Clara yang membaca pesan dari kai itu hanya bisa memejamkan matanya dan menghela napasnya. Saat pria yang tidak dia kenali itu datang menghampiri nya sontak kelara langsung mematikan ponsel nya dan menyembunyikan nya.
Clara hanya menatap tajam ke arah pria tersebut itu, pria itu hanya tersenyum miring sambil mengangkat dagu clara.
Kini clara ada di sebuah gudang yang terletak di hutan tersebut, sepi bahkan sangat sunyi.
"Bajingan.." gumam clara
"Clam down, babe.." ucap pria itu
"Lo siapa sih sebenernya!"
Gadis itu menahan tangisan nya sebab dia ingat pesan kai, dia tidak boleh menangis. Mata nya sudah memerah sebab manahan tangisan tersebut.
Pria itu langsung membuka topi nya dan juga membuka maskernya, betapa terkejut nya clara saat melihat dalvin, alias masa lalu clara.
"Mau lo apa sih sialan!?" teriak clara
"Balik sama gue.." pinta nya seraya mengusap rambut clara bahkan pipi nya
Sedangkan clara hanya menatap jijik ke arah nya.
"Ayo balik sama gue, kalo lo ga mau. Gue ga bakal pulangin lo" ancam nya
"Gue bakal bawa lo pergi dari sini. Hidup bareng gue, ra." lanjutnya lagi
"Gila! Lo udah gila!" teriak clara
"yes.. I'm crazy, because of you." ucap nya lalu mengangkat dagu clara lagi bahkan mencengkram nya
"Come on babe, let's have fun tonight." pinta nya
Clara hanya memalingkan wajah nya, dalvin hanya tertawa pelan saat melihat nya. Bahkan farel mengusap bahu putih dan mulus clara dengan ibu jari nya.
brakkk!!
Dalvin langsung menoleh saat pintu itu telah di dobrak oleh seseorang, ternyata itu kai. Clara yang melihat itu pun menghela napasnya lega.
Kai langsung melayangkan satu pukulan pada dalvin, sedangkan edgar aksa dan juga hesa membantu membuka ikatan di tangan dan kaki clara.
"Mati lo sialan!" emosi kai yang tak berhentinya memukul dalvin
Bahkan dalvin sampai mengeluarkan darah segar dari mulutnya, teman kai yang melihat itu pun sontak langsung menarik tangan kai.
"Kai udah! Bisa mati anak orang" ujar hesa
"Udah ah kai, ayo pulang aja" kata edgar
Lelaki itu langsung menyudahkan baku hantam nya, napas nya yang memburu hebat dan juga tidak beraturan. Dia menoleh pada gadis itu lalu langsung meraih tangan nya dan membawa keluar dari gedung tersebut.
"Enak ga? Rasain lo cabul" maki aksa lalu langsung keluar dari gedung itu bersama edgar dan juga hesa
Kai memegang bahu clara lalu menatapnya, gadis itu tampak ketakutan. Kai langsung masuk bersama clara dan juga teman nya itu ke dalam mobil nya.
"Bangsat.. Ga bakal gue biarin lo bawa clara" gumam dalvin
###
Sesampai nya di rumah clara, mereka hanya menatap clara yang sedari tadi hanya terdiam. Bahkan kai saat ini menatap tajam padanya, tidak mengalihkan pandangan nya sama sekali.
Bahkan ghina yang datang ke rumah nya walaupun sudah malam hari, ghina hanya mengusap punggung sahabat nya itu dengan lembut.
"Kai! Lo jangan natap clara gitu napa, dia ketakutan" sentak ghina
Kai yang mendengar itu pun langsung memalingkan wajahnya dan menghela napasnya.
Lelaki itu yang memegang luka di bibir bawah nya itu lantas meringis kesakitan. Clara yang mendengar ringisan itu langsung menoleh ke arahnya.
"Bentar, gue ambil kotak P3K dulu" kata clara yang langsung menuju kamarnya
"Btw, tadi lo tau sa siapa yang nyulik clara?" tanya ghina pada aksa
"Siapa lagi kalo bukan di dalvin cabul sial" sahut aksa
"Najis! Itu anak muncul lagi di permukaan bumi" ucap ghina
"Gue kira udah lenyap" lanjut nya lagi
Kebetulan aksa dan juga ghina mengenal dalvin walaupun tidak terlalu dekat. Sebab waktu sekolah menengah aksa dan ghina satu sekolah dengan dalvin
Clara yang datang membawa kotak P3K itu, lalu duduk di samping kai. Kai yang melihat itu pun langsung menghadap nya.
Perempuan itu mulai mengobati nya, kai yang hanya meringis kesakitan saat di obati.
"Ra, pelan pelan. Lo kata ini ga sakit apa!" kesal kai
"Ra liat si kai, mau nangis" ucap aksa lalu tertawa
"Tahan, bentar doang ini" ketus clara
"Ketus banget" celetuk kai
"Tahan ya kai, bentar doang kok ini" ucapnya lalu tersenyum pada kai
"Buset, nada bicara nya bisa langsung beda gitu ya" bingung hesa
"Lo ga tau aja, mood cewek bisa berubah ubah" ucap aksa
"Kok lo tau?" tanya ghina
"Tau lah! Gue gitu loh" sombong nya
"Gue pulang dulu" kata edgar yang akan pulang bersama hesa
"Eh, sama. Ayo gi balik, nanti emak lo nyariin lagi"
"Ra, gue pulang dulu ya" ucap ghina
"Ya udah, kalian hati hati"
Mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah nya masing masing. Kecuali kai dia malah membaringkan tubuhnya di sofa.
"Kai! Lo ga balik?" tanya clara
"Ngga, mau di sini aja"
Perempuan itu sontak membulatkan matanya. "Ngga, ngga. Apa kata orang anjir, masa ada cowok di rumah gue"
Sontak kai langsung merubah posisi nya yang tadi nya berbaring kini dia duduk lalu menatap clara.
"Gue kan kemarin juga tidur di sini" ucap nya
"Yang waktu kejadian kaca kamar lo pecah" lanjut nya
"Ya... Tapi--"
"Apa? Lagian gue ga macem macem, pikiran lo aja yang kejauhan" sindir kai
"Udah sana tidur di kamar, biar gue di sini"
Perempuan itu langsung beranjak dari duduk nya lalu menuju kamarnya. Kai yang melihat clara memasuki kamar nya hanya tersenyum lalu dia membaringkan tubuh nya di sofa lagi.
Pikir kai, ini untung untung buat jagain clara kalo misal nya ada apa apa.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mystery / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) 🚫(NO PLAGIAT!!) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup se...