Gadis dengan rambut lurus nan hitam pekat panjang itu sedang berjalan di gang kecil pasalnya dia memilih untuk melewati gang itu agar cepat sampai ke rumah nya. Air menetes dari atas dia mendongak ke atas, pasal nya akan turun hujan.
Perempuan itu sontak berdecak kesal. "Kenapa harus hujan sekarang sih?!" kesalnya
Dia langsung berlari kecil, jalan nya terhenti sejenak lalu menyipitkan matanya saat melihat ada sebuah mobil hitam di depan rumah nya.
"Siapa? Itu bukan mobil kai kayak nya.. Terus siapa anjir" gumam nya
Clara memutuskan untuk langsung berjalan ke arah mobil itu, lalu dia mengetuk kaca mobilnya.
"Permisi?" ucapnya
Tak lama dari itu pria yang tidak dia kenali itu keluar dari mobil nya dan hanya menatap Clara dengan tatapan datar.
Perempuan itu hanya mengerutkan alisnya."maaf sebelum nya, apakah ada yang salah? Apakah ada urusan dengan pemilik rumah nya?" tanya nya yang sopan
Lagi dan lagi pria itu hanya terdiam dan langsung menarik tangan clara lalu membungkam mulutnya.
"Hmmp..!"
Clara membulatkan matanya, dia berusaha memberontak namum susah sekali, napas nya mulai sesak. Tak lama dari itu dia pingsan.
Lelaki itu langsung memasukan clara ke dalam mobil nya, dia menaruh clara di belakang dan mengikat kedua tangan clara.
Mobil itu pergi diri situ, tak lama dari itu kai datang ke rumah clara, dia menyipitkan matanya saat melihat mobil itu yang langsung pergi.
Tetapi kai tidak mau berpikir negatif, dia langsung mengetuk pintu rumah Clara.
"Ra, kelara" panggil nya. Namun sang pemilik rumah tak kunjung keluar
Kai memutuskan untuk menunggu di luar sambil melihat bolak balik layar ponselnya, sudah setengah jam dia menunggu tapi clara tak kunjung keluar.
Dia mencoba menghubungi nya tetapi tak kunjung di angkat juga, kai berdecak kesal dan langsung menerobos masuk ke dalam rumah nya.
"Clara!" teriak nya.
Lelaki itu mencari ke kamar, dapur bahkan kamar mandi namun clara tidak ada di dalam rumah tersebut, kai berpikir sejenak memikirkan mobil tadi waktu ia sampai di rumah kelara.
"Sial!" teriak nya lalu langsung berlari menuju mobil nya
kaidan🦸🏻♂️
Ra, lo dimana?Kai mengirim pesan pada clara lalu dia langsung segera menuju markasnya.
Sesampai nya di markas di sana sudah ada aksa edgar dan juga hesa, kai yang masuk langsung menendang pintu itu sontak mereka terkejut.
"Setan! Santai dong" sentak aksa
Kai langsung duduk dan menghela napasnya berat.
"Lo kenapa? Ada masalah?" tanya edgar
"Clara ga ada di rumah" jelas nya
Mereka sontak mengerutkan dahinya.
"Gue tadi pas ke rumah nya ada mobil di depan rumah nya terus pas gue udah sampe di sana itu mobil malah kabur" jelas nya lagi
"Maksud lo.. clara di culik?" tanya hesa
Kai hanya memijat pelipisnya dan mengacak acak rambut nya yang frustasi.
"Kita ga bisa diem gini aja, kita harus cari clara anjir" ujar aksa
"Lo pada ikut gue" pinta kai yang langsung keluar dari ruangan itu
Mereka langsung mencari keberadaan clara sampai menjelang malam. Namum clara tak kunjung ketemu.
drrrrt
Aksa melihat layar ponsel nya saat ponsel nya berdering, ternyata itu ghina yang menelpon nya. Aksa langsung mengangkat telepon tersebut.
"Aksa setan, balik ga lo. Emak lo nanyain mulu ini ke gue" kesal ghina.
Aksa yang mendengar teriakan itu langsung menjauhkan ponsel nya dari telinganya.
"Berisik banget congor lo sial!" ucap aksa
"Ya makannya balik, ini emak lo udah nungguin" sentak ghina
"Aelah! Bilang sama emak gue, gue masih kerja kelompok" sahut aksa
"Bohong! Dosa lo, emang gue ga tau lo dimana. Pasti di markas kan" ucap nya
"Cepet balik! Sebelum emak lo nyamperin ke markas terus itu markas di bakar sama emak lo" lanjut nya lagi
"Ck! Clara di culik"
"Hah?! Apa? Sa?" kaget ghina
"Clara di culik, ini gue lagi nyari sama yang lain. Jadi bilang aja sama emak gue masih kerja kelompok atau apa gitu" jelasnya
"Duh.. Iya iya deh, nanti gue cari alasan buat bilang sama emak lo" sahut nya lalu langsung mematikan telepon tersebut.
tutt
"Kai, lo waktu itu pernah pasang gps kan di ponsel nya si clara?" tanya hesa
"Pasang, sial kok gue bisa lupa" kesal nya
"Dasar pikun" sindir aksa
"Ya udah, lacak aja sekarang dia ada di mana" ucap edgar
kelaraa🧸
kai! Tolongin gueNofit ponsel kai berbunyi sontak dia melihat ponsel nya, kai membulatkan matanya dan langsung memberhentikan mobil nya mendadak.
"Eh, kenapa berhenti tiba tiba nih?" bingung aksa
"Clara chat gue" sahutnya
kaidan🦸🏻♂️
Tungguin gue, jangan nangisLelaki itu membalas pesan gadis itu lalu langsung mematikan ponsel nya.
"Hutan, hutan di dekat sini" kata kai
"Hah? Dimana anjir, hutan di sini banyak bukan satu dua doang" ucap aksa
"Lo emang udah lacak di mana kai" tanya hesa
Kai mengangguk dan langsung menyodorkan ponsel nya pada hesa, hesa mengambil ponsel itu lalu melihatnya. Memang benar clara saat ini sedang berada di hutan.
"Eh, bentar bentar, gue tau ini hutan" gumam edgar, sontak mereka langsung menatap ke arahnya
Edgar memejamkan matanya sejenak memikirkan hutan tersebut.
"Hutan yang deket gedung itu loh.. Yang di belakang gedung itu" gumam nya yang berusaha mengingat nya
Kai hanya berdecak kesal lalu langsung menginjak gas mobil itu dengan kecepatan cepat, temanya hanya membulatkan matanya saat kai mengendarai mobil seperti orang kesetanan.
Lampu lalu lintas pun kai terobos begitu saja, lelaki itu hanya memikirkan clara tidak ada yang lain, bodo amat jika dia di panggil ke kantor polisi jika melanggar lalu lintas jalan.
Masa bodo jika ia tertabrak atau mati hari ini, Pikiran nya hanya pada kelara. Apakah clara baik baik saja? Apakah dia ketakutan? Apakah dia menangis? Itu lah yang ada di pikiran seorang kaidan.
"Kia! Pelan pelan anjir!" sentak aksa lalu memukul bahu kai
"Istighfar kai! Lo bawa mobil kayak orang kesetanan" takut edgar
"Lindungi lah hamba ya Allah.." gumam hesa yang merasa takut
Mereka bertiga sekarang hanya bisa pasrah saat ini, teman nya yang satu ini seperti orang kesetanan apapun dia terobos.
"Gua ga mau mati muda kai! Gue belum kawin" teriak aksa di dalam mobil
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mystère / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) 🚫(NO PLAGIAT!!) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup se...