"Hallo? Kenapa?"
"Tuan, nyonya laras meninggal"
Kaget? Sudah jelas, napas kai saat itu juga tercekat mendengar kabar tersebut, bahkan mematung di tempat.
"Hallo tuan?"
Bukan nya menjawab bodyguard nya, melainkan kai menutup panggilan nya itu. Hening, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa sekarang.
Menangis? Sudah jelas ia lebih awal menangis, di banding clara nantinya, rasa sesak di dadanya seakan membuat nya sakit.
Ia menoleh ke arah gadis yang masih terjaga dari tidurnya yang berada di samping pundaknya, entah bagaimana nanti ia berbicara padanya.
Laki laki itu menundukkan kepalanya sambil menangis pelan, clara yang bisa mendengar samar samar suara isakan itu sontak membuka kelopak matanya.
"Uh? Kenapa?" Tanya clara dengan suaranya yang serak sambil menggosok gosok pelan matanya
Kai menoleh ke samping, ia hanya menatap gadis itu tanpa mengatakan apapun, dan air matanya terus mengalir di pipinya.
Clara menautkan alisnya sebab heran, kenapa kai menangis? Itulah yang ada di benak clara
Clara bisa mendengar isak tangisan yang sakti, bahkan sesak sepertinya. Laki laki itu langsung menarik tubuh gadis tersebut dan memeluk nya erat erat.
Sontak clara membulatkan matanya, ingin berusaha memberontak namun kai lebih kuat darinya, alhasil clara hanya terdiam.
"Ra.." panggil nya dengan suaranya yang gemetar
"Hmm?"
"Gua mau bilang sesuatu sama lo.." ucapnya sambil perlahan melepaskan pelukan tersebut.
Clara yang heran pun hanya mengangguk pelan.
"Mama lo ra.. mama lo, udah ga ada" ucap kai yang terbata bata
Seperti di sambar petir kala itu juga clara mendengar informasi tentang mamanya. "Lo bohong!" Sentak nya
Laki laki itu menggelengkan kepalanya pelan. "Apaan sih kai! Kalo bercanda jangan kelewatan!"
"Gua ga bercanda ra.."
Clara tertegun saat itu juga, tanpa sadar air matanya mengalir deras di pipinya. Ini lah yang di takutkan seorang clara sejak dulu.
Kai yang melihat clara langsung menangis pun langsung memeluk clara dan mengusap pelan rambutnya.
"Kai lo bohong.."
"Gua udah ga punya siapa siapa lagi.."
"Lo punya gua ra."
###
Setelah berlari menelusuri lorong rumah sakit dengan berderai air mata, akhirnya clara dan kai sampai di sebuah ruangan putih yang beraroma obat-obatan.
Dengan langkah pelan tapi pasti, clara menghampiri sebuah brangkar yang di atasnya terdapat tubuh seorang wanita telah di tutupi kain putih
Tangisan clara langsung pecah, ketika membuka bagian atas kain putih yang menutupi bagian wajah dari wanita tersebut.
Mata indah milik sang mamanya yang biasanya memancarkan keteduhan kini tampak tertutup, serta bibir milik sang mamanya biasanya menerbitkan senyuman indah kini tampak pucat.
"Mama..Bangun" ucap clara yang gemetar sambil menangis dan mengusap pipi mamanya
"Ma! Jangan tinggalin clara, clara takut ma!"
"Ayo buka mata mama!" Kai yang melihat itu pun menaruh tanganya di lengan clara lalu perlahan menariknya pelan
###
![](https://img.wattpad.com/cover/368026934-288-k409168.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR SATU RUMAH (END)✓
Mysterie / Thriller⚠️DI SARANKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT. THANK YOU.⚠️ 🚫(KEKERASAN) ⚠️SEDANG PROSES REVISI Bagaimana jika satu rumah di teror dengan orang yang tidak kita kenal? Nasib seorang Celara Aurelia yang hidup sendirian saat diri...