Sudah sejak hampir satu minggu clara terus menerus berdiam di dalam kamarnya sendiri, bahkan ia sama sekali tidak keluar dari sana.
Yang di lakukan gadis itu hanyalah terdiam duduk di atas kasur sambil melamun menatap kosong ke arah lantai kamarnya.
Seketika pikirannya pun semua hilang dan kosong entah kemana, tidak ada rasa ingin bangkit dan memulai hidupnya kembali sejak kematian sang mamanya.
/tok tok tok/
Suara ketukan pintu kamar clara terdengar, namun sang gadis masih saja tidak menoleh atau pun bergerak sedikit pun.
/Ceklek/
Pintu itu terbuka memperlihatkan sosok laki laki dengan tubuhnya yang tinggi dan juga ideal, yaitu kai. Setiap hari laki laki itu selalu mengunjungi rumah clara, lalu laki laki tersebut berjalan ke arahnya dan duduk di tepi kasur.
"Udah makan?" Tanyanya
Namun clara masih saja terdiam. Kai yang mengerti pun hanya menghela napasnya sambil membuka tote bag yang ia bawa.
"Makan dulu, mau gue suapin?"
"Kabar hesa?" Tanya clara
Sejenak kai terdiam sambil tersenyum tipis. "Hesa udah di bawa ke apartemen nya, lo ga usah khawatir. Di sana juga ada aksa sama edgar buat jaga hesa" jelasnya
"Makan dulu, lo dari kemarin belum makan" lanjutnya lagi sambil membuka kotak bekal yang kai bawa. Ya, laki laki itu membuatkan Clara makanan setiap harinya
Clara hanya mengangguk pelan, lalu kai tersenyum sambil menyodorkan sendok berisi lauk pauk, dan clara pun menerimanya.
"Ra, beneran ga mau ikut gue?" Tanyanya sambil terus menyuapi sang gadis
"Tinggal bareng gue ra, lo ga mungkin terus terusan sendiri di rumah ini" lanjutnya lagi
"Hmm, gue mau."
Kai yang hendak menyuapinya pun sontak laki laki itu terhenti sejenak lalu menoleh sambil tersenyum, sangat susah membujuk clara saat ini, tetapi kali ini ia berhasil membujuknya
"Nanti gue bantu kemas kemas barang lo" tutur kai sambil tersenyum dan menepuk nepuk pelan puncak kepala clara
Clara hanya mengangguk lemas sambil tersenyum, sejujurnya gadis itu sudah muak terus terusan menangis setiap malam di kamar yang suram ini. Namun, ia masih belum bisa melupakan kenangan hangat di rumah ini semuanya.
###
Kai yang sedang mengemasi barang barang clara, tak sengaja menemukan tumpukan buku novel di dalam sebuah kotak berukuran sedang di bawah meja belajar clara.
"Ra, ini mau di bawa juga?" Tanya kai sambil menatap buku novel clara yang berjudul 'teror'
"Apa?" Beo clara
"Sejak kapan lo beli buku ini?" Tanyanya sambil terus menatap buku tersebut
"Gue kan emang sering beli buku"
"Maksud gue, buku yang ini." Ucapnya sambil membalikan badanya menatap clara yang duduk di tepi kasur, dan laki laki itu sambil memperlihatkan judul buku novel tersebut
"Ah.. itu, belum lama" sahutnya dengan suaranya yang pelan, sambil merampas buku tersebut dari tangan kai
Laki laki tersebut hanya terdiam, clara yang merasa keheningan pun langsung memecahkan nya. "Aduh, buku catatan gue dimana ya" celetuk nya sambil mengobrak abrik laci belajarnya
/drrt drrrt drrt/
Suara ponsel kai berdering sontak kai langsung mengambil ponselnya yang berada di saku, lalu mengerutkan keningnya saat aksa menelpon.
"Hallo?"
/"Hesa tewas"/
Kai yang mendengar kabar tersebut pun tersentak, begitu juga dengan Clara yang tadinya sedang mengobrak abrik lacinya seketika terhenti dan langsung menoleh ke arah kai.
"Kai?" Panggil clara
Bukannya malah menjawab, melainkan kai mematung di tempat dengan tatapannya yang kosong.
"Kai!" Sentak clara
"Hah?"
"Ra.. hesa" gumamnya sambil menarik tangan clara dan menggenggam nya dengan erat lalu keluar dari kamarnya untuk segara menuju apartemen hesa.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/368026934-288-k409168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mystery / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup sendirian saat diri...