Clara yang sedang berjalan di koridor sekolah dengan wajahnya yang kelihatan lelah dan lesu, langkah nya yang begitu lambat dan menundukkan kepalanya kebawah.
Ghina yang baru datang pun menyipitkan matanya saat melihat sahabatnya yang tidak biasanya seperti itu.
Lalu ghina berlari kecil ke arah sahabatnya dan langsung merangkul pundaknya, sontak yang di rangkul pun terkejut.
"Hayo! Kenapa lo ra?" Tanya ghina dengan energi semangat nya
"Kaget gue gi" kesal clara sambil memutar bola matanya malas
"Ya maap, lo kenapa sih? Lemes amat itu muka?" Tanya ghina lagi sambil menatap muka sahabatnya
"Gapapa" singkatnya sambil masuk duluan ke dalam kelas
Ghina terhenti di ambang pintu kelas sambil tercengang melihat clara yang begitu cuek.
"Ini anak kenapa dah.." gumamnya
"Siapa?" Tanya aksa yang di belakang ghina, sontak ghina menoleh
Mereka semua kini satu kelas, kai yang meminta kepada kepala sekolah agar ia dan kawan-kawan nya sekelas dengan Clara, tetapi kepala sekolah hendak menolaknya namun kai langsung mengeluarkan jurus andalan nya. Yaitu menyogok kepala sekolah🤐
Orkay mah bebas. _author
"Itu si clara, pagi pagi udah kayak orang tipes" jelas ghina yang sedikit kesal
"Lah? Si clara sakit?" Tanya aksa
"Ngga, cuman kayaknya moodnya lagi ga bagus"
"Paling lagi datang bulan" sahut edgar yang tiba tiba sambil masuk ke dalam kelas
"Sok tau lo!" Ucap aksa sambil ikut masuk juga
Ghina yang melihat kedua laki-laki itu pun ia juga masuk ikut masuk lalu duduk di samping clara, gadis itu sedari tadi hanya mencoret coret kertas kosong.
"Kai!" Panggil aksa, kai yang baru saja datang bersama hesa.
Ghina menoleh ke arah kai lalu langsung beranjak dari duduknya nya dan ikut duduk bergabung di gerombolan laki laki.
"Dih! Ngapain lo" sambar edgar
"Dih! Gue punya urusan sama kai! Bukan sama lo" sentak ghina sambil menggeser duduknya sedikit lebih dekat ke arah kai.
Kai sontak menatap bingung ke arah ghina. "Sama gue?" Tanyanya
"Iya ini penting!" Ketus ghina
"Lo apain sahabat gue sampe mood nya hancur gitu di pagi hari, masa gue di cuekin. Mana pas datang kayak lemes banget lagi kayak orang tipis" jelas ghina tanpa ada jeda di ucapan nya itu
Kai yang mendengar itu pun melirik ke arah bangku clara lalu kembali menatap ghina.
"Dih! Jangan diem aja dong sial, nanti gue di kantin ga ada temen ngobrol kalo clara diem kayak gitu" kesal ghina sambil sedikit menggebrak meja
"Gue ga tau mau ngejelasin nya mulai dari mana" ucap kai, sontak mereka yang ada di situ pun menoleh padanya
"Kenapa? Si clara ada masalah lagi?" Tanya hesa, memang hesa yang sedikit peka di antara mereka semua
"Hmm, soal teror lagi" ujar kai
Ghina yang mendengar itu pun menghela napasnya sambil menggosok pelipisnya, entah mengapa dia pun ikut panik. Padahal clara yang di teror.
"Terus gimana? Trauma dia balik lagi?" Tanya aksa sambil melirik sedih ke arah bangku clara
Kai hanya terdiam dan ikut melirik ke arah bangku clara, mereka pun sama hanya ikut menatap ke arah bangku clara.
###
Di kantin mereka semua makan tanpa ada yang membuka suara, mereka semua tidak tau harus berbicara apa.
Di sisi lain clara masih saja seperti mood yang tadi, hanya diam dan mengaduk aduk makanan di hadapan nya.
Kai yang sedari tadi melihat gerak gerik clara tanpa mengalihkan pemandangan nya sedikit pun. Sontak sedikit kesal saat clara tidak memakan makanannya
"Kenapa ga dimakan?" Tanya kai yang membuka suara, sontak mereka semua menoleh saat kai membuka suaranya
"Ga nafsu" singkatnya
"Makan, gue tau lo lagi malem ga bisa tidur. Terus sekarang di tambah lo ga mau makan?" Ucap kai dengan dengan nadanya yang lembut
Mereka semua yang mendengar suara kai perlahan melembut ingin sekali menyindir dan menyerang nya, namun kondisi nya sekarang tidak pas untuk bercanda.
"Nanti sakit, makan ra" lanjutnya lagi
"Ra, kita semua udah tau. Ayo cerita" ucap ghina dengan suaranya yang pelan, ketiga lelaki itu mengangguk dan menyetujui perkataan ghina
"Kalo ada masalah cerita ra sama kita kita" ujar aksa
"Tau, kita kan udah bilang kalo kita ini temen. Jadi jangan sungkan gitu ah" timpal edgar yang merasa sedih dengan kondisi kelara
"Bi intan pembantu di rumah gue ikut di teror juga" jelas clara lalu menoleh pada mereka semua
Sontak mereka semua membelalakkan matanya tidak percaya akan hal itu.
"Ya ampun.. sampe ke bi intan kena" gumam ghina
"Kemarin bi intan liat ke luar jendela nya, dia ngeliat orang lagi merhatiin bi intan sambil bawa bawa pisau di tangan nya" jelas clara dengan sedikit gugup
"Gue ga sempet liat waktu itu, keadaan gue baru pulang dari toko buku. Pas bi intan teriak gue masuk dan orang itu udah ga ada"
Mereka yang hanya mendengarkan cerita clara dengan seksama dan serius, aksa yang mendengar itu pun bergidik ngeri.
"Lo tau ga waktu kejadian nya jam berapa?" Tanya hesa
"Hmm.. sekitar pukul enam sore kayak nya" sahut clara
"Ra, kita bantu lo. Ga usah takut" ucap ghina dengan tegas
"Bener, kita ga mungkin ngebiarin lo susah sendirian" timpal edgar
"Aduh, gue ga mau ngerepotin kalian.. gue takut kalian kena teror juga" ucap clara yang tidak enak, kai yang melihat itu pun hanya bisa terdiam sambil memperhatikan clara
"Gapapa ra! Kita pantang mundur and nyerah!" Sentak aksa dengan percaya diri
"Gue rasa kita harus diskusi'in ini, gimana kalo kita pergokin orang itu aja" ucap hesa yang mendapatkan ide, mereka semua sontak mengangguk setuju
"Kita ga mungkin diskusi di sini, apa kita pulang sekolah ke rumah clara?" Saran ghina pada mereka
"Gue rasa jangan, takut nya pas kita diskusi di rumah clara ada mata mata" ucap edgar
"Bener juga, sekarang kondisi rumah clara udah banyak orang orang yang kayak gitu.. gue takut nya si orang itu nge'denger apa yang kita omongin" jelas aksa dengan mode seriusnya
"Ihh, kok pinter sih lo sa?" Tanya edgar yang tercengang
"Yeuuu! Gue gini gini ga bego ya" sahutnya dengan menatap sinis ke arahnya
"Terus mau di rumah siapa dong?" Tanya ghina, clara hanya terdiam mendengar para sahabatnya sedang merencanakan aksinya itu
Sedangkan kai? Dia juga ikut terdiam seperti clara, hanya menyimak percakapan mereka
"Rumah kai!" Teriak aksa sambil menggebrak meja kantin, sontak mereka semua tersentak kaget.
Kai yang mendengar itu pun ikut tersentak. "Jangan di rumah gue, gue ga bisa." Singkatnya
"Ayolah kai.. kita sekalian main di rumah lo, kita udah sahabatan lama tapi ga pernah sama sekali main kerumah lo" keluh aksa
"Tau, mana main nya di markas doang lagi. Kayak ga punya tempat aja" sambung edgar sambil menatap malas ke arah kai
"Gue bilang ga bisa."
"Kenapa?" Tanya clara sambil menoleh ke arahnya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mister / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) 🚫(NO PLAGIAT!!) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup se...