Chapter 28. I WILL LOVE FOREVER

21 11 9
                                    

Cuaca yang cerah dan juga terik matahari yang super duper panas, dua manusia alias kai dan juga clara sedang berjalan di trotoar jalan untuk menuju taman kota di sana.

Walaupun cuaca yang cerah, tetapi tidak dengan susana hati clara yang sedang sedih dan suram. Kai yang berniat berjalan jalan di taman untuk mengembalikan mood clara seperti semula.

"Rame juga ya di sini" gumam kai sambil melihat ke sekeliling jalan

Sontak clara menoleh. "Mhm, cuacanya juga bagus" gumam clara pelan

Kai sontak mengangguk setuju, lalu langkahnya sedikit melambat dan ia menyipitkan matanya saat ada seorang gadis yang ia kenal hampir tertabrak mobil.

"Ra tunggu sini!" Panik kai, lalu ia berlari ke arah gadis tersebut

Clara hanya terdiam bingung sambil melihat ke arah kai yang sedang menyebrang ke jalan sebelahnya.

Tepat sebelum lambat, kai menarik pergelangan tangan aleza dengan kasar dan membawanya kembali ke pinggir trotoar jalan.

"Lo gila?! Lo mau mati?!" Sentak kai yang kesal sambil terus memegangi pergelangan tangan aleza dengan erat

Aleza hanya menundukkan kepalanya, lalu perlahan tanganya melingkari pinggang kai.

"Jawab gue!" Sentak kai, kai sama sekali tidak menyadari bahwa aleza melingkari lenganya di pinggang nya

Sedangkan disisi lain di sebrang jalan, clara hanya masih berdiri terdiam memandang kai dengan gadis lain.

Rasa apa ini? Rasa panas di tubuh clara dan juga ada rasa yang menyayat di jantungnya. Apakah ini yang di namakan cemburu?

*Tin tin*

Clara tersentak kaget saat sebuah mobil menelakson nya dengan kencang, sontak Clara menoleh kebelakang dengan kaget.

*Srett*

"Jangan lengah"

Dalvin, dia menarik tangan clara dengan sigap dan mendekapnya di dadanya. Dalvin tidak sengaja melihat clara di sana.

Clara hanya memejamkan matanya erat sebab takut, takut kejadian kemarin terulang lagi saat dirinya di serempet oleh orang yang tidak ia kenal.

"Lo aman ra.." gumam dalvin lalu mendekap clara lebih erat sambil mengusap pelan puncak rambut clara

Kai, dia menoleh kaget saat di sebrang jalan melihat clara sudah di peluk oleh seseorang bukan lain ialah dalvin.

Sontak kai melepaskan cengkraman nya di pergelangan tangan aleza, namun aleza dengan cepat nya menggenggam tanga kai dengan erat.

Lalu kai berdecak kesal. "Lepas za!"

"Gue takut kai.." gumam aleza pelan

"Ga ada yang nyuruh lo buat nyebrang jalan pas lagi rame rame nya" sahut kai dengan nada sedikit tinggi sambil menangkis pelan tangan aleza

Aleza terdiam sejenak. "Gue mau ikut sama lo, gue ga mau disini" sentak aleza sambil menghentakkan kakinya ke tanah

"Ck! Ga bisa za"

Lalu kai menoleh lagi sekilas ke sebrang jalan, namun matanya membulat saat sudah tidak ada clara di sana.

"Za! Lepas ga" sentak kai, bukanya malah melepasnya aleza malah sebaliknya memeluk tubuh kai dengan erat

"NGGAA MAUU!!!"






Disisi lain, dalvin membawa clara ke sebuah cafe di sana. Cafe dengan suasana yang tenang dan ada beberapa pelanggan saja di sana. Dalvin sedari tadi hanya menatap clara yang terdiam sebab takut.

TEROR SATU RUMAH (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang