga mengedarkan pandangannya.
"Apa kak Rana masih sakit?"
"Hm?"
"Terakhir kakak bilang kak Rana sakit kan? apa sakitnya lanjut?" Eve terkekeh melihat ekspresi wajah polos gadis di sampingnya.
"Kok ketawa?"
"Muka kamu lucu banget, kek bayi.."
"Ishh kak, Kei lagi serius padahal!" Kesal Kei menepis tangan Eve yang mencubit pipinya.
"Iyadeh maaf.."
"Hm.. kak Eve tau rumah kak Rana kan?"
"Tau, kenapa?"
"Kita susulin ke rumahnya aja, Aku khawatir.." Eve mengangguk, ia pun sama khawatirnya dengan gadis tersebut.
Ponsel Rana tak aktif sama sekali, bahkan para guru pun tak ada yang tahu tentang alasan Rana tak masuk sekolah.
Sore hari selepas latihan basket, Eve dan Kei kini dalam perjalanan menuju kediaman Rana.
Keduanya masih memakai setelan olahraga, ah bukan, kaos team basket mereka.Eve menghentikan laju mobilnya tepat di depan sebuah rumah sederhana. Kei melirik kearah kirinya, mengernyitkan dahi kemudian menoleh pada Eve.
"Ini rumah kak Rana?"
"Heem, yuk turun" Ajak Eve seraya turun dari mobil.
Kei mengikutinya, masih menatap heran dengan penampakan rumah kakak kelasnya yang memang tak se-megah rumahnya juga Eve.
"Kei, kenapa?" Gadis itu terperanjat, tersenyum canggung pada Eve dan menggeleng.
Tok.. Tok..
Eve mulai mengetuk pintu rumah tersebut, Kei di sampingnya masih mengedarkan pandangan menatap sekitar rumah tersebut. Entahlah mungkin si gadis merasa tak nyaman atau apapun yang ada di pikiran Kei, hanya ia yang tahu.
Cklek!
Pintu terbuka perlahan, Eve tersenyum riang sesaat sebelum kembali melunturkan senyumannya melihat wajah pucat Rana.
Kei mengerjapkan matanya berulang, ia memperhatikan penampilan Rana yang nampak sedikit berantakan.
"Kak Rana baik aja?" Tanyanya cemas, Rana mengalihkan pandangan pada adik kelasnya dan tersenyum tipis.
"Gue baik kok, ada apa kalian kesini?" Kedua gadis tersebut semakin merasa cemas mendengar suara parau dan serak sang gadis.
"Lo beberapa hari gak masuk sekolah dan gak ada kabar, kita khawatir.."
"Itu.. gue lupa naro charger gue, hp gue mati total" Jawabnya setenang mungkin tak lupa senyuman yang ia tunjukkan.
"Kak.." Kei hendak menyentuh tangan Rana namun Rana nampak kehilangan keseimbangan, hampir terjatuh beruntung Eve dan Kei mendekap tubuhnya.
"Badan lo panas banget Ra.."
Tanpa perlawanan, Rana hanya membiarkan tubuhnya diapit oleh Kei dan Eve yang membawanya masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)
Ficção Adolescente"Aku hanya berpikir jika kau tak memiliki perasaan padaku tanpa pernah melihat semua tanda cinta yang kau tunjukkan di depanku." "Maaf tentang pemikiran naif ku. Kembalilah, rasa kita serupa dan jalan kita tak berbeda." INGET INI LAPAK GxG!