Cuaca yang cerah dan juga terik matahari yang super duper panas, dua manusia alias kai dan juga clara sedang berjalan di trotoar jalan untuk menuju taman kota di sana.
Walaupun cuaca yang cerah, tetapi tidak dengan susana hati clara yang sedang sedih dan suram. Kai yang berniat berjalan jalan di taman untuk mengembalikan mood clara seperti semula.
"Rame juga ya di sini" gumam kai sambil melihat ke sekeliling jalan
Sontak clara menoleh. "Mhm, cuacanya juga bagus" gumam clara pelan
Kai sontak mengangguk setuju, lalu langkahnya sedikit melambat dan ia menyipitkan matanya saat ada seorang gadis yang ia kenal hampir tertabrak mobil.
"Ra tunggu sini!" Panik kai, lalu ia berlari ke arah gadis tersebut
Clara hanya terdiam bingung sambil melihat ke arah kai yang sedang menyebrang ke jalan sebelahnya.
Tepat sebelum lambat, kai menarik pergelangan tangan aleza dengan kasar dan membawanya kembali ke pinggir trotoar jalan.
"Lo gila?! Lo mau mati?!" Sentak kai yang kesal sambil terus memegangi pergelangan tangan aleza dengan erat
Aleza hanya menundukkan kepalanya, lalu perlahan tanganya melingkari pinggang kai.
"Jawab gue!" Sentak kai, kai sama sekali tidak menyadari bahwa aleza melingkari lenganya di pinggang nya
Sedangkan disisi lain di sebrang jalan, clara hanya masih berdiri terdiam memandang kai dengan gadis lain.
Rasa apa ini? Rasa panas di tubuh clara dan juga ada rasa yang menyayat di jantungnya. Apakah ini yang di namakan cemburu?
*Tin tin*
Clara tersentak kaget saat sebuah mobil menelakson nya dengan kencang, sontak Clara menoleh kebelakang dengan kaget.
*Srett*
"Jangan lengah"
Dalvin, dia menarik tangan clara dengan sigap dan mendekapnya di dadanya. Dalvin tidak sengaja melihat clara di sana.
Clara hanya memejamkan matanya erat sebab takut, takut kejadian kemarin terulang lagi saat dirinya di serempet oleh orang yang tidak ia kenal.
"Lo aman ra.." gumam dalvin lalu mendekap clara lebih erat sambil mengusap pelan puncak rambut clara
Kai, dia menoleh kaget saat di sebrang jalan melihat clara sudah di peluk oleh seseorang bukan lain ialah dalvin.
Sontak kai melepaskan cengkraman nya di pergelangan tangan aleza, namun aleza dengan cepat nya menggenggam tanga kai dengan erat.
Lalu kai berdecak kesal. "Lepas za!"
"Gue takut kai.." gumam aleza pelan
"Ga ada yang nyuruh lo buat nyebrang jalan pas lagi rame rame nya" sahut kai dengan nada sedikit tinggi sambil menangkis pelan tangan aleza
Aleza terdiam sejenak. "Gue mau ikut sama lo, gue ga mau disini" sentak aleza sambil menghentakkan kakinya ke tanah
"Ck! Ga bisa za"
Lalu kai menoleh lagi sekilas ke sebrang jalan, namun matanya membulat saat sudah tidak ada clara di sana.
"Za! Lepas ga" sentak kai, bukanya malah melepasnya aleza malah sebaliknya memeluk tubuh kai dengan erat
"NGGAA MAUU!!!"
Disisi lain, dalvin membawa clara ke sebuah cafe di sana. Cafe dengan suasana yang tenang dan ada beberapa pelanggan saja di sana. Dalvin sedari tadi hanya menatap clara yang terdiam sebab takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Misterio / Suspenso⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) 🚫(NO PLAGIAT!!) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup se...