CIHYL | 21.0

944 64 17
                                    

Seorang gadis terduduk diam di sebuah bangku taman, masih di area sekolahnya yang kini semakin sepi. Gadis lainnya menatap gadis tersebut dengan tatapan malas dan sedikit kesal. Ia menegakkan tubuhnya kemudian mendaratkan tamparan cukup keras pada paha gadis yang sedari tadi diam.

Plakk!

"Aw! sakit bego!!"

"30 menit kita disini tanpa suara~" Balasnya seraya menyenandungkan sebuah lagu. 

"Lo nyuruh gue kesini cuma buat liatin lo ngelamun kak? Iya?"  Lanjutnya dengan gelengan kepala tak habis pikir. 

"Diem Bel, gue bingung mau ngomong apa!" 

"Hah.. lanjutin kebingungan lo sendiri kalo gitu! Gue balik, laper!!" 

Grep!

"Gue traktir lo makan deh. Asal lo jangan tinggalin gue!"  

"Yayaya.. Please Belva cantik.."

"Ya, gue tau gue emang cantik, Rana Emilka!"  Belva mengibaskan rambut panjangnya dengan percaya diri, membuat si gadis mendelik tak suka.

"Betingkah anjir! sono pergi !!" 

"Eh anjir, kenapa malah ngusir sih kak?"

"Kak Rana~.."  Rana menatap datar pada Belva yang kini mengalungkan tangan ke lengannya dengan tubuh bersandar manja padanya pundaknya.

"Sono, lo mau pergi kan? Hus.. hus.." 

"Lo pikir gue kambing?"  Kesal Belva, Rana mengedikkan bahunya dan menatap kearah lain seraya memunggungi Belva. 

Belva mendengus, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menegakkan tubuh.

Cukup lama terdiam, membuat Belva semakin penasaran tentang kegundahan yang melanda Rana. Gadis itu mencolek pinggang Rana membuat si gadis menggelinjang geli.

"Geli Belva!!"

"Kak.. jangan marah deh, gue takut!"

Namun Rana sama sekali tak menghiraukannya, membuat Belva kembali mencolek pinggang Rana yang kini berhasil membuat Rana membalikkan tubuh ke arahnya dengan tatapan tajam.

"Diem!!" 

"S-siap!"  Belva membungkam mulutnya sesekali melirik ke arah Rana. Ia mengalihkan pandangan ke segala arah kala Rana kini menatapnya.

"Bel, lo pernah jatuh cinta?"  Belva dengan cepat menoleh pada Rana, ia menatap wajah serius sang gadis kemudiam tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHA.."

"Ck! " Rana berdecak kesal, ia kembali membalikkan tubuh memunggungi Belva.

Gadis itu masih asik tertawa hingga perutnya terasa sakit, ia menghentikkan tawanya, mengusap setitik air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Haha ahh hah.."

"Jadi lo diem segitu lama cuma mau nanya itu, kak?" 

Rana tak menjawab, ia yakin gadis tengil itu akan kembali tertawa dan meledeknya. 
Belva menegakkan tubuh yang sempat merosot, membalikkannya ke arah punggung Rana.

"Sorry kak, oke gue serius, Ekhemm.." 

"Gue pernah kak, pernah ngerasain jatuh cinta!" Rana meliriknya sesaat kemudian membalikkan tubuh namun tak menghadap pada Belva.

"Lo gak akan ngetawain lagi, kan?"  Belva menggeleng dengan senyuman manisnya.

"Gue janji!"  Rana menghela nafas lega, dan kembali melanjutkan tanyanya yang sempat terhenti.

Can I HOOP your Love? (GxG) (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang